Thursday, January 31, 2008

Atasan dan Bawahan

Ayat bacaan: Kol 4:1
==============
"Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga"

Kisah penyiksaan TKI, pemukulan, perkosaan dan lain2, itu sudah terlalu sering kita dengar. Seorang penting yang melakukan korupsi milyaran, itu akan sangat rumit penyelesaiannya, bahkan sering berujung pada ketidakpastian, ketimbang seorang rakyat jelata maling ayam. Itu pun soal biasa. Lihatlah, begitu mudahnya sebuah penghakiman ketika menyentuh orang yang letaknya dibawah otoritas seseorang/sekelompok ataupun sebuah lembaga, dan begitu sulitnya jika itu harus menyentuh sesuatu yang berada diatasnya. Ada beberapa keluarga yang melarang pembantunya untuk duduk semeja dengan mereka, harus memakai piring/gelas bahkan sabun cuci piring yang berbeda, menu yang berbeda dan sebagainya.

Orang yang telah mencapai sukses dan memiliki banyak bawahan seringkali lupa bahwa mereka juga bukanlah sebuah kekuatan absolut superior tanpa batas. Diatas langit masih ada langit, dan diatas segalanya ada Tuhan. Setinggi apapun status atau jabatan seseorang di dunia ini, itu tidak akan melebihi Tuhan. Bayangkan, jika Tuhan berlaku sama seperti itu kepada kita. Pertolongan hanyalah pertolongan kelas tiga, mendengarkan doa kita acuh tak acuh, membedakan atau mengelompokkan manusia dalam kelas2 yang berbeda dan menjatah berkat dan anugrahnya. Betapa menyedihkan apabila Tuhan berlaku seperti itu.

Teman, jika anda merasakan kasih Bapa begitu indah dalam hidup anda, sebagai anak yang se rupa denganNya, tentu anda pun harus berlaku seperti itu kepada saudara2 yang berada dibawah otoritas anda. Sebuah keadilan dan kejujuran pada bawahan tidak pernah merusak reputasi anda, mengurangi kewibawaan anda, justru anda akan lebih dihargai dan dihormati karena anda menunjukkan terang Tuhan dalam posisi anda sebagai atasan. Sebagaimana kita ingin Tuhan berkarya dalam hidup anda, seperti itu pula kita seharusnya bertindak pada para bawahan. Dalam hirarki pekerjaan dan struktur organisasi mereka boleh saja ada dibawah anda, tapi di mata Tuhan mereka sama. Tuhan rindu memakai anak2Nya dari dunia manapun, dalam berbagai profesi, termasuk para pebisnis, usahawan dan para pemimpin. Biarlah anda menjadi saksi Yesus, menjadi terang dan garam dalam lingkungan anda.


Kasihi mereka yang berada dibawah otoritas anda, seperti Tuhan selalu mengasihi dan setia pada kita hamba2Nya.

Koneksi Internet Mati

Dear RHO Readers...

Sorry banget ya kalo 2 hari ini renungannya gak ada, dikarenakan koneksi internet yang mati akibat tersamber petir. Belakangan ini memang di kota kami sedang hujan badai. Tapi yang jelas kami akan selalu berusaha meng-update blog renungan harian online ini agar selalu bisa memberkati pembacanya setiap hari. God Bless You.

Takut Akan Tuhan

Ayat bacaan: Pengkotbah 12:13-14
==========================

Ada banyak orang yang takut akan banyak hal didunia ini. Misalnya takut akan ketinggian, takut akan ruang sempit, takut keramaian, takut akan serangga, atau takut akan kegelapan. Sebagian orang butuh terapi menahun untuk dapat melepaskan diri dari rasa takutnya. Ada pula yang begitu takut kepada ayahnya, sehingga melihat ayahnya pun mereka sudah berkeringat dingin, gemetaran. Saya pernah mendengar, ada ibu yang begitu tegas dan kaku dalam mendidik anak, sehingga setiap kali anaknya mengerjakan tugas dari sekolah, ia gemetaran, bahkan akhirnya berteriak histeris ketika ibunya duduk didepannya. Kita tentu ingat, Salomo menasihatkan agar kita semua takut akan Tuhan. Seperti itu kah takut akan Tuhan?

Ada banyak orang Kristen bereaksi negatif terhadap kata takut akan Tuhan ini.Menurut mereka, Tuhan itu penuh kasih, baik dan lembut. Dan itu tentu benar. Ada juga yang mengatakan, sebagai murid Yesus, dosa yang mengikat mereka telah dipatahkan. Itu sangat benar. Kalau begitu, apakah nasihat Salomo ini tidak berlaku buat orang2 percaya,dan hanya untuk mereka yang belum diselamatkan? atau lebih lagi, apakah Salomo hanya menasihati untuk orang2 di Perjanjian Lama?

Takut akan Tuhan, selain pada nasihat Salomo, juga terdapat berulang kali di Perjanjian Baru. Artinya kalimat ini berlaku buat kita semua. Takut akan Tuhan bukanlah seperti bentuk ketakutan duniawi. Takut akan Tuhan menjadi jelas maksudnya ketika kita mengerti siapa Tuhan itu. Takut akan Tuhan menjelaskan tentang kekuatan, kebesaran, otoritas dan kekudusan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah bentuk rasa takut yang sehat. Artinya kita patuh pada perintahNya, menghormati Dia, berpegang padaNya, mengenal Dia sebagai Tuhan yang absolut, dan memuliakanNya. Rasa takut akan Tuhan membawa kita lebih dekat padaNya, bukan menjauhkan. Takut akan Tuhan menunjukkan kita tahu siapa Tuhan sebenarnya, dan menggambarkan hubungan serasi antara Sang Pencipta dan yang diciptakanNya. Kita menanggapi dengan sungguh2, dan punya hasrat untuk menyenangkanNya dengan apapun yang kita punyai, lakukan atau katakan, mendasarkan segalanya pada Tuhan kapanpun dan dimanapun.

Tidak seperti ketakutan duniawi, takut akan Tuhan membuat kita lebih dekat dan lebih mengenal Sosok yang selama ini setia mengasihi kita.

Sunday, January 27, 2008

The Way to Get Is To Give

Ayat bacaan: Lukas 6:38
===================
"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang, dan yang tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Ada banyak orang yang melewatkan membayar perpuluhan dengan berbagai alasan. Ada yang dijangkiti penyakit lupa, ada juga yang berdalih bahwa tanpa memotong 10% untuk perpuluhan pun hidupnya sudah megap2. Dalam hal lain, banyak orang yang hanya akan berbuat baik apabila orang berbuat baik terlebih dahulu kepada mereka.

Teman, Tuhan kita adalah Tuhan yang memberi. Bukan cuma memberi berkat, mukjizat, talenta dan lain2, Tuhan bahkan memberikan anakNya yang tunggal bagi kita semua. Tuhan Yesus pun memberikan segalanya hingga nyawaNya sendiri untuk menyelamatkan kita dari dosa. He is such a giver. Wajar kalau Tuhan juga menginginkan kita untuk mempunyai hati memberi. Kita tidak akan dapat melakukan hal ini kalau hati kita tidak dipenuhi kasih, kalau kita tidak memiliki hati Bapa. Disamping itu, memberi juga merupakan perwujudan rasa percaya kita kepada Tuhan. Kerajaan Surga punya kebijaksanaan sendiri dalam hal ini. Jika kita memberi, maka kitapun akan diberi, dalam takaran atau timbangannya Tuhan.Memberi dengan hati penuh kasih, tanpa pamrih, artinya kita sedang mengaktivasi rekening surga. Daripada kita menipu Tuhan dengan mengelak memberikan perpuluhan dan persembahan, daripada kita menghemat uang kita dengan terlalu ketat dan melupakan saudara2 kita yang membutuhkan, mengapa kita tidak percayakan semuanya pada Tuhan? Allah kita menjanjikan hidup dalam berkat. Yakinlah Dia pasti mencukupkan segalanya, bukan hanya makan dan minum, tetapi kebutuhan2 kita lainnya juga. Kita tidak akan kekurangan apabila kita percayakan semuanya dalam tanganNya.

Pemberian bukan hanya dalam hal keuangan, tapi juga waktu, perhatian dan kepedulian atau pelayanan. Apapun yang anda lakukan, Tuhan akan mengembalikannya dan mencukupkan segalanya pada anda. Semoga hati kita semua dipenuhi kasih yang selalu memberi, seperti halnya hati Bapa..amin.


Bapa, ajarku mengerti.. sebuah kasih, yang selalu memberi... bagai air mengalir yang tiada pernah berhenti..(petikan lagu Maria Shandi - Sentuh Hatiku)

Saturday, January 26, 2008

The Way Up is Down

Ayat bacaan : 1 Pet 5:6
========================

“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya,”

Kelimpahan berkat dari Tuhan selalu dinantikan oleh semua orang. Ironisnya, berkat2 yang melimpah tersebut, jika tidak disikapi dengan bijaksana, berpotensi besar untuk membuat orang jadi lupa diri dan sombong. Orang cenderung sombong karena merasa sangat pintar, kaya raya, penuh bakat, punya sederet gelar, terkenal dan lain2. Padahal, semua itu adalah berkat yang harusnya disyukuri, dan dipakai untuk menolong sesama kita yang membutuhkan. Tuhan Yesus sendiri memberi teladan yang sangat nyata. Pada masa itu, membasuh kaki adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh hamba terendah. Tapi Tuhan Yesus melakukannya kepada para muridNya, sebuah ajaran luar biasa dengan memperagakan bagaimana kita harus bersikap.

Kesombongan adalah sebuah dosa, dan berarti dikuasai oleh iblis. Ingat, iblis lah yang menghasut Adam dan Hawa untuk merasa sama seperti Tuhan, dan akhirnya manusia jatuh ke dalam dosa. Rendah hati tidaklah sama dengan rendah diri. Saya yakin, kita semua telah mempunyai kemampuan lengkap dalam berbagai bidang untuk tampil beda ditengah orang banyak. Ketika itu berhasil kita lakukan, jangan membanggakan diri secara berlebihan, tapi bersyukurlah selalu kepada Tuhan atas berkat, karunia dan talenta yang diberikanNya pada kita. Dan pakailah semuanya itu untuk meninggikan dan memuliakan Tuhan dimanapun anda berada.

Ibarat padi, semakin berisi, semakin merunduk. Bersyukurlah dan selalu muliakan Tuhan dengan perbuatanmu yang dipenuhi kerendahan hati dimanapun anda berada.

The Way to Live is To Die

Ayat Bacaan: Yoh 12:24
===================

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah."

Gandum adalah tanaman jenis rumput yang menghasilkan biji2an ketika siap panen, dan sudah dikenal sejak jaman purbakala,penting sebagai sumber makanan manusia. Gandum ini pada perkembangannya dipakai untuk membuat roti, karena lebih baik dibandingkan biji2an lain. Malah sampai sekarang orang masih mengkonsumsi gandum, terutama bagi mereka yang sedang diet dan memerlukan makanan berserat yang baik untuk pencernaan.

Begitu uniknya biji gandum, dari sisi sifat tanamannya. Sebuah biji gandum dapat memberikan banyak biji2 gandum baru, justru ketika si biji gandum asalnya mati. Dan ini dijadikan Yesus Kristus untuk menunjukkan betapa pentingnya mati untuk dapat hidup subur penuh buah berkat yang manis.

Ya, tentu kita semua tahu bahwa perumpamaan ini dipakai Yesus untuk memberitakan kematianNya, menjawab Andreas dan Filipus. Yesus wafat, mengorbankan dirinya sendiri untuk menebus dosa2 kita. Tapi perumpamaan Kristus tentang biji gandum juga tepat untuk ditujukan ke kita, murid2Nya. Jadi, apakah kita juga harus mati di kayu salib agar bisa berbuah?


Tidak, Tuhan tidak menginginkan kita semua untuk disalibkan. Yang harus mati adalah nafsu kedagingan agar roh kerohanian kita dapat bertumbuh subur. Seringkali roh kita kalah dikuasai oleh kedagingan kita. Betapa sering kita merasa terlalu lelah, hingga kita melewatkan saat2 teduh, saat2 intim bersama Bapa. Betapa sering kita merasa berat untuk berpisah dari kasur dan bantal di pagi hari, untuk kemudian bertemu dan menyembah Dia. Betapa sering kita lebih memilih untuk membeli tabloid gosip ketimbang mempersiapkan renungan harian untuk bulan depan. Kedagingan kita jika masih hidup, tidak akan bisa memberikan apa2. Untuk mengalahkan kedagingan itu, saya akui, bukanlah hal yang mudah. Begitu banyak godaan duniawi yang bisa membuat kita terseret arus dengan cepatnya. Tapi yakinlah, jika kita tekun dan selalu tumbuh dalam doa, pujian dan penyembahan, kedagingan akan segera dikalahkan oleh kerohanian kita. Dan hasilnya? buah2 yang banyak dan manis pun akan kita dapatkan. Gandum, ketika baru tumbuh, tidak berbeda jauh dari rerumputan biasa. Tapi ketika siap panen, bulir2nya akan dapat dengan mudah dibedakan. Ya, kita pun demikian. Mungkin kita pada awalnya akan terlihat sama dengan saudara2 kita yang lain, tetapi yakinlah, jika kita selalu setia dan memuliakan Dia, mengikuti firman Tuhan dan tetap melatih diri kita untuk tekun sebagai murid Yesus dan anak Allah yang benar, kita akan terlihat berbeda dari sekeliling kita. Semoga kita semua tumbuh subur dan berbuah.. amin.

Jadilah biji gandum, tumbuhlah subur dan panenlah banyak buah yang manis

Friday, January 25, 2008

Berhenti Mengeluh

Ayat bacaan: Yoh 3:16
==================

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal"


Coba hitung berapa kali kita komplain, menggerutu atau merasa kurang puas dalam hidup kita, dalam sehari. Atau coba dengar disekeliling kita, ada berapa banyak yg anda dengar dalam sehari dari orang2 lain. Betapa dalam hidup ini kita seringkali lebih merasakan kesesakan dan kepahitan, daripada bersyukur pada apa yang kita punya.

Manusia juga cenderung punya rasa ego. Kecenderungan untuk lebih fokus dan peduli hanya pada diri sendiri, ketimbang memperhatikan atau menghargai orang lain. Misalnya, banyak yg lebih peduli dan merengek2 karena kehilangan seribu rupiah, sementara tetangganya tidak bisa makan karena tidak punya uang sama sekali. Kita terlalu sering terlalu mengasihani diri sendiri, tidak pernah merasa puas dan selalu mengeluh.

Allah kita adalah Allah yang penuh kasih. Saking besarnya kasihnya, Yesus pun turun ke dunia untuk menebus semua dosa2 kita. Bayangkan penderitaan dan siksaan yang harus dipikul Yesus, plus tuduhan2 dan hinaan2 yang dialamatkan kepadaNya, padahal Dia hadir untuk menyelamatkan semua manusia. Tapi Yesus tidak mengeluh dan tetap menggenapi rencana Bapa. Padahal siksaan2 diluar batas kewajaran dan daya tahan itu menerpa Yesus tanpa belas kasihan. Dilain pihak, ada berapa banyak martir, bahkan rasul Paulus pun, harus mengorbankan nyawa dengan cara yang kejam. Coba tanya pada diri kita sendiri, berapa persen penderitaan hidup kita, dibanding Yesus dan martir2 dalam perjalanan sejarah kekristenan? Seharusnya kita jangan mengeluh. Allah begitu mengasihi dunia, dan anak2Nya yang tinggal didalamnya. Seharusnya kita tetap bersyukur atas apa yang Dia berikan dalam hidup kita. Seharusnya kita bisa melihat hal2 indah dan ajaib, dan tidak hanya terpaku pada kesusahan yang kita alami. Dan percayalah, kalau Tuhan rela mengaruniakan AnakNya yang tunggal, Dia pasti peduli pada setiap permasalahan kita. Serahkan semuanya dalam tanganNya, syukuri apa yang ada, dan berhentilah mengeluh. Tuhan kita adalah Bapa yang peduli, dan pada saatnya, kita yang tetap hidup dalam Kristus akan tetap tampil sebagai pemenang, bahkan lebih dari pemenang.

Tuhan mengasihi kita semua. Jangan pernah ragu dan tetaplah berpegang kokoh padaNya.

Wednesday, January 23, 2008

Batu Karang

Ayat Bacaan: Mzm 91:2
=====================

akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."

Hari ini saya akan memaparkan sebuah ilustrasi. Ada sekelompok burung yang tengah terbang melintasi samudera luas. Dalam perjalanannya, tiba2 badai menerpa samudera, gelombang tinggi susul menyusul, sebuah kengerian begitu nyata membuat kelompok burung tersebut tercerai berai. Ada yang terbawa badai, terhempas dan binasa. Namun, seekor burung menemukan sebuah batu karang ditengah samudera. Dan pada batu karang tersebut, ada sebuah celah, dimana burung tersebut dapat berlindung dengan tenang dan selamat dari amukan badai yang menakutkan.

Teman, hari2 ini terkadang sangat menakutkan. Ada banyak hal dalam hidup kita yang bisa menjungkir balikkan keadaan kita dalam sekejap mata. Seringkali kita berpikir, tidak ada jaminan apapun dalam hidup ini yang bisa mengamankan kita dalam setiap situasi dan kondisi. Dalam pemikiran manusia yang serba terbatas, berbagai alternatif sebagai payung pengaman hidup pun bermunculan, mulai dari yang masuk akal hingga hal2 supranatural yang berkaitan dgn kuasa kegelapan. Seringkali orang tidak sabar menunggu datangnya bala bantuan Tuhan, yang hanya diukur dalam ukuran manusia. Pendeknya, jika berdoa saat ini, Tuhan pun akan menjawab langsung doa kita, secara instan. Jika tidak? kita akan segera mencari pola penyelamatan lainnya yg bisa memberikan solusi secara cepat, tidak perduli solusi tersebut datang dari mana asalnya.

Padahal kita punya perlindungan Batu Karang yang kokoh. 1 Korintus 10:4 dengan jelas menyebutkan bahwa batu karang itu tidak lain adalah Kristus sendiri. Hadapi semua masalah dengan tenang, teruslah tekun dalam doa,dan jangan pernah lupa akan Batu Karang tempat perlindungan kita. Kita tidak perlu takut akan kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang. Tuhan sendiri akan menuntun kita dan bersama kita di lembah paling gelap dan kelam sekalipun. Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan, buat orang yang percaya. Tetaplah berjalan dalam Tuhan kita, walaupun hari2 yang kita lalui masih gelap dan penuh tanda tanya. Pada saatnya, waktunya Tuhan, hidup anda akan kembali back on track, dengan keadaan yang malah jauh lebih baik dari sebelumnya. Bersama Yesus kita akan menggapai kemenangan demi kemenangan.

Tetaplah tenang dalam setiap masalah, ada Batu Karang yang tetap melindungi kita

Tuesday, January 22, 2008

Seterang Matahari

Ayat bacaan: Mat 13:43
===================

"Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Betapa susahnya jadi "orang benar". Sejak kecil, tanpa sadar anak2 sudah mulai terpengaruh oleh lingkungan yang makin lama makin kejam. Untuk bisa bergaul dengan kelompok2 tertentu, mereka harus mengikuti sejumlah atribut, kebiasaan dll. Contoh kecil saja, kita bisa melihat begitu banyak anak2 yang merokok cuma supaya dianggap "cool" dan bisa diterima oleh teman2nya. Hingga ke dunia dewasa pun, hal seperti ini masih berlangsung. Di banyak lahan pekerjaan, jika seseorang tidak bisa mengikuti "arus", dia akan disingkirkan. Seorang atasan korupsi, kebawah pun harus sejalan, jika tidak, anda akan langsung ditendang ke divisi lain, atau malah dikeluarkan. Singkatnya, untuk menjadi orang benar, kita harus siap dianggap bodoh, kampungan, sok alim, jelek, ditolak dan disingkirkan. Dan, makin banyak orang yang berpikir pendek, mementingkan segala atribut, kedudukan dan status di dunia ini. "ah gimana ntar aja, pokoknya sekarang nikmati dulu. Jahat dikit kan wajar? soal nanti ya nanti aja dipikirin.." ini mungkin jadi excuse lazim disaat2 sekarang.

padahal hidup di dunia ini sangatlah singkat dan tidak sebanding dengan kehidupan kekal nantinya. Adakah orang yang bisa luput dari pengadilan Allah nanti? bisakah Allah ditipu, diperdaya atau, disogok? Semua akan begitu transparan, tidak ada lagi yang bisa ditutupi dan disembunyikan. Apapun yang kita lakukan di dunia ini, meskipun tidak ada orang yang melihat, meskipun kita bisa menggelontorkan sejumlah dana untuk menutupi borok, aib dan penipuan, Tuhan tetap melihat kita. Dia ada dimana2. Jadi, sebenarnya bukan "gimana ntar", tapi "ntar gimana". Meskipun mungkin sangat sulit untuk tampil "beda", dan beresiko dikucilkan dan hal2 lain yang merugikan secara duniawi, tapi kita akan memetik buahnya nanti ketika kita sudah selesai berurusan dengan dunia ini. Tetap pegang erat firman Tuhan, jadilah anakNya yang punya gambaran sama dengan Dia, apapun resikonya dan nantikan saat dimana anda akan bersinar cemerlang disisi Bapa.

Jika anda terbiasa hidup terang di dunia ini, anda akan bercahaya seperti matahari dalam kerajaan Allah.

Monday, January 21, 2008

Obat Awet Muda

Ayat bacaan: I Tes 5:16-18
====================

"Bersukacitalah senantiasa.Tetaplah berdoa.Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."


Di jaman sekarang ini, begitu banyak produk dan pelayanan yang berhubungan dengan kecantikan dan menjaga kita agar tetap awet muda. Dari mulai cream2 penghilang kantung mata, penipis kerut, penumbuh rambut,berbagai masker2, semir rambut, kemudian face lift, operasi plastik dan lain2. Produk dan jasa yang berhubungan dengan hal2 ini biasanya laris. Tujuan akhirnya? semua sama, agar orang bisa awet muda atau kelihatan lebih muda beberapa tahun.

Begitulah persepsi umum orang tentang awet muda. Awet muda itu hanya sebatas penampilan fisik saja. Jika muka tidak berkerut, rambut tidak beruban, maka dia puas dan disebut awet muda. Betapa sempitnya pengertian seperti ini. Akibatnya, banyak orang mengasihani dirinya berlebihan, dan menghabiskan begitu banyak uang untuk mempermak diri mereka. Akankah mereka puas pada satu titik? biasanya tidak. Hal ini akan terus berlanjut dan lama kelamaan akan menjadi suatu obsesi.

Padahal, awet muda juga berkaitan dengan semangat hidup, suasana hati dan lain2. Ada salah seorang nenek berusia lebih dari 90 tahun yang saya kenal, masih terlihat segar, dan dia masih kuat melakukan perjalanan keluar kota sendirian dengan bus. Saya pernah bertanya, apa sih resepnya? dia cuma berkata, setiap hari, dia bersyukur akan segala yang dia punya. Artinya, hati yang penuh sukacita dan bersyukur ampuh untuk membuat kita awet muda dan panjang umur. Itu juga tertulis dalam banyak ayat di alkitab, seperti ayat bacaan diatas, atau Amsal. "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang" (17:22).

Seringkali kita terlena pada problema kehidupan, sehingga apa yang kita pandang hanyalah bagian buruknya saja, dan lupa pada berkat2 pada diri kita. Ketika melihat langit mendung, kita bisa berkata, "uh.. mendung lagi... tar hujan, becek n banjir deh.. baju2 ga kering lagi.." Disisi lain, kita bisa mengucap syukur pada Allah,"Terimakasih Tuhan, hari ini aku tidak perlu terbakar panas terik." ya, hati bersukacita dan tetap bersyukur, itu yang diinginkan Tuhan untuk ada didalam diri kita. Dampak langsungnya pada kehidupan sehari2? kita akan lebih bersemangat dan ceria dalam hidup kita, sesuatu yang akan membuat kita terlihat awet muda tanpa harus mengeluarkan puluhan juta rupiah sebulan. Berbagai sikap pesimistis, stress, kebencian, kegelisahan, bukan cuma membuat kita cepat tua, tapi juga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Betapa banyak berkat Tuhan yang ada pada kehidupan kita dan orang2 disekitar kita. Bersukacitalah!

Sukacita dan bersyukur membuat anda awet muda.

Sunday, January 20, 2008

Father's Approval

Ayat bacaan: Mat 3:17
==================

"..lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."


Tentu banyak diantara teman2 yang mengingat ayat yang cukup populer ini. Ya, itu adalah ayat yang menceritakan saat2 tepat setelah Yesus dibaptis. Langit terbelah, dan Roh Kudus turun seperti burung merpati diatas Yesus, dan terdengar lah suara Allah yang berbunyi demikian.

Dalam hidup kita, tentu kita sangat ingin orang tua kita, terutama sang ayah, bangga akan kita. Banyak diantara kita, sayangnya, tidak mendapatkan hal tersebut dari sang ayah. Ya, mungkin kebutuhan kita dicukupi, biaya pendidikan kita dipenuhi, tapi jangankan mendapat pujian, mungkin melihat ayah di rumah saja jarang. Atau kalaupun ketemu, ayah seringkali dalam keadaan lesu, kecapaian, dan hanya berbicara sepatah dua patah kata, yang penting2 saja. Ada banyak anak, yang hidupnya terbengkalai, meskipun berkecukupan atau malah berkelimpahan, hanya karena mereka mati2an mengejar image dihadapan ayah mereka, berbuat segala sesuatu untuk sepatah kata pujian darinya. Bagi teman yang beruntung, tentu pujian ayah, atau kebanggaan ayah atas kita dihadapan teman2nya, akan merupakan hal yang akan selalu kita ingat dan punya kesan mendalam. Ya, sadar atau tidak, didalam hidup ini kita butuh suatu pengakuan akan eksistensi kita, dan hal itu, akan sangat bermakna apabila diucapkan oleh seseorang yang sangat kita hormati dan sayangi.

Teman, lihatlah ayat diatas. Allah segera mengucapkan "approval" atau pengakuaNnya atas Yesus begitu Yesus dibaptis. Baptis, adalah tanda ketaatan, tindakan iman dari kepercayaan dan ketaatan kita kepada Allah. Baptisan juga merupakan sebuah bukti pernyataan pertobatan dari dosa, dan keinginan untuk hidup baru dalam Tuhan Yesus. Hal mengapa Tuhan Yesus juga harus dibaptis, yang seringkali dijadikan alasan untuk menolak pribadi Yesus sebenarnya oleh saudara2 kita yang berlainan agama, tentu telah kita ketahui bersama. Itu adalah teladan dari kerendahan hati, dan contoh bagi kita semua untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah. Tapi saya tidak akan berpanjang2 mengenai hal ini pada renungan hari ini. Saya justru ingin menyoroti sisi lain dari ayat tersebut. It's Father's Approval.

Tuhan tidak berkata, "inilah anak Ku yang sarjana S3, yang super jenius, yang punya gelar dua paragraf. Tuhan tidak berkata, ini lah anak Ku yang sangat ganteng, tersohor, gayanya selangit. Tuhan tidak berkata, inilah anak Ku yang kepintarannya melebihi manusia terjenius, dikali 10. Tuhan tidak berkata, inilah anak Ku yang IP nya 4, lulus cum laude, kuliah di luar negeri, atau sangat rajin bekerja. Tuhan mengatakan, ini lah Anak Ku yang Kukasihi. Garis bawahi kata kukasihi, dan ini menyatakan hati Bapa yang penuh kasih. Tuhan berkenan atas dasar kasih, dan Dia mencurahkan kasih kepada anak2Nya yang mana Dia berkenan. Lihat juga, Tuhan berkata demikian justru sebelum Yesus melakukan mukjizat apapun. Ini adalah awal dari pelayanan Yesus di dunia. Artinya, sebelum Yesus, the Son of God, melakukan pelayananNya dan menggenapi kehendak Allah, Dia terlebih dahulu di"approved", diakui dan disetujui oleh Allah Bapa. Coba bayangkan dalam pekerjaan anda, jika sebelum anda bekerja anda telah diapprove oleh pimpinan anda, jika sebelum anda sekolah dan berusaha, kemampuan dan eksistensi anda diakui oleh orang tua anda, anda akan mengerjakannya dengan sepenuh hati dan bangga kan? Demikian pula, keberadaan kita di dunia ini, sebagai anak2Nya terkasih, setelah kita menunjukkan ketaatan kita kepadaNya, melakukan apa yang menjadi kehendak hati Bapa, kita pun mendapat approval yang sama seperti Yesus. We are not alone, nor abandoned, we have our Father's approval. Halleluya.

Jadilah selalu anak2Nya yang menjadi teladan, Tuhan berkenan atas diri dan hidup anda.

Saturday, January 19, 2008

Relaxing in Christ

Ayat Bacaan: Mat 11:28
===================

"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."

Tidak ada manusia yang tidak pernah dilanda kesusahan. Tidak ada manusia yang hidup selamanya tanpa masalah. Mungkin anda juga tengah merasakan hal2 yang memberatkan. Mungkin saat ini anda merasa takut dan kecewa, khawatir dengan pekerjaan anda, hubungan anda dengan keluarga sedang mencapai titik terendah, dan sebagainya. Anda mungkin juga tengah berpikir, mengapa anda menjadi orang yang paling malang di dunia ini. Batin terasa lelah, dan anda tidak punya teman yang siap membantu anda, setidaknya berbagi kegelisahan. Anda tidak sendirian, saya yakin ada banyak orang diberbagai belahan dunia ini yang sedang mengalami masa2 yang sama.

Anda mungkin tengah merasa sangat letih, pekerjaan menumpuk tanpa henti, tugas2 silih berganti menyerang anda, belum lagi yang satu selesai, dua tugas lagi telah datang. Anda kelabakan membagi waktu, dan rasanya ingin berteriak dan berharap datangnya "time out" agar anda bisa jeda sejenak dan kembali mengatur napas anda. Anda juga tidak sendiri. Pasti, ada banyak orang yang mengalami saat2 yang sama seperti anda.

Saya pernah mengalami kelelahan mental yang luar biasa. Ketika ibu saya sedang koma di rumah sakit, dan biaya2 pengobatannya sudah jauh melebihi kemampuan keluarga, pada suatu malam, beban itu sudah tidak mampu lagi saya tanggung. Saya ingat benar, saat itu pukul setengah empat pagi, dan saya sendirian di atas kasur, tidak bisa tidur meskipun mental sudah sangat lelah. Bahkan saat itu, untuk menangis pun saya sudah tidak bisa lagi. Saya yang waktu itu belum lahir baru, menutup mata, kehabisan akal, dan harapan, dan hati saya cuma berseru "Yesus...." berulang kali. Ya, saya saat itu tidak mampu lagi memanjatkan doa apapun karena semuanya terlalu berkecamuk didalam saya. Tiba2, ditengah mata terpejam itu,saya merasakan cahaya yang begitu terang, menyilaukan bahkan dalam keadaan mata tertutup sekalipun, dan cahaya itu terasa mengelilingi saya. Air mata mulai mengalir, dan saya menumpahkan segalanya, dalam lingkup cahaya itu selama kurang lebih setengah jam. Setelahnya? Seakan2 semua kelelahan itu ada yg ambil. itu pertama kali setelah 3 bulan mengalami keletihan mental dan fisik luar biasa, saya bisa tidur dengan nyenyak dan damai. Ini salah satu kesaksian yang saya alami sendiri, dan merupakan salah satu dari perkenalan pertama saya dengan Kristus.

Tuhan kita tahu persis bahwa anak2Nya pada satu saat pasti mengalami masa2 sulit. Ada banyak situasi di dalam hidup kita dimana kita akan merasakan kelelahan luar biasa dari berbagai sisi. Dan Ia menyediakan diriNya, untuk membebaskan semua beban itu. Satu hal yang Dia minta hanyalah agar kita datang padaNya. Setia dan berserah, percaya kepadaNya. Kita tidak perlu membuat list panjang mengenai masalah kita, kita tidak perlu merangkai kata atau puisi2 super indah untuk menyatakan permasalahan kita. Kita hanya perlu datang kepadaNya, dan Yesus Kristus, akan memberikan damai sejahtera sebenarnya, bukan seperti apa yang diberikan dunia. Dia memberikan kelegaan dan perlindungan bahkan di hari2 tersulit sekalipun.

Saya sendiri saat ini lagi sibuk2nya. Tapi saya memilih untuk terus menulis renungan ini setiap harinya. Kenapa? karena ketika saya menulis, saya sedang berada sangat dekat dengan Dia, dan saya merasa rileks karenanya. Saya sangat menikmati masa2 seperti ini. Jika anda selama ini relaksasi dengan lagu2 santai, atau dengan mencari suasana yang mendukung, kenapa tidak mencoba rileks dalam Kristus? Mari, teman2 yang sedang mengalami kelelahan, tutup mata anda dan datanglah padaNya. Nikmati saat2 teduh anda dengan Nya dan anda akan jauh lebih ringan setelahnya.

Anda tidak perlu memikul beban sendirian. Biarkan Yesus membebaskan anda dari beban berat.

Friday, January 18, 2008

Menatap Masa Depan

Ayat Bacaan: 2 Korintus 5:17
======================

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."

Begitu seringnya orang terbelenggu dengan masa lalunya. Ada yang begitu getir, hidupnya ke depan tidak pernah bahagia lagi, atau ada pula yang memilih jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya. Begitu pahitnya, seolah2 masa depan itu tidak akan ada lagi, atau tidak mungkin cerah lagi. Mungkin kita yang tidak mengalami hal tersebut bisa dengan mudahnya memberi kata2 pendorong, penghibur, pemotivasi, namun bagi yang mengalami, seringkali kata2 spt itu tidak cukup mengobati kepedihan mereka.

Ada seorang sanak saudara saya, yang hidupnya dimasa lalu dilingkupi kegetiran. Dia lahir dalam keadaan tak diinginkan,mengalami proses aborsi tetapi gagal, dan ketika lahir,dia diberikan kepada pamannya. Hidup tidak menjadi lebih mudah, karena dia bercerita, dia sering mengalami mimpi buruk hampir setiap malam. Di mimpinya, dia merasakan bahwa dia akan dibunuh, dan itu dia alami hingga dewasa. Pada suatu saat, di tahun 2002, dia memutuskan untuk menerima Yesus sebagai juru selamat pribadinya. Dia mengalami proses pelepasan. Setelahnya? firman Tuhan digenapi dalam hidupnya. Dia sekarang hidup melayani Tuhan di gereja, menikah dan hidup bahagia dengan istrinya. Tidak ada masa lalu lagi menghantui, dia menatap masa depan yang penuh kasih dari Tuhan, yang telah mengangkatnya dari hantu masa lalu dan menempatkannya ke dalam masa depan yang gemilang.

Teman, Tuhan tidak akan bohong dengan firman2Nya. Kalau kita jeli, saya yakin kita akan mendapati penggenapan2 firman Tuhan disekeliling kita. Sesungguhnya kunci keselamatan itu ada didalam Yesus Kristus. Terima Dia menjadi juru selamat pribadi anda, dan lihatlah, bahwa masa lalu anda sudah mati. Diri kita yang penuh dosa yang tinggal didalam kita sudah mati. Memang, kehidupan lama itu bisa tampil lagi, jika kita inginkan semuanya untuk kembali. Jika tidak? Setan pun tidak dapat membangkitkan masa lalu kita, karena kita hidup dan tinggal di dalam Yesus Kristus, menatap masa depan kita. Tuhan telah memberikan hidup baru, episode baru yang penuh berkat telah menanti, dan hal ini dijanjikan Tuhan buat siapapun, yang mau tinggal didalam Kristus, tanpa memandang status, latar belakang, atau seberat apa dosa dan masa lalu anda. Biarkan Yesus membimbing hidup anda, dan tinggalkan semua kisah lalu anda dibelakang. Haleluya.


Selamat tinggal masa lalu, selamat datang masa depan cerah.

Bebas Dari Rasa Takut

Ayat bacaan: 2 Timotius 1:12
======================

"Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan."

Pada masa2 seperti sekarang ini, dimana banyak goncangan terjadi di berbagai belahan dunia, manusia akan gampang dicekam rasa takut. Jika kita membaca koran, mendengar berita di televisi, maka berita2 disana akan didominasi oleh masalah2 yang bisa membuat kita meragukan masa depan dunia ini, atau bagaimana situasi dan kondisi kita esok hari. Sebagai manusia dengan pikiran2 manusiawi kita, apabila kita bergantung pada akal pikiran kita, wajar jika kita merasa takut dan serba tak yakin. Coba tanya pada orang2 disekeliling anda, apakah dia yakin tahun ini akan lebih baik dari tahun 2007 kemarin? atau, apakah tahun 2009 nanti akan lebih baik dari tahun yang kita jalani sekarang? saya yakin, jawaban terbanyak akan berbunyi tidak tahu atau tidak yakin. Begitu kompleksnya masalah kita dari hari ke hari, ditambah keadaan negara kita yang tidak juga membaik dari berbagai sisi kehidupan, semakin banyaknya orang2 yang mengatasnamakan dirinya sebagai kaki tangan Tuhan di bumi ini dan bertindak penuh kuasa atas orang lain, membumi hanguskan orang2 yang tidak sepaham dengan mereka, dengan sendirinya membuat kita mudah dicekam rasa takut. Dan seringkali, dalam keadaan demikian, kita lupa bahwa kita punya Tuhan yang peduli dan mampu melindungi kita dari apapun. Kita cenderung menyelamatkan diri dengan kemampuan kita sendiri, dan mulai meninggalkan Tuhan dengan janji2Nya dan karya2Nya yang ajaib.

Teman, apapun kondisinya, hati kita harus tetap dipenuhi suka cita. Mazmur 37:4 berkata, "dan bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memberikan apa yang diinginkan hatimu." Termasuk damai sejahtera dan suka cita, bebas dari rasa takut. Banyak orang percaya akan Tuhan, tapi tidak mengenal pribadiNya. Jika kita mengenal Tuhan, kita akan tahu sifatNya. Dia adalah Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana dan merupakan sahabat yang sangat akrab dan peduli, bahkan lebih dari saudara kita sekalipun. Tuhan adalah inti dari kasih itu sendiri. Jika kita diminta untuk mempercayakan hidup kita ke tangan seseorang, maka kita harus yakin bahwa orang ini memiliki kemampuan untuk melindungi kita dari segala ancaman dan bahaya. Jika tidak, buat apa kita percayakan hidup kita. Demikian pula Tuhan memiliki kemampuan untuk memimpin dan melindungi kita dengan kebijaksanaanNya dan menuntun kita untuk keluar dari segala krisis dan kesukaran. Tuhan mengetahui segala permasalahan kita. Yakinlah akan hal itu, dan serahkan diri dan hidup anda kedalam tanganNya. Anda akan dapat menjalankan kegiatan sehari2 tanpa rasa gentar, takut atau khawatir, karena anda tahu, anda sedang ada didalam genggamanNya. Semakin anda berserah pada pemeliharaan dan penyertaanNya, apapun yang terjadi disekeliling anda tidak akan mempengaruhi anda lagi. Kita tidak perlu khawatir, karena Tuhan kita adalah gembala yang luar biasa. Yakinlah Dia tahu pasti bagaimana caranya melindungi dan memelihara domba2Nya dengan penuh kasih. Mari, bebaskan diri anda dari rasa takut, dan bersuka citalah.


Jika Anda telah sepenuhnya menyerahkan diri ke dalam tangan Allah,maka Anda mampu untuk bertahan di dalam setiap dan segala kesukaran

Thursday, January 17, 2008

Ora Et La Bora

Ayat Bacaan: 2 Tesalonika 3: 1-15
==========================

(10) "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan."

Ora et Labora. Sebuah kalimat bahasa latin yang pasti sudah tidak asing lagi bagi kita, yang artinya, Berdoa dan Bekerja. Semakin lama, kelihatannya kalimat ini semakin ditinggalkan orang. Kehidupan yang semakin keras dan semakin sulit seringkali membuat orang susah membagi waktunya dengan baik. Ada yang mati2an bekerja banting tulang siang dan malam, sehingga jangankan berdoa, untuk meluangkan waktu bersama keluarga pun sudah sangat sulit dan hampir2 tidak mungkin. Disisi lain, banyak pula orang Kristen yang menerjemahkan berkat2 dari Tuhan itu secara sepihak. Mereka kerap mengharapkan berkat turun dicurahkan dari langit lewat serangkaian mukjizat2 spektakuler setiap saat, dan tidak melakukan apapun untuk mendapatkan berkat itu, selain berdoa siang dan malam.

Saya tidak menutup kemungkinan bahwa Tuhan bisa menurunkan berkatNya dalam keadaan apapun. Mukjizat tentu dapat terjadi kapan saja selama kita tekun dalam doa dan memandang Dia. Itu benar, tetapi ingat, bahwa Tuhan pun telah memberikan bakat dan talenta yang berbeda2 kepada setiap manusia. Coba lihat disekeliling kita, ada berapa banyak ragam dan jenis profesi seperti usahawan, dokter, petani, nelayan, guru, pengusaha, pegawai, penyedia jasa dan sebagainya. Betapa Tuhan itu begitu luar biasa memberikan bakat dan talenta beragam bagi manusia agar kita semua dapat saling diperlengkapi. Dan bakat serta talenta itu, tentu saja juga merupakan berkat dari Allah Bapa, sebuah berkat yang harus kita pergunakan agar dapat mendatangkan hasil. Disisi lain, jangan lupa berdoa. Segala pekerjaan yang kita lakukan juga perlu dilengkapi dengan doa, supaya apapun yang kita lakukan dapat menghasilkan buah yang manis sesuai firman Tuhan, bukan hanya terhadap kita dan keluarga, tapi juga terhadap sesama seperti yang tertulis pada Ef 4:28.

Allah menentang orang yang malas, itu ada di Ams 6:6. Rasul Paulus pada surat2nya untuk jemaat di Tesalonika menulis orang yang tidak bekerja dilarang makan. Tuhan juga seringkali mengangkat nabi2Nya, justru ketika mereka tengah melakukan kerja, dan bukan dalam keadaan malas2an. Artinya, berdoa dan bekerja ini arus dilakukan berbarengan secara seimbang. Dan ingat pula, bekerja disini bukan berarti kita boleh melakukan segala jenis pekerjaan asal bisa menghasilkan uang. Lakukan pekerjaan2 yang dihalalkan oleh firman Tuhan, dan dukunglah selalu dalam doa. Dan jangan pakai berkat2 Tuhan itu hanya untuk diri sendiri, tetapi biarkan juga berkat yang kita terima itu mengalir buat sesama kita yang membutuhkan.

Jadilah pengikut Kristus yang rajin bekerja dan tekun dalam doa.

Wednesday, January 16, 2008

It's Time To Care

Ayat Bacaan: 1 Tim 2:1-2
"Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan."

=================================

Sudah menjadi pemandangan umum, diakhir kebaktian, biasanya tepat sebelum doa syafaat, sebagian jemaat mulai meninggalkan gereja dan segera menuju pintu keluar. Mungkin pertimbangannya, mending keluar duluan ketimbang ntar desak2an.. atau malas macet dan ngantri di parkiran. Saya selalu menyaksikan fenomena ini, dan terus terang, saya merasa sedih. Artinya, seluruh kebaktian yang mereka lakukan hari itu, hanya untuk mereka sendiri. Pada bagian doa syafaat, yang biasanya ditujukan kepada orang lain dan para pemimpin negara kita, pada bangsa dan negara, justru mereka abaikan, dan lebih fokus kepada kepentingan keluar tanpa desak2an. Mungkin ada yang berpendapat, manusia cenderung egocentris, artinya lebih fokus kepada kepentingan diri sendiri. Tapi, seberapa penting sih doa bagi orang lain ini?

Teman, bayangkan bagaimana rasanya jika kita tidak ada yang peduli. Boro2 didoakan, diingat aja tidak. No man is an island. Manusia adalah mahluk sosial yang tergantung pada hubungan dengan sesama secara horizontal, selain tentunya hubungan vertikal dengan Bapa kita yang ajaib. Nah, apa rasanya kalau di dunia ini kita murni hidup sendiri? Tentu tidak enak kan? nah, jika anda merasa seperti itu, tidak kah berarti anda juga harus memikirkan orang lain, terutama dalam doa2 yang anda panjatkan sehari2, ketimbang terus menerus mengeluh tentang masalah seputar hidup anda sendiri?

Doa orang benar, sangatlah besar kuasanya. Itu tertulis dalam Yak 5:16. Benar, dalam artian orang yang berdoa melalui Yesus, satu2nya jalan dan kebenaran dan hidup (Yoh 14:6). Orang benar adalah orang yang hidupnya berkenan di hadapan Tuhan.Artinya, negara ini juga terletak pada tangan kita, bagaimana kita mampu mendoakan para pemimpin kita agar senantiasa takut akan Tuhan, mendapat hikmat dan mampu membawa negara ini ke arah yang lebih baik. Tentu tidak seorang pun dari kita yang ingin negara ini tambah lama tambah carut marut semakin tidak karuan. Nah, semua itu, lagi2, ada ditangan kita, anak2Nya. Orang2 terdekat kita, yang belum bertobat, mereka itu butuh diselamatkan. Ada banyak saudara2 kita yang belum mengenal sang Juru Selamat, sang Mesias, dan roh mereka menunggu uluran kasih kita melalui doa2 yang dipanjatkan melalui Yesus. Bagaimana dengan masalah kehidupan kita sendiri? Saya tidak melarang anda untuk mendoakan diri anda sendiri. Tuhan pun tidak pernah melarangnya. Hanya saja, berikan waktu dan kesempatan dalam tiap doa anda , untuk mendoakan orang lain, pemimpin dan bangsa. Itu juga tidak kalah pentingnya loh. Tuhan itu Maha Tahu, meskipun tidak kita sebutkan dengan rinci apa yang menjadi masalah kita, Allah itu sungguh peduli tentang keadaan kita. Ayo mari kita ubah sedikit paradigma kita dalam berdoa.. panjatkan rasa syukur anda, mendekat kepada Bapa tanpa harus terlalu banyak meminta, berikan pujian anda yang terbaik, dan doakanlah orang lain serta bangsa dan negara.


Jadilah anak2Nya yang peduli, sama seperti Bapa peduli pada anak2Nya

Tuesday, January 15, 2008

Indah Pada Waktunya

Ayat Bacaan: Pengkotbah 3:11
=======================

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."

Kadangkala atau bahkan seringkali kita dihadapkan pada keadaan yang kita rasa "tidak adil", "tidak menyenangkan" atau bahkan "merugikan". Lalu kita mengeluh, "dunia tidak adil kepada saya, saya sudah berusaha, namun balasannya hanya segini..." Segini yang anda maksud mungkin adalah sebuah balasan yang tidak sebanding dengan tenaga atau dedikasi yang sudah anda berikan.

Saya jadi ingat pernah membaca disebuah blog di belantara maya ini, si pemilik blog berkisah bahwa di perusahaan tempat dia bekerja, walaupun pekerjaannya lebih banyak dari temannya, namun gaji yang diterimanya cuma setengah dari gaji temannya tsb. Namun ia berusaha untuk tidak membiarkan rasa iri itu menggerogotinya, ia belajar menerima keadaan, ia tidak lari dari keadaan karena ia tahu mencari pekerjaan itu tidak mudah dan begitu banyaknya pengangguran, ia adalah salah seorang yang sudah beruntung memiliki pekerjaan. Menjalani hari-hari beratnya, ia tidak hanya pasrah, ia tetap bekerja keras dan berdoa, ia tahu Tuhan tidak akan membiarkan anakNya diperlakukan tidak adil. Ia selalu ingat akan ayat yang mengatan "indah pada waktunya", ia percaya akan waktu Tuhan. Suatu saat waktu indah itupun tiba, singkat cerita ia ditarik ke perusahaan lain dimana bosnya yang baru melihat bahwa ia berpotensi bagus dan bosnya memberikan gaji 10 kali lipat dari yang orang itu dapatkan di perusahaan lamanya.

Jika Firman Tuhan bekerja pada orang itu, Ia pasti bekerja juga dalam hidup anda, asalkan anda percaya dan sabar menekuni kesulitan anda. Allah tidak suka orang malas, ia menghargai orang yang bekerja dan tak pernah mengeluh seberat apapun pekerjaannya. Allah kita adalah Allah yang adil, maka jangan pernah khawatir kesusahan akan terus-menerus menggelantungi hidup anda. Buktikan dulu kesungguhan kita kepada pekerjaan yang sudah diberikan kepada kita, maka ia akan menambahkannya berkali-kali lipat seperti kisah teman di belantara maya tersebut.


Percayalah bahwa "indah pada waktunya" bukan hanya omong kosong, lakukan dulu bagian anda maka kesuksesan ada di tangan anda.

Monday, January 14, 2008

Haruskah saya menjadi pendeta?

Ayat bacaan: Kisah Rasul 10:42-43
===========================

"Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."


Pada masa kuliah, ada sebagian teman2 saya yang begitu meyakini kebenaran firman, dan ingin jadi pelaku dalam mewartakan kabar gembira, sehingga mereka tampil frontal bak pendeta dimanapun mereka berada. Dapat diduga, kelompok ini segera dijauhi orang. Orang merasa enggan dekat dgn mereka, karena apapun yang mereka katakan, pasti akan ditelaah langsung menurut alkitab, tanpa pandang bulu. Kata2 seperti: "sudahkah kamu mengenal Yesus?" jadi kata pembuka yang favorit. Saya pada saat itu belum bertobat, dan mereka sempat datang ke rumah untuk "mewartakan kabar gembira", alias menceramahi saya dengan segudang kata yang diambil dari alkitab. Pandangan saya waktu itu cuma satu: menyeramkan!

Ya, saya tahu bahwa adalah kewajiban kita untuk mengenalkan Yesus kepada orang banyak. Saya tahu bahwa keselamatan hanya ada didalam Yesus, seperti yang banyak kita temukan dalam berbagai paragraf dalam injil. Tapi yang orang sering lupa, memberitakan dan bersaksi tentang Yesus tidak berarti kita harus tampil frontal bak prajurit2 perang bersenjatakan pedang alkitab pada sekitar kita. Tidak. Hal tersebut seringkali menakutkan, menjengkelkan, dan membuat orang makin jauh dari Yesus. Syukur2 anda tidak sampai dibawa ke kantor polisi sbg akibat provokasi dan melanggar SARA. Disisi lain, ada sebagian orang yang merasa tidak memiliki cukup pengetahuan dan kemampuan untuk menjadi saksi Kristus. Salah seorang teman berkata, "itu tugasnya pendeta deh... saya belum mengetahui betul isi injil, hapal aja enggak..". Atau ada juga yang langsung keringat dingin dan takut ketika harus tampil dihadapan sekian banyak orang. Haruskah kita menghapal dulu seluruh isi alkitab, dan mendalami sampai ke akar2nya, baru kita boleh mewartakan kabar gembira ini?

Teman, di berbagai kisah dalam injil, Tuhan mengangkat nabi2 dengan latar belakang yang berbeda2. Bahkan yang punya latar belakang pahit, kelam dan penuh dosa pun, Tuhan tetap pakai mereka. Kita tidak perlu menjadi pendeta untuk menjadi saksi Kristus. Kita tidak perlu kemana2 menenteng Alkitab, menceramahi orang dimana saja dan kapan saja, kita tidak perlu sekolah teologia dulu untuk mampu menjadi cerminan kasih Tuhan. Ya, dari latar belakang manapun anda, jika anda membuka diri anda untuk tampil sebagai saksi Tuhan, anda akan dipakaiNya. Apakah anda seorang insinyur, dokter, wiraswasta, usahawan, karyawan, ibu rumah tangga ataupun pengangguran sekalipun, anda bisa tetap menjadi pelaku, karena masih sangat banyak disekitar kita yang belum mengenal Kristus, dan karenanya belum diselamatkan. Contoh paling sederhana, dengan suasana keluarga anda yang harmonis, dengan kehidupan sosial anda yang penuh kasih terhadap sesama, dengan berbagai perbuatan2 baik anda pada sekeliling anda, anda sudah menjadi saksi dan mengenalkan siapa Kristus itu sebenarnya. Bayangkan, jika keluarga anda jadi sorotan karena sering bertengkar dan didengar sampai radius seratus meter setiap hari, tetapi anda sibuk menceramahi tentang Yesus, tidak akan ada seorangpun yang percaya, apalagi bertobat.

Mewartakan injil seharusnya sudah menjadi bagian alami dalam kehidupan kekristenan. Jangan menganggap hal ini sebagai sesuatu yang super istimewa dan luar biasa. Dari kehidupan sehari2 anda lah, orang akan melihat bahwa Yesus itu sungguh luar biasa. Ada banyak panggilan untuk anda, sehingga anda tidak harus menjadi pendeta, pastor, pengkotbah jalanan, misionaris, atau door to door evangelist untuk mewartakan injil. Masing2 punya panggilan tersendiri. Saya sendiri, yang belum lama lahir baru, dan kemaren2 masih banyak bolongnya untuk saat teduh dan berdoa, memilih untuk patuh pada Tuhan, dan percaya, bahwa kesepuluh jari yang saya pergunakan ini akan dibimbing olehnya untuk menuliskan isi hatiNya. Untuk mewartakan injil dan membawa berita suka cita, kita tidak memakai kemampuan kita sendiri, melainkan kuasa Yesus dan urapan Roh Kudus lah yang akan membawa orang2 untuk mendekatkan diri padaNya, melalui kita, anak2Nya. Sentuh hati mereka, berikan yang terbaik, kasihi mereka tanpa memandang asal usulnya, dengan kasih Allah, dan lihatlah mereka akan melihat bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa dan ajaib.


Siapkah anda untuk bersaksi tentang Yesus? jika bersedia, bukalah hati dan patuhlah, hiduplah menjadi cermin kasih Bapa, dan Dia akan mengirim orang2 kepada anda untuk diselamatkan.

Saturday, January 12, 2008

Dibentuk dalam Kristus

Ayat bacaan: Kol 2: 6-7
"Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."

======================================

Kegiatan Natal dan Tahun Baru berlalu sudah. Tidak terasa, kita sekarang sudah memasuki pertengahan bulan Januari. Berbagai pesta, selebrasi dan kemeriahan telah usai. Masa liburan juga telah dilewati. Dan kita pun kembali memasuki hari2 penuh rutinitas. Hari2 rutin yang terkesan "biasa", yang sepintas terlihat tanpa surprise2 atau keajaiban2 atau mukjizat2.

Banyak orang Kristen beranggapan hidup ini akan selalu dipenuhi oleh mukjizat2 kasat mata, pengalaman2 spektakuler, dan hari2 tanpa itu adalah hari2 dijauhi Tuhan, tanpa penyertaan Tuhan, dan akibatnya degradasi rohani juga membayang didepan mata. Oh no.. jangan sampai. Teman, Tuhan tidak menginginkan hal itu. Ditengah hari2 rutin dan biasa itu, justru kita mengalami karya Tuhan dalam membentuk karakter dan iman kita. Dalam krisis seperti apapun, ditengah keprihatinan atau kesukaran apapun, selama kita selalu berjalan bersama Dia, selama kita konsisten, dan rela untuk dibentuk, diperbaharui dari hari ke hari, maka hari2 tersebut akan tetap pantas kita syukuri. Sebuah proses kedewasaan iman dan karakter akan selalu berjalan, dan berkat2 Tuhan justru berkarya dalam membentuknya didalam segala hal yang kita alami setiap harinya. Kol 2: 6-7 menyatakan kehendak Tuhan untuk selalu konsisten dan tumbuh berakar dalam Kristus. Kita harus selalu rela dan bersyukur untuk dibangun diatas Kristus. Dalam bahasa inggrisnya ditulis deeply planted, fixed and founded by Him. Proses2 yang kita alami, berbagai kesukaran dalam hidup, bagi orang percaya, tidak lain adalah proses pendewasaan. Karena itu, jangan bersungut2 apalagi putus asa, atau berpikir bahwa Tuhan meninggalkan kita sendirian. No way man.. never. Dia setia dengan janjinya, dan akan selalu berada dekat, sangat dekat dengan kita, selama kita tetap mencari dan memandang Dia. Karena itu, berikan waktu2 khusus untuk intim denganNya setiap hari, sisakan waktu untuk saat2 teduh,dan nikmati kasihnya ditengah2 hari2 rutin anda.



Mukjizat tidak harus selalu dalam bentuk spektakuler dan kasat mata. Relakan diri anda untuk dibangun dalam Kristus setiap hari.

Pengalaman Guru yang Baik

Ayat Bacaan: Amsal 22:3
===================

"Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka"

Saya ingat, pada suatu ketika, sekitar tahun yang lalu, ada sebuah lubang menganga ditengah sebuah jalan menuju kampus. Karena saya tiap hari berkali2 melewati jalan tersebut, saya sudah sangat hafal letaknya, dan tanpa berpikirpun saya otomatis menghindari lubang itu ketika saya melintasinya dgn kendaraan saya. Dilain pihak, lubang itu terkenal sbg "lubang maut", yang sering makan korban. Sudah tak terhitung motor yang terjebak di lubang itu dan mencederai pengendaranya. Aneh memang, meski korban sudah banyak, lubang itu sempat dibiarkan begitu saja tanpa peringatan sampai beberapa bulan lamanya. Saya beruntung karena tidak pernah terjebak disana? siapa bilang? saya tahu lubang itu, karena kendaraan saya pernah terperosok dan mengakibatkan kerusakan yang tidak sedikit.

Teman, terkadang kita seringkali menyesali berbagai pengalaman pahit di masa lalu secara berlebihan. Ada sebagian orang yang sulit bangkit akibat trauma akan pengalaman pahitnya. Salah seorang tante saya hingga masa tuanya memilih untuk hidup sendiri, akibat getirnya pengalamannya di masa lalu dengan kekasihnya. Dan itu telah terjadi selama lebih dari 40 tahun! Sebuah atau serangkaian pengalaman pahit, bisa bermata dua. Orang yang pandai mengolahnya dan memakainya sbg pelajaran berharga, akan mendapatkan sebuah pengalaman yang mahal nilainya. Mereka akan memakai hal tersebut sbg cambuk untuk lebih sukses, dan tidak lagi terperosok ke kesalahan yang sama. Sebaliknya, orang yang terlalu terbelenggu dengan pengalaman pahit tersebut, mereka tidak akan mendapat hikmat, dan malah mendapat beban berat bahkan trauma untuk bangkit. Atau lebih ironis lagi, mereka malah terpenjara dalam kegagalan tersebut untuk waktu lama. Ini menunjukkan bahwa sebuah pengalaman tidak serta merta membuat orang menjadi bijak, tapi tergantung bagaimana kita menghadapi dan menyikapi sebuah kesalahan, kekeliruan ataupun kegagalan di masa lalu.

Salomo, tokoh kebijaksanaan, mengingatkan kita untuk pintar menilai situasi, tidak gegabah, dan selalu belajar dari kesalahan masa lalu. Jadikan pengalaman2 kita itu sebagai guru yang baik, jangan pernah takut akan kegagalan, tapi belajarlah dari hal tersebut untuk bangkit dengan gemilang. Dan tetaplah minta penyertaan Tuhan dalam segala sesuatu yang anda lakukan. Anda akan tegar dalam setiap perkara pahit, dan akan bersyukur dalam setiap keberhasilan anda.

Pakailah pengalaman, baik yang pahit ataupun manis, untuk melangkah lebih baik lagi. Bijak adalah hasilnya.

Friday, January 11, 2008

Hari Baik

Ayat Bacaan: 1 Petrus 3:10
=====================

"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu"

Sudah sering kita dengar bahwa dalam menentukan hari pernikahan, untuk memulai usaha atau momen2 penting lainnya, orang merasa butuh untuk mencari hari baik, bulan baik dan sebagainya. Ada beberapa kebudayaan yang memang menyarankan seperti itu. Kemarin dalam sesi pemotretan pre wedding saya, sang photographer yang ternyata sedang dalam proses mengajukan lamaran, dalam perjalanan menuju lokasi pemotretan di kawah putih bercerita bahwa hari baik dia jatuh pada hari sabtu dan minggu. Berarti proses lamaran tersebut HARUS jatuh pada salah satu dari dua hari tersebut, apapun kondisinya. Coba kita pikir lagi, seandainya dia mengajukan lamaran diluar sabtu dan minggu, berarti pernikahannya nanti bakal berjalan buruk? atau, jika hari baik tersebut dijalankan, pernikahannya pasti bahagia? benarkah kebahagaiaan dan kesuksesan suatu momen hidup itu ditentukan oleh penanggalan, atau benarkah Tuhan dalam memberi berkat sifatnya milih2, dan ada hari dimana Tuhan tidak memberkati kita?

Teman, sebelum Tuhan menciptakan manusia, dalam kitab Kejadian, Ia telah berfirman bahwa langit dan bumi, siang dan malam, pagi dan petang, darat dan laut, yang telah diciptakanNya itu baik adanya. Tuhan tidak pernah mengajarkan bahwa ada hari yang buruk bagi anak2Nya. Artinya, berkat dan kasih yang Dia curahkan tidak pernah membeda2kan sesuai penanggalan. Tuhan tidak diskriminatif dan pilih kasih. Dia Allah yang Maha Adil dan setia.

Saya tidak memungkiri bahwa ada saat2 dimana kita mengalami sebuah hari buruk alias bad day kata teman2 kita dibelahan dunia lain. Mungkin hal2 yang kita alami buruk, karena berbagai macam alasan, tapi itu bukan berarti Tuhan menciptakan hari yang baik dan buruk. Lihat betapa pentingnya Tuhan menekankan segala sesuatu itu baik, bahkan sebelum manusia diciptakan dan tertulis di halaman awal alkitab. Itu menunjukkan betapa pentingnya Tuhan menyatakan bahwa setiap hari itu diciptakanNya baik. Pada ayat kutipan hari ini,Petrus dengan jelas menyatakan, bahwa jika kita ingin mendapati hari yang baik setiap harinya, kita harus menjaga lidah dan bibir kita. Dengan lidah dan bibir yang selalu memuji Tuhan, bersyukur padaNya, dan menghindari kata2 kutuk, menjelek2an orang, dusta dan sebagainya, Tuhan memberikan sebuah janji bahwa hari apapun, kapanpun, akan berjalan dengan baik. Itu pasti.

Segala yang diciptakan Tuhan baik adanya, termasuk hari2 dalam hidup kita.

Thursday, January 10, 2008

Making Appointment With God

Ayat Bacaan: Daniel 6:13
===================

Lalu kata mereka kepada raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doannya."

Dalam pekerjaan kita, seringkali kita disibuki dengan janji temu dengan banyak klien berbeda setiap harinya. Apakah itu dalam profesi dokter, temu janji dengan pasiennya, profesi2 bisnis yang memerlukan promosi atau prospek dan sebagainya. Karena padatnya jadwal, sebagian besar dari kita selalu memiliki sebuah note yang berisikan jadwal setiap hari. Katakan misalnya, janji temu dengan si A, jam 10 - 12, makan siang dgn pak B, jam 13 - 15, prospek calon nasabah / kostumer baru jam 15 - 16, membicarakan peluang bisnis bersama pak C sambil makan malam di restoran X jam 17-19 dan seterusnya. Apakah anda sendiri yang membuat note janji temu, atau sekretaris anda, itu tidak menjadi masalah. Anda pasti akan berusaha semampu mungkin menepati jadwal2 teratur itu yang telah dipersiapkan sejak hari2 sebelumnya. Apapun akan anda korbankan untuk itu selagi bisa. Apakah itu meluangkan waktu bersama keluarga, membawa anak anda jalan2, ketemu saudara dan sebagainya. Kehidupan seperti itu telah lumrah mewarnai hari2 kita.

Jadwal janji temu itu, sayangnya, seringkali hanya berlaku untuk klien yang anda anggap potensial dan menguntungkan anda, baik posisi, jabatan atau pekerjaan anda. Untuk keluarga atau diri sendiri? itu biasanya tidak dimasukkan ke dalam janji temu, melainkan disambil jika ada waktu lowong. Dan bagaimana untuk Tuhan? ini ironis.. kecenderungan banyak orang untuk meluangkan waktunya bagi Tuhan, hanya jika ia punya waktu luang yg singkat, itupun dengan catatan tidak sedang malas, kecapaian, atau yang lebih parah, hanya apabila ia butuh pertolongan Tuhan.

Teman, mari kita lihat lagi, seberapa jauh Tuhan telah turut serta dalam hidup kita. Memberkati kita, membimbing kita, menyediakan segalanya bagi kita dan lain2. Bagi sebagian orang, Tuhan memberkati mereka dengan anak2 yang lucu dan pintar, atau istri/suami yang sangat menyayangi anda, sebagian lagi diberkati dengan kecukupan, atau bisnis/pekerjaan yang berhasil, ada yang diberkati dengan kesehatan prima, dan seterusnya. Pernahkah kita sadar, kalau dalam suatu jadwal janji temu ,sebetulnya Tuhan juga sangat layak tampil disana, karena Dia sangat peduli dan sayang pada kita? Dia merupakan pribadi yang tidak pernah meninggalkan kita, dan dengan sendirinya, Tuhan adalah sosok yang sudah sepantasnya sangat2 dihormati dan sangat penting dalam kehidupan anda?

Daniel yang menghadapi resiko dimasukkan ke dalam gua penuh singa pun, bisa setia melakukan janji temu 3 kali sehari buat Tuhan. Dan coba lihat apa hasilnya. Anda tidak harus menghadapi resiko dilempar ke gua penuh singa seperti itu kan? tanpa resiko seberat itupun,bagi yang setia dan datang menyembah Tuhan, Dia menjanjikan banyak hal dalam hidup anda. Bagi anda yang sibuk dalam pekerjaan anda, dan terbiasa untuk menepati janji temu sesuai jadwal, dan belum berdisiplin untuk meluangkan waktu untuk Tuhan, kenapa tidak mulai dengan memasukkan Tuhan ke dalam appointment notes anda. Tidak masalah jika anda belum sanggup untuk memberi jadwal pagi hari sebelum anda beraktifitas, meskipun hal tersebut sebenarnya sangat ideal, setidaknya berikan sedikit kesempatan dalam waktu2 sibuk anda untuk memuliakan Dia. Anda akan segera melihat bagaimana janji temu yang singkat setiap hari itu akan merubah diri anda dalam segala hal. Yakinlah akan hal itu. Semoga Tuhan Yesus selalu menyertai hidup saudara.

Wednesday, January 9, 2008

Pujian

Ayat Bacaan: Wahyu 4:11
====================

"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan"

Saya mengenal dua anak perempuan, keponakan calon istri saya, yang kebetulan hidupnya banyak diliputi kepahitan. Di usia muda, mereka telah ditinggal sang ayah, yang pergi memilih jalan lain bersama wanita lain. Setelah kejadian itu, mereka dan ibunya terpaksa menumpang hidup di tempat sang nenek. Dengan segala keterbatasan kemampuan dan materi, sang ibu mati2an membiayai hidup kedua anak tersebut. Saya ingat, pada suatu hari, kami mengajak kedua anak tersebut jalan2 dan bermain sepuasnya ke mal. Pandangan mata bahagia, gembira terpancar begitu jelas dari mereka. Rasa bahagia mereka itu membuat mereka merasa sangat dekat, sehingga berbagai cerita tentang sekolah, pelajaran, teman2 dan lain2 mereka ceritakan berebutan dengan sangat antusias. Seringkali saya kewalahan membagi perhatian mendengarkan mereka yang berebutan bercerita. Mungkin kisah kecil ini sering anda alami, baik anda sebagai pelaku yang memberi sedikit perhatian pada yang membutuhkan, ataupun anda sebagai orang yang merasa berbahagia dengan adanya teman atau orang lain yang sangat peduli pada keadaan anda. Tidakkah anda berterimakasih, menghargai dan hormat kepada seseorang yang memberikan sesuatu yang sangat anda butuhkan? Bahkan mungkin muncul kata "hutang budi", sebagai bentuk terimakasih anda yang tidak ada habisnya.

Teman, lihatlah sekeliling anda. Apapun keadaan anda saat ini, anda akan melihat bahwa Tuhan telah menciptakan segala sesuatu, sedemikian rupa sehingga kita dapat hidup di dunia ini dengan nyaman. Ya, saya tidak memungkiri terkadang ditengah segala yang diciptakan Tuhan dengan baik ini, kita masih mengalami kekecewaan dan kekurangan dari berbagai hal. Namun, lihatlah, bahwa sebenarnya, apapun yang ada di sekitar kita mampu kita olah menjadi sesuatu yang berguna. Tidak hanya proses penciptaan berbagai objek di bumi dan alam semesta, tapi Tuhan juga melengkapi kita dengan akal, nalar, naluri dan hati nurani. Semua yang diberikan Tuhan sempurna adanya. Semua itu tersedia, tinggal bagaimana kita meramu semuanya menjadi sesuatu yang berguna dan menjadi berkat bagi orang lain. Lihatlah betapa segala sesuatu yang telah diciptakan Tuhan jauh lebih banyak dibandingkan apa yang saya buat bagi kedua anak tadi. Tetapi, seringkali kita malah lupa berdoa, bersyukur, berterimakasih, atau memuji Dia yang telah mewariskan semua ini kepada anak2Nya. Malah, kita lebih sering berdoa jika kita mengalami masalah, butuh bantuan, dan lupa berterimakasih. Coba tempatkan diri anda diposisi Dia. Jika anda telah melakukan hal yang baik terus menerus, tapi orang yang anda bantu tidak mengucapkan terima kasih, malah terus meminta, lama kelamaan anda akan merasa kecewa, sedih, atau malah kesal.

Tuhan telah secara luar biasa menciptakan segala sesuatu, sehingga Dia jelas layak menerima segala puji2an, hormat dan kuasa. Bukan hanya itu, kasih setiaNya yang tanpa batas dan tak pernah berhenti juga layak kita puji, kita syukuri. Dia Bapa yang baik, Dia dekat dengan kita, dan peduli. Menyembahnya tidak dibutuhkan prosesi2 khusus, tata cara berlebihan dan sebagainya. Yang penting, jangan lupa bersyukur dan berterima kasih atas segala sesuatu yang telah diberikan Tuhan. Pujilah Dia, sembah Dia, berikan yang terbaik dari anda, menyanyilah bagi Dia, bersuka cita bagi Dia, dan rasakan, bahwa kasih Allah itu bukan hanya sesuatu yang bisa dipercaya dalam iman, tetapi sungguh nyata dalam kehidupan kita. Mari jangan lupakan untuk memuji Dia selalu, jika kita bisa sangat bersyukur atas pertolongan seorang teman kepada kita, mengapa kita tidak bersyukur atas hari demi hari yang sudah Tuhan beri untuk kita sampai detik ini?

Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan sungguh luar biasa. Saatnya kita menghargai dan bersyukur atas penciptaan dan penyertaanNya.

Tuesday, January 8, 2008

Figur Ayah

Ayat Bacaan: Maleakhi 4:6
===================

"Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah."

Surga berada di bawah telapak kaki ibu.. itu sebuah kata yang mungkin sangat kita kenal sejak kecil. Ini juga yang pernah membuat seorang ayah jengkel.. "kalo gitu dibawah kakiku apa dong? neraka??" ngga dong.. figur ayah itu sangat penting dimata Tuhan. Tuhan kita panggil Bapa. Malah panggilan Ya Abba, Ya Bapa, itu adalah wujud dari sebuah hubungan yang sangat dekat, akrab dan intim antara kita dengan Tuhan.

Kita akan dengan sangat mudah menjumpai banyaknya saudara2 kita yang terjerumus pergaulan sesat, terjerat narkoba, hidup yang hancur, pahit, dan seringkali, jika kita telusuri, ternyata mereka kehilangan figur ayah. Mungkin ada yang protes, "loh, saya kan sudah mencukupi segala kebutuhan anak2 saya?" ya, kebutuhan materi mungkin, tapi sebuah "quality time" antara seorang ayah dan anak juga mutlak dibutuhkan. Ada banyak ayah2 yang sibuk mencari nafkah, untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak2nya, sehingga mereka tidak memiliki waktu lagi untuk berada bersama anak2nya. Atau, ada banyak ayah yang begitu suksesnya, memiliki ribuan karyawan/bawahan, terbiasa memerintah, sehingga mereka tidak lagi terbiasa untuk memberi pujian. Maka, yang terjadi adalah, sang anak hanya tahu untuk berjuang mati2an, hanya agar mereka dapat memperoleh sebungkus kata pujian dari ayahnya. Ada banyak contoh disekitar saya mengenai hal ini.

Teman, seorang ayah sejati harus bisa menjadi perwujudan keberadaan Tuhan di dunia. Bayangkan, bagaimana seorang anak dapat mengenal figur Bapa, jika hubungannya dengan ayahnya sendiri terasa pahit dan getir? Alkitab banyak menjelaskan hal ini. Lihat bagaimana kehidupan Daud, yg tidak mendapat figur ayah teladan, kemudian menurun ke anak2nya. Salomo sekalipun, ternyata bukan figur ayah yang baik. Lihat betapa desperatenya ia mencari kasih sayang, yang ironisnya belum juga diperoleh dari sekian banyak istri dan selir. Sebaliknya, alkitab juga mencatat sebuah contoh manis, dari kisah Zebedeus, sang nelayan. Meski tidak dijelaskan secara rinci bagaimana Zebedeus membesarkan anak2nya, tapi dari respon cepat anak2nya ketika dipanggil Yesus, dan kerelaannya melepas anak2nya untuk pergi bersama Yesus, dengan resiko tidak akan pernah berjumpa lagi dgn mereka, kita bisa merasakan bagaimana hebatnya Zebedeus mendidik anak2nya sejak kecil.

Ketika anda masuk ke dalam jenjang pernikahan, status suami akan diperoleh. Anak anda lahir, status ayah akan diperoleh. Tapi mari kita periksa diri kita. Sudah layakkah kita disebut suami dan ayah? Sudahkah istri merasakan kasih Bapa lewat kita? atau sudahkah anak2 kita merasakan seperti apa kasih sebenarnya lewat perantaraan hubungannya dengan kita, ayah2 di dunia? Sadar atau tidak, anak2 kita, cepat atau lambat akan merefleksikan sifat ayahnya ke dalam diri mereka. Mereka mengamati, memperhatikan seperti apa anda bertindak sebagai kepala rumah tangga, dan ayah bagi mereka. Ayah, anda lah jendela bagi sang anak untuk mengenal Tuhan, mengenal kasihNya yang tak berkesudahan, mengenal kuasaNya yang ajaib. Berikan waktu anda buat mereka, dengarkan mereka, bimbing mereka, berikan pujian setiap kali mereka melakukan sesuatu yang baik, dan beri hukuman yang bersifat mendidik jika mereka bersalah. Masa depan mereka terletak di tangan anda, sebagai wakil Tuhan di dunia ini, didalam keluarga anda. Berikan perhatian, bermain lah dgn mereka, dan ciptakan suasana nyaman, gembira dan bahagia. Dan lihatlah, bagaimana indahnya sebuah keluarga surgawi tercipta. Bagaimana berbagai mukjizat dan berkat itu akan terus menerus melimpahi kehidupan keluarga anda.

Bagi teman2 yang mengalami kepahitan terhadap figur ayah, ingatlah bahwa ada figur Bapa yg sempurna, yg tidak akan mengecewakan anda karena ia adalah Bapa yang selalu setia.. Dia Bapa yang peduli. Datanglah padaNya, berkeluh kesahlah, dan doakan keluargamu. Saya tahu ada beberapa pengunjung disini yang mengalami hal itu.. saya mendoakan anda secara khusus malam ini. Tuhan tahu penderitaan anda, dan Tuhan akan melepaskan anda. Mari, datang kepada Bapa.

"Tuhan, lihat anak2Mu yang mengalami kepahitan dalam keluarga ini.. berikan kelegaan dan kelapangan hati bagi mereka untuk memaafkan orang tuanya, terangi jiwa mereka dan pulihkan lah keluarganya. Kami percaya, Engkau peduli pada kami semua. Kami datang, Tuhan, karena kami percaya, Engkau punya rancangan indah dalam hidup kami dan keluarga. Kami percaya, bahwa iman kami dalam Engkau akan menyelamatkan seisi rumah. Kami haus akan Engkau, kami rindu akan Engkau, untuk hadir didalam keluarga kami masing2. Berikan hati Bapa yang penuh kasih setia dalam hati ayah, sehingga beliau dapat menjadi jalan untuk merasakan berkatMu di dunia ini..patahkan semua pagar dan hancurkan semua tembok yang menghalangi kami untuk mengenalMu.. terimakasih Tuhan.. Dalam nama Yesus, kami berdoa, dan mengucap syukur..Haleluya."

Tuhan ingin para ayah menjadi figur teladan. Siapkah diri anda?

Sunday, January 6, 2008

Kasih

Ayat Bacaan: 1 Kor 13: 4-7
=====================

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Seperti apa kita menggambarkan kasih? Saya pernah mempertanyakan hal ini kepada beberapa teman. Jawabannya beragam.. ada yg bilang, curahan perasaan terhadap seseorang kepada orang lain, bentuk kepedulian, perhatian tak terbatas, dan sebagainya. Ada juga yang mengatakan adalah mencintai dengan sepenuh hati. Artinya dalam kasih itu termuat berbagai elemen dimana kita siap memberikan perhatian,sayang, peduli dan hal2 positif lainnya, tanpa menanti imbalan. Saya rasa semua orang akan sepakat dengan hal ini. Bagaimana menurut alkitab?

Sebelum kita sampai pada defenisi kasih menurut alkitab, ada satu pertanyaan menggelitik yang pernah dilontarkan oleh seseorang. Apakah kasih itu sama dengan kasihan? kalau beda, dimana bedanya? Buat saya, kata kasihan itu berbeda dgn kasih. Kasihan biasanya timbul ketika kita melihat atau merasakan penderitaan orang yang lebih menderita dari kita. Artinya , ada perbedaan tingkatan dari si perasa kasihan, dengan yang dikasihani. Berati kasih adalah kondisional, dan muncul dari penilaian pribadi seseorang, menuju orang tertentu yang menurutnya pantas dikasihani. Satu contoh kecil, jika kita melihat seorang pengemis tertatih2, muncul perasaan kasihan terhadap dia, karena kita tidak tega melihatnya berpanas2 mencari kepingan untuk menyambung hidup.Sebaliknya pada saat yang sama, kita tidak merasa kasihan melihat orang yang mengendarai mobil disamping kita. Kasih, ini berbicara tentang unconditional situation. Orang yang hidup dengan kasih, akan mengasihi sesamanya, seperti dia mengasihi Tuhan, tanpa memandang status, kedudukan, posisi, atau siapapun orang itu.

Teman, salah satu sifat Allah kita yang paling mendasar adalah kasih (agape). Ada banyak ayat yang menjelaskan hal ini, misalnya 1 Yoh 4:8-16. Kasih Allah setia, tak berkesudahan, dan tanpa batas.Bayangkan, betapapun besar dosa kita, bila kita mengakui semuanya dan datang kepadanya untuk memohon ampun, Dia tetap membuka tanganNya menerima kita. Sebuah kasih sempurna, kasih surgawi yang tak pernah berhenti mengalir. Dan begitu juga kita, anak2Nya, harus bertindak seperti itu juga kepada sesama kita. 1 Yohanes 4:8 berkata:"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih".

Seperti apa gambaran kasih menurut alkitab? Kita melihat dari ayat bacaan hari ini ada beberapa faktor penting dalam kasih yang dijabarkan dengan sangat jelas. Sebuah kasih tidak seharusnya berhenti. Sama seperti kasih Tuhan dalam hidup kita, begitu pula kita harus mengalirkan kasih kepada siapapun tanpa pamrih. Saya berdoa untuk anda semua, agar kasih Allah senantiasa mengalir dalam hidup anda.


Tuhan siap mengasihi anda sampai selamanya, siapkah anda mengasihi sesama?

Saturday, January 5, 2008

Itik Buruk Rupa

Ayat Bacaan: 1 Samuel 16:7
====================

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Ingat kisah sang itik buruk rupa? apakah anda pernah menjumpai orang yang merasa diri seperti itu disekitar anda? ataukah anda sendiri sering merasa senasib? Berapa sering kita melihat orang berkeluh kesah mengenai keberadaan fisik dan rupanya? Rasanya jarang kita menjumpai orang yang dengan pe-denya berkata, "lihat aku begitu cantiknya/gantengnya, tidak ada lagi yang lebih daripadaku.." tapi yang sering kita dengar, "kenapa saya tidak secantik dia..?" malah kadang bawa2 Tuhan.. "ya Tuhan, kenapa kau ciptakan hambaMu ini begini buruk rupa.." (ini pernah saya dengar disalah satu sinetron televisi). Benarkah Tuhan begitu tidak adil, menciptakan sebagian orang dengan kesempurnaan dan keindahan, tapi dilain pihak ada orang-orang yang "sial" tidak mendapatkan itu semua? apakah itu harus dianggap sebagai takdir, sesuatu yang harus ditangisi seumur hidup kita? kalau memang Tuhan tidak adil, haruskah kita menyembah Dia? ini pertanyaan2 klasik yang mungkin sering timbul di benak orang.

Teman, ingat, Tuhan tidak memandang manusia dari paras atau penampilan. Terserah, anda mau dipoles lapis emas sekalipun, operasi plastik ribuan kali dan tidak pernah cukup, itu semua tidak ada nilainya dihadapan Allah. Seorang nabi yang dipilih Tuhan tidak pernah didasari oleh kegantengannya. Siapapun kita, sempurna atau cacat, cantik atau jelek, tetap berharga sama dihadapan Allah. Itu artinya, berkat yang turun atas anak2Nya akan sama besarnya, selama kita tetap dekat dengan Nya. Lagipula, apa yang jadi standar sebuah kecantikan? bintang film kah? artis kah? model kah? Jika kita mendasari segala sesuatu dengan ukuran keduniawian, semua itu sifatnya sementara, dan tidak akan ada kata final. Tapi ingatlah, Tuhan melihat dan menguji hati. Keindahan dan kecantikan hati yang terus memuji dan memuliakan Tuhan, tetap mengasihi Tuhan dan sesama, itulah kecantikan yang utama. Dari segi duniawi gimana dong? nah, ini yang biasa dikenal dgn inner beauty.. artinya, keindahan hati itu bisa juga memancar keluar, sehingga orang senang berada didekat anda, tanpa memperhitungkan kondisi fisik sama sekali.

Bahkan ketika Yesus lahir ke dunia, tidak ada satu ayatpun yang menyatakan betapa super gantengnya Yesus Kristus. Coba kita telaah ayat mengenai ini pada Yes 53:2 tentang nubuat nabi Yesaya tentang kedatangan Kristus. Menarik, disana justru dikatakan: "Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya." Menarik bukan? Tapi lihatlah, bagaimana kehadiranNya yang cuma sebentar, dan segala mukjizat2 dan pekerjaan yang dilakukan Yesus disaat sesingkat itu, bisa memberikan dampak yang sangat besar hingga kini.

Jadi, janganlah kita terlalu fokus pada penampilan kita dari luar, dan lupa akan kasih Tuhan dalam hidup kita dalam banyak hal lain. Daripada kita sibuk bertanya "kenapa saya tidak secantik orang lain.." lebih baik kita bertanya: "bagaimana saya dapat mempercantik diri saya dari dalam lebih lagi, dan lebih dekat lagi dengan Tuhan?" Jika anda dapat mewujudkan itu, percayalah, anda akan tampil luar biasa dan mempesona bagi siapapun.

Berkacalah pada kaca hati, bukan kaca cermin

Friday, January 4, 2008

Tips Mengatasi Kesedihan

Ayat Bacaan: Roma 15:13
==================

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Tidak ada orang yang tidak pernah mengalami kesedihan. Banyak penyebabnya, apakah kita ditinggal pergi kekasih, dimarahi orang tua, dipecat dari pekerjaan, bahkan ditinggal pergi orang yang kita sayangi untuk selamanya. Kesedihan sangat menyakitkan pada saat tertentu, dapat juga berlarut-larut, semuanya tergantung kita yang menghadapi.

Boleh saja bersedih, sebab kita punya hati, tapi ada lagi yang lebih baik dilakukan selain membiarkan kesedihan berlarut-larut, yaitu: pengharapan. Sebagai umat Kristiani, pengharapan adalah kunci keluar dari setiap permasalahan hidup. Orang yang merasa tidak bisa lagi memiliki pengharapan, orang itu berarti sudah menyerah dan "mati". Selama kita masih hidup, haruslah pengharapan selalu ada di dalam kita. Sebab Allah berkata, "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Roma 5:5). Ya, Roh kudus selalu menemani kita kapanpun kita membuka hati padaNya, ia yang hidup di dalam hati kita yang dapat menyembuhkan kesedihan kita dan mengubahnya menjadi sebuah pengharapan bahkan sukacita. Bagaimana agar dapat mengalami hal tsb? Berilah kesempatan kepada Roh Kudus untuk bekerja menyembuhkan kesedihan itu, jangan tutup hatimu.

Apakah itu mudah untuk dilakukan ketika hati kita sedang sedih? Saya tidak mengatakan hal itu mudah, tapi saya dapat mengatakan hal itu tidaklah mustahil. Allah memberikan kuncinya agar kita dapat memiliki hati yang selalu penuh pengharapan, "dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan." (Roma 5:4). Ketekunan adalah kuncinya, tekunlah berdoa, tekunlah berharap, jadilah kuat karena Allah kita adalah sumber pengharapan (Roma 15:13).

Iman Kristen tidak mengenal kata putus asa.

Sulitkah Memaafkan?

Ayat Bacaan: Mat 6:14
================

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga

Tadi dalam perjalanan pulang, saya mendengar sebuah lagu yang mungkin tidak asing lagi bagi kita, "Sorry Seems To Be The Hardest Word". Saya lalu berpikir, benar juga.. betapa banyak orang yang sangat sulit mengucapkan kata maaf. Ada salah seorang kerabat dekat saya, yang pernah menganggap seseorang itu seperti anak kandungnya sendiri. Tapi pada suatu saat, ketika seseorang itu berbuat sesuatu yang menyakiti dirinya, dia tidak pernah mau memaafkannya lagi. Atau pada saat saya masih kuliah, ada dua teman yang berselisih, saya ingat persis kata salah seorang dari mereka, tepat didepan saya. "Sampai mati dia tidak akan pernah aku maafkan!" Wah... ngeri juga ya..

Teman teman, Tuhan tidak menginginkan kita sebagai pendendam. Kita dibentuk sesuai rupa Allah, yang Maha Mengampuni. Ada beberapa perumpamaan yang diberikan Yesus, misalnya anak domba yang hilang, atau seperti pada Mat 18:21-35 tentang perumpamaan seorang hamba yang berhutang pada raja. Ayat bacaan hari ini juga berbicara tentang itu, yakni dari doa yang diajarkan Yesus. Mungkin kita sering membaca ayat2 tersebut, tapi pada pelaksanaanya, sebuah pintu maaf sulit sekali dibuka ketika kita merasa disakiti atau dikhianati. Ada orang yang butuh berhari2, berbulan2, bahkan bertahun2 untuk dapat memaafkan seseorang. Adakah dampak buruk bagi kita jika kita tidak memaafkan? atau, adakah batas dalam memaafkan?

Ketika Petrus bertanya berapa kali dia harus mengampuni saudaranya yang bersalah, dan mengira 7 kali sudah cukup, Yesus menjawab sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Artinya, kita harus siap memaafkan tanpa batas. Di akhir perumpamaan sang hamba dan raja tadi, Yesus berkata "Maka BapaKu yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." Artinya disini, Tuhan tidak akan mengampuni kita, jika kita tidak mengampuni orang lain. Dan kata maaf itu tidak hanya dibibir saja, tetapi harus tulus iklas, dari hati.

Bagaimana jika dosa2 kita sampai tidak diampuni Tuhan? sementara kita manusia yang setiap hari cenderung untuk berbuat dosa. Tuhan tidak pernah jenuh untuk mengampuni anak2Nya yang bertobat. Kita harus belajar untuk mampu berbuat seperti itu juga. Dendam dan sikap benci lama kelamaan dapat menimbulkan berbagai penyakit bagi diri kita, dan hal itu tentu tidak kita inginkan. Apabila ada diantara anda yang masih belum mengampuni orang yang menyakiti anda, berdoalah. Buka pintu hati anda, berikan maaf secara tulus, dan minta bantuan Tuhan untuk bersama2 dalam proses maaf itu, supaya anda dikuatkan. Sebuah ketulusan, meskipun terkadang berat, bahkan mahal harganya, pasti dihargai berlipat kali oleh Tuhan. Ingatlah Tuhan menguji hati. Dia tidak akan meninggalkan kita sendirian dalam sebuah usaha tulus untuk mengampuni. Kekuatan dan suka cita, damai sejahtera akan terus melimpahi kehidupan anda.

Jika kita bisa tersandung dan mau memaafkan diri kita, jika Tuhan mau mengampuni setiap dosa kita, mengapa kita tidak bisa berbuat hal yang sama kepada sesama?

Thursday, January 3, 2008

Spiritually Fitness

Ayat Bacaan: 1 Tim 4:8
=================

Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Apakah anda termasuk orang yang rajin berolah raga? katakan misalnya fitnes, atau setidaknya lari pagi? Jika ya, apa tujuan anda? tentunya supaya lebih sehat, lebih segar dan lebih kuat kondisi fisiknya. Artinya, tubuh yang berasal dari Tuhan ini, tetap harus dipelihara, dirawat dengan baik, agar kita bisa hidup dalam keadaan sehat. Apakah ada dampaknya? tentu ada. Coba perhatikan disekeliling anda, mungkin contoh nyata akan dengan mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari2. Satu contoh kecil saja, perhatikan kondisi fisik seseorang yang rajin berolahraga dan tidak dalam aktifitas sehari2 ditempat anda bekerja. Terlihat jelas bukan? atau contoh lain, bandingkan kondisi fisik dua orang setelah naik tangga, antara yang kurang berolah raga dan rajin. Dapat dipastikan, yang satu seperti tidak mengalami kelelahan apapun, yang satu mungkin sudah susah berbicara dan nafasnya putus2 alias ngos2an.

Oke, kalau begitu olah raga. Pertanyaan berikutnya, apakah kebugaran dapat dicapai instan, hanya dengan satu kali latihan? tidak kan? mungkin, dalam bulan pertama, anda akan mengalami kelelahan luar biasa, rasa malas mungkin akan gampang menggoda anda untuk kembali "sembunyi" dibalik selimut, memeluk bantal anda dan melanjutkan tidur lagi. Ini hal wajar dan lumrah, karena ritme tubuh anda mungkin belum terprogram sepenuhnya untuk sebuah kegiatan baru. Tapi coba tanyakan kepada yang selalu berolah raga secara rutin. Mungkin mereka merasa ada yang kurang bahkan gelisah apabila jadwal olah raganya berhalangan. Artinya, tubuh mereka telah terprogram untuk melakukan aktifitas training pada saat-saat yang telah ditentukan. Jadi disini bukan cuma kedisiplinan, tapi "body clock and rhythm" nya juga sudah dalam kondisi seperti itu. Hanya olah raga yang rutin, kontinu dan teratur yang dapat menjanjikan kebugaran yang optimal. Itu kesimpulannya.

Ternyata untuk masalah pembangunan iman juga seperti itu. Sekitar dua ribu tahun yang lalu, rasul Paulus diilhami Tuhan untuk mengingatkan kita pentingnya sebuah ibadah untuk membangun kekuatan iman, dan membandingkannya dengan latihan jasmani. Lihatlah, latihan jasmani yang begitu besar dampaknya dalam hidup kita tidak sebanding dengan latihan beribadah. Dalam pembandingan ini, kita bisa melihat bahwa iman dan ketaatan menyembah Tuhan tetap harus dilatih, sama seperti kita melatih diri kita untuk disiplin berolah raga. Tanpa latihan, rasa malas, letih dan beragam alasan lain akan dengan mudah mempengaruhi kita untuk jauh dari Bapa.

Kalau olah raga menjanjikan kesehatan, lantas apa yang dijanjikan olah rohani? Tuhan menjanjikan berkat, penyertaanNya dalam hidup kita, bahkan kemudian satu "kapling" disisiNya yang kekal selamanya. Ini janji Tuhan, Allah Bapa kita yang selalu setia menggenapi janji2Nya.

Oleh sebab itu, di tahun yang baru dengan semangat baru, mulailah dari sekarang. Latihlah keimanan anda secara teratur. Bangun mesbah Tuhan di rumah anda. Luangkan waktu anda setiap hari, sedikitnya di pagi hari sebelum memulai aktivitas, dan malam hari sebelum anda memejamkan mata, bersama anggota keluarga anda. Datanglah padaNya, sembah Dia, dan nikmati saat2 intim dengan Tuhan. Disiplinlah akan hal ini, dan rasakan berkat2 berkelimpahan dari surga turun atas anda. Anda akan selalu berada dalam lindunganNya, baik dalam hidup ini maupun hidup yang kekal nanti.

Kesehatan rohani menjanjikan investasi yang luar biasa menguntungkan dan akan bertahan selamanya..

Tuesday, January 1, 2008

Penolong 24 Jam

Ayat Bacaan: Galatia 3:3-5
=====================

"Allah memberikan Roh-Nya kepadamu dan mengadakan keajaiban-keajaiban di antara kalian. Apakah Allah melakukan itu karena kalian menjalankan hukum agama atau karena kalian mendengar Kabar Baik itu dan percaya kepada Kristus?"

Melanjutkan renungan kemarin, akhirnya, tahun 2007 sudah ada dibelakang kita, saatnya menyongsong taun 2008. Teman, apakah taun baru memiliki arti buat kalian? Setiap pergantian tahun orang selalu melihat kedepan dan membuat setumpuk list baru berisi apa yang ingin kita capai. Mungkin Anda semua mereview lagi atau mengingat lagi keinginan-keinginan atau goals yang taun kemarin sudah anda tetapkan. Apakah semua tercapai? Apakah anda masih merasa gagal?

Kadangkala di tahun baru kita merenung, kenapa hal ini tidak tercapai? kenapa hal itu sama sekali tidak terlaksanakan? Padahal semua hal sudah anda lakukan, sampai anda berpikir, "apakah aku ini sebuah kegagalan?" Lalu anda mengeset lagi list-list baru untuk tahun yang baru akan anda songsong. Berharap anda bisa membayar semua keinginan-keinginan yang belum tercapai. Anda akan kecewa kalau cita-cita anda itu tidak tercapai lagi.

Mungkin anda sudah berusaha keras, bahkan terlalu keras, tapi hal itu belum saja ada dalam gengaman anda. Tapi saya mau membagikan ayat, bahwa Allah kita mengingatkan begini dalam Galatia 3 ayat 3:

"Mengapa kalian begitu bodoh! Kalian sudah mulai hidup baru dengan Roh Allah, masakan sekarang kalian mau mencapai kesempurnaannya dengan kekuatanmu sendiri?"

Ya, kita berusaha setengah mati...bersusah-susah, berlelah-lelah, tapi kita melakukannya dengan kekuatan sendiri, sehingga ketika kita gagal, kita kecewa berat dengan semuanya.

Galatia 3 ayat 5 berkata: "Allah memberikan Roh-Nya kepadamu dan mengadakan keajaiban-keajaiban di antara kalian. Apakah Allah melakukan itu karena kalian menjalankan hukum agama atau karena kalian mendengar Kabar Baik itu dan percaya kepada Kristus?"

Iman. Bukan hanya iman kepada diri kita sendiri bahwa kita sanggup melakukannya, tapi iman kepada Roh Allah. Allah tidak memberikan pertolongan dan keajaiban kepada kita hanya karena kita rajin ke gereja tapi tidak menegerti FirmanNya, atau karena kita berbuat baik dalam hidup tapi kita tidak percaya Allah bisa mengubah hidup kita. Allah telah memberikan kita penolong yang bisa berada didalam diri kita 24 jam. Apakah kita sudah memanfaatkannya? mengimani usaha-usaha kita ke dalam kuasaNya? Jika belum, maka lakukanlah di tahun 2008. Lakukan sesuatu bukan hanya dengan kekuatan kita sendiri, melainkan dengan kekuatan Allah yang ada pada kita. Niscaya, Allah takkan mengecewakan anakNya.

Selamat Tahun Baru 2008, teman.

Tanpa Allah, kita gagal. Berusahalah dan tetap andalkan Roh Nya dalam setiap usahamu.

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...