===================
"Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah."
Surga berada di bawah telapak kaki ibu.. itu sebuah kata yang mungkin sangat kita kenal sejak kecil. Ini juga yang pernah membuat seorang ayah jengkel.. "kalo gitu dibawah kakiku apa dong? neraka??" ngga dong.. figur ayah itu sangat penting dimata Tuhan. Tuhan kita panggil Bapa. Malah panggilan Ya Abba, Ya Bapa, itu adalah wujud dari sebuah hubungan yang sangat dekat, akrab dan intim antara kita dengan Tuhan.
Kita akan dengan sangat mudah menjumpai banyaknya saudara2 kita yang terjerumus pergaulan sesat, terjerat narkoba, hidup yang hancur, pahit, dan seringkali, jika kita telusuri, ternyata mereka kehilangan figur ayah. Mungkin ada yang protes, "loh, saya kan sudah mencukupi segala kebutuhan anak2 saya?" ya, kebutuhan materi mungkin, tapi sebuah "quality time" antara seorang ayah dan anak juga mutlak dibutuhkan. Ada banyak ayah2 yang sibuk mencari nafkah, untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak2nya, sehingga mereka tidak memiliki waktu lagi untuk berada bersama anak2nya. Atau, ada banyak ayah yang begitu suksesnya, memiliki ribuan karyawan/bawahan, terbiasa memerintah, sehingga mereka tidak lagi terbiasa untuk memberi pujian. Maka, yang terjadi adalah, sang anak hanya tahu untuk berjuang mati2an, hanya agar mereka dapat memperoleh sebungkus kata pujian dari ayahnya. Ada banyak contoh disekitar saya mengenai hal ini.
Teman, seorang ayah sejati harus bisa menjadi perwujudan keberadaan Tuhan di dunia. Bayangkan, bagaimana seorang anak dapat mengenal figur Bapa, jika hubungannya dengan ayahnya sendiri terasa pahit dan getir? Alkitab banyak menjelaskan hal ini. Lihat bagaimana kehidupan Daud, yg tidak mendapat figur ayah teladan, kemudian menurun ke anak2nya. Salomo sekalipun, ternyata bukan figur ayah yang baik. Lihat betapa desperatenya ia mencari kasih sayang, yang ironisnya belum juga diperoleh dari sekian banyak istri dan selir. Sebaliknya, alkitab juga mencatat sebuah contoh manis, dari kisah Zebedeus, sang nelayan. Meski tidak dijelaskan secara rinci bagaimana Zebedeus membesarkan anak2nya, tapi dari respon cepat anak2nya ketika dipanggil Yesus, dan kerelaannya melepas anak2nya untuk pergi bersama Yesus, dengan resiko tidak akan pernah berjumpa lagi dgn mereka, kita bisa merasakan bagaimana hebatnya Zebedeus mendidik anak2nya sejak kecil.
Ketika anda masuk ke dalam jenjang pernikahan, status suami akan diperoleh. Anak anda lahir, status ayah akan diperoleh. Tapi mari kita periksa diri kita. Sudah layakkah kita disebut suami dan ayah? Sudahkah istri merasakan kasih Bapa lewat kita? atau sudahkah anak2 kita merasakan seperti apa kasih sebenarnya lewat perantaraan hubungannya dengan kita, ayah2 di dunia? Sadar atau tidak, anak2 kita, cepat atau lambat akan merefleksikan sifat ayahnya ke dalam diri mereka. Mereka mengamati, memperhatikan seperti apa anda bertindak sebagai kepala rumah tangga, dan ayah bagi mereka. Ayah, anda lah jendela bagi sang anak untuk mengenal Tuhan, mengenal kasihNya yang tak berkesudahan, mengenal kuasaNya yang ajaib. Berikan waktu anda buat mereka, dengarkan mereka, bimbing mereka, berikan pujian setiap kali mereka melakukan sesuatu yang baik, dan beri hukuman yang bersifat mendidik jika mereka bersalah. Masa depan mereka terletak di tangan anda, sebagai wakil Tuhan di dunia ini, didalam keluarga anda. Berikan perhatian, bermain lah dgn mereka, dan ciptakan suasana nyaman, gembira dan bahagia. Dan lihatlah, bagaimana indahnya sebuah keluarga surgawi tercipta. Bagaimana berbagai mukjizat dan berkat itu akan terus menerus melimpahi kehidupan keluarga anda.
Bagi teman2 yang mengalami kepahitan terhadap figur ayah, ingatlah bahwa ada figur Bapa yg sempurna, yg tidak akan mengecewakan anda karena ia adalah Bapa yang selalu setia.. Dia Bapa yang peduli. Datanglah padaNya, berkeluh kesahlah, dan doakan keluargamu. Saya tahu ada beberapa pengunjung disini yang mengalami hal itu.. saya mendoakan anda secara khusus malam ini. Tuhan tahu penderitaan anda, dan Tuhan akan melepaskan anda. Mari, datang kepada Bapa.
"Tuhan, lihat anak2Mu yang mengalami kepahitan dalam keluarga ini.. berikan kelegaan dan kelapangan hati bagi mereka untuk memaafkan orang tuanya, terangi jiwa mereka dan pulihkan lah keluarganya. Kami percaya, Engkau peduli pada kami semua. Kami datang, Tuhan, karena kami percaya, Engkau punya rancangan indah dalam hidup kami dan keluarga. Kami percaya, bahwa iman kami dalam Engkau akan menyelamatkan seisi rumah. Kami haus akan Engkau, kami rindu akan Engkau, untuk hadir didalam keluarga kami masing2. Berikan hati Bapa yang penuh kasih setia dalam hati ayah, sehingga beliau dapat menjadi jalan untuk merasakan berkatMu di dunia ini..patahkan semua pagar dan hancurkan semua tembok yang menghalangi kami untuk mengenalMu.. terimakasih Tuhan.. Dalam nama Yesus, kami berdoa, dan mengucap syukur..Haleluya."
Tuhan ingin para ayah menjadi figur teladan. Siapkah diri anda?
No comments:
Post a Comment