Wednesday, June 4, 2008

Demi Tuhan

Ayat bacaan: Mat 7:21
==================
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga"

Sudah terlalu sering kita melihat rekaman tindakan sewenang2 dengan kekerasan yang mengatasnamakan agama tertentu di televisi atau media massa lainnya. Betapa memprihatinkan, kita menyaksikan nama Tuhan disebut2 ketika sekelompok orang melakukan penganiayaan. Bahkan Tuhan diteriakkan dengan lantang seraya mereka memukuli orang yang berbeda pandangan dengan mereka. Apakah hal seperti ini hanya berlaku bagi salah satu agama saja? anda akan terkejut jika diantara mereka yang mengakui Yesus pun perilaku seperti ini tetap terjadi. Lihatlah dari Gedung Putih, Bush mengutip ayat2 alkitab dalam pidatonya sebelum mengirim pasukannya ke Irak, membumihanguskan sebuah negeri termasuk wanita dan anak2. Di sisi lain di negeri kita, serangkaian pembantaian, pembakaran gereja, intimidasi terang2an masih kerap mewarnai berita dimana2. Tidak hanya itu, kejadian di Monas tanggal 1 Juni kemarin menunjukkan bahwa kekerasan masih dapat terjadi bahkan dalam sebuah kepercayaan yang sama. Sungguh menggenaskan dan ironis ketika masing2 mengklaim diri mereka sebagai yang paling benar, dan yang mereka lakukan adalah sebuah bentuk perang suci melawan kejahatan. Kami benar, kalian salah. Kami pasukan Tuhan, dan kalian pasukan setan.

Tapi Yesus Kristus sudah sejak jauh hari mengingatkan kita. Tuhan tidak senang namanya dipakai untuk melakukan kekerasan dan menyakiti orang lain. Yesus berkata bahwa tidak semua orang yang kerap menyerukan nama Tuhan-lah yang akan masuk kedalam kerajaan Surga, tapi mereka yang melakukan kehendak2Nya. Tuhan tidak pernah menghendaki kekerasan, perang, pertikaian, pengrusakan, penyiksaan, pembunuhan dan sejenisnya. Tuhan menginginkan perdamaian. Apakah itu dengan sesama, dengan alam atau dengan Tuhan sendiri.

Ingin berbuat sesuatu untuk membela keadilan dan kebenaran itu baik. Ingin memperbaiki keadaan itu baik. Ingin berbuat sesuatu demi Tuhan itu baik. Yang penting adalah, pikir terlebih dahulu dengan matang, apakah cara yang kita tempuh sudah sesuai dengan apa yang dikehendaki Tuhan atau tidak? Mengatasnamakan Tuhan dengan sembarangan sebagai alat untuk menghalalkan tindak kekerasan sangatlah bertentangan dengan prinsip kasih sebagai salah satu sifat Allah. "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yoh 4:8)


Kasih sebagai prinsip dasar Kekristenan tidak mengajarkan kita untuk memusuhi, mendendam, apalagi melakukan bentuk2 kekerasan.

No comments:

Merenungkan Makna Natal (8)

 (sambungan) Seorang hamba Kristus seharusnya rela melepas atribut dan hak dalam melakukan segala yang dikehendaki Tuhan dalam hidupnya. Jan...