Ayat Bacaan: Mazmur 51: 10
=====================
"Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!"
Disaat kita merasa marah, kesal, dikecewakan, diperlakukan tidak adil, maka kita seringkali menjadi marah. Dan itu adalah reaksi yang wajar sebagai manusia. Tetapi, banyak diantara kita yang tidak cepat-cepat melepaskan rasa marah tersebut, malahan terus memendam rasa marah di dalam hati, bahkan lama setelah peristiwa itu berlalu. Apa yang akan terjadi dengan diri kita? merasa tidak puas, getir dan pemikiran negatif mencemari jalan pikiran kita.
Apakah saudara mau menjadi orang yang seperti itu? Mungkin dalam hati saudara bersikeras,"Anda gak tau apa yang dia lakukan terhadap saya, anda gak ngerti." Coba saudara bertanya pada diri sendiri, "apa yang akan saudara dapatkan lewat rasa marah dan benci yg dipendam itu terhadap diri saudara?"
Allah kita selalu memaafkan kesalahan kita, Dia tidak pernah menahan-nahan pengampunannya kepada kita, seburuk apapun kitsa sudah menyakiti hatiNya. Kalau kita mengikuti ajaran Yesus dengan taat, tentunya kita akan melepaskan pengampunan pada orang yang sudah membuat kita marah ataupun kecewa. Ketika saudara memaafkan, kebencian akan dilepaskan, ketegangan akan mereda dan rasa sukacita yang baru akan melingkupi roh dan jiwa kita. Sekarang, pilihannya anda ditangan anda.
Mintalah ampun akan kemarahan yang kita tahan selama ini, minta kepada Tuhan satu jiwa yang baru, yang penuh dengan sukacita melimpah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Merenungkan Makna Natal (8)
(sambungan) Seorang hamba Kristus seharusnya rela melepas atribut dan hak dalam melakukan segala yang dikehendaki Tuhan dalam hidupnya. Jan...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment