====================
"Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Saya tidak pernah sekolah alkitab. Saya bukanlah mahasiswa teologi, apalagi pendeta. Saya bukan pengarang , belajar di fakultas ilmu komunikasi atau sastra. Waktu yang saya jalani bersama Yesus juga masih seumur jagung. Saya masih belum hafal lagu2 pujian dan penyembahan, saya terkadang masih lupa berdoa sebelum makan, saya masih sering berjuang melawan keinginan daging, saya masih juga terpeleset, tapi satu hal yang pasti, saya sedang dalam proses, dan saya menikmati proses ini. Saya menyadari sepenuhnya, sebagai manusia saya tidak luput dari kesalahan, tapi sebagai murid Yesus, saya harus selalu mengakui kesalahan-kesalahan itu dan tidak akan pernah menyerah.
Saya tidak punya keinginan duniawi dalam menulis renungan setiap hari. Saya tidak mencari pujian, penghargaan, tidak bermegah terhadap diri sendiri atau motivasi2 pribadi lainnya. Pengetahuan saya mengenai alkitab pun terbatas. Apa yang saya lakukan hanyalah melakukan apa yang menjadi tugas saya sebagai murid Yesus dan tidak mengharap apa2 dari ini semua. Sejujurnya, meskipun Tuhan Yesus menjanjikan kebahagiaan ketika kita kedapatan sedang melakukan tugas pada saat kedatanganNya (Luk 12:43), tapi apa yang saya perbuat adalah ucapan syukur tidak terhingga atas penebusan Yesus buat kita semua di atas kayu salib. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana jika hal itu tidak terjadi, terlebih lagi bagaimana jika saya tidak mengalami serangkaian kesaksian seperti yang saya sebutkan diatas. Saya juga rindu lebih banyak lagi jiwa bisa diselamatkan. Bayangkan betapa ironisnya jika saya tidak berbuat apapun buat saudara2 kita yang belum selamat atau yang terperangkap dalam belenggu dosa, padahal saya sendiri mengalami kasih luar biasa Yesus setiap saat. Saya rindu untuk menyatakan bahwa di dalam Yesus lah ada keselamatan, dan upah dosa adalah maut.(Roma 6:23). Komitmen ini saya lakukan dengan penuh sukacita.
Dengan segala kerendahan hati, saya hanyalah seorang manusia yang tidak ada apa2nya. Apa yang saya tuliskan setiap hari adalah berdasarkan tuntunan Roh Kudus yang terus membimbing saya dan bukan kekuatan sendiri. Sungguh luar biasa Tuhan, dalam proses yang menjadi suatu kewajiban pun Dia tetap membimbing. Karena tanpa bimbinganNya, mustahil saya bisa menulis secara rutin seperti ini. Praise the Lord!
Penebusan di kayu salib adalah bentuk kasih terbesar dari Tuhan untuk kita semua, anak2Nya yang berharga. Tidak ada apapun yang sebanding dengan itu.
1 comment:
Puji Tuhan kamu sudah mengenal dan menerima-NYA sebagai Tuhan dan Juruselamat. TUHAN melihat hati kita bukannya kepandaian dan kemampuan kita. Teruskan passion kamu untuk Tuhan. Saya percaya lebih ramai jiwa akan diberkati dan akan mengenal Yesus sebagai TUHAN mereka melalui pelayanan kamu lewat RHO. Amen.
Post a Comment