Ayat bacaan: Yohanes 8:36
======================
Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Tanggal 17 Agustus adalah sebuah hari yang istimewa. Di banyak tempat masyarakat menggelar berbagai kegiatan untuk merayakan sebuah tanggal dimana 63 tahun yang lalu kita menyatakan kemerdekaan. Jalan-jalan di cat, bendera merah putih berkibar dimana-mana. Sebagian lainnya mendirikan gapura yang dihias dengan indah, menggantung spanduk ucapan selamat. Sebagian lagi mengadakan lomba-lomba seperti balap karung sampai panjat pinang. Sebuah hari yang masih dirayakan, dan memang pantas dirayakan, terlepas dari kondisi bangsa dan negara saat ini. Proklamasi yang dikumandangkan pendiri negara ini, Soekarno dan Hatta, adalah bentuk dari pernyataan bahwa kita adalah bangsa merdeka dan berdaulat.
Hari ini kita memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Merdeka bermakna bebas dari penjajahan, penindasan, bebas dari intimidasi, berdiri sendiri, bebas dari tekanan, tidak lagi terikat pada sesuatu. Secara de facto dan de jure semua akan setuju bahwa bangsa ini telah merdeka sejak 63 tahun yang lalu.Tapi jika kita melihat realita yang terjadi saat ini, kita sulit menjawab apakah kita telah benar-benar layak disebut merdeka atau tidak. Kita sekarang dihadapkan pada krisis multidimensi yang berkepanjangan. Kita masih melihat keserakahan dan kerakusan sebagian orang menguasai apa yang bukan menjadi haknya. Presiden silih berganti, namun masih begitu banyak luka menganga yang seharusnya diobati. Kesejahteraan dan kemakmuran masih belum menjadi milik semua orang.
Terlepas dari semua problema kehidupan yang menerpa kita, kita sesungguhnya adalah orang-orang merdeka. Lewat karya penebusan, Kristus telah memerdekakan kita. Banyak orang menyalah artikan kemerdekaan sebagai kebebasan absolut berbuat apapun sesuka hati. Reformasi ternoda oleh orang-orang yang salah kaprah dengan arti kemerdekaan. Ya, kita telah merdeka, kita telah dimenangkan, kita telah ditebus, namun bukan berarti bahwa kemerdekaan yang kita peroleh adalah sesuatu yang tanpa batas. Ada sebuah kalimat yang diucapkan Martin Luther King Jr mengenai makna kemerdekaan. "A Christian is a perfectly free lord of all, subject to none. A Christian is a perfectly dutiful servant of all, subject of all, subject to all." Seorang Kristen adalah tuan yang bebas dari segala hal, tidak terikat pada apapun. Disisi lain, seorang Kristen adalah hamba yang taat bagi semua orang, dan terikat pada setiap orang. Sebuah bentuk paradoks menarik yang bisa menggambarkan bentuk kemerdekaan yang sesungguhnya, seperti ungkapan Paulus yang bisa kita baca dalam 1 Korintus 9:19. "Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang." Inilah bentuk sebuah kemerdekaan, ketika kita bukan hanya bergembira atas sebuah kemerdekaan, namun kita juga punya komitmen memenangkan banyak jiwa, menyelamatkan lebih banyak lagi.
Bangsa ini punya banyak pahlawan yang telah berkorban untuk memperjuangkan apa yang kita miliki saat ini. Tetes darah hingga penghabisan, nyawa mereka membuat kita bisa lahir di alam kemerdekaan sebagai bangsa yang berdaulat. Tapi diatas segalanya, kemerdekaan kita sebagai anak-anak Tuhan, kita peroleh melalui darah Yesus Kristus.Lewat kematianNya di kayu salib Dia menebus dosa dan kematian kita semua. Hendaknya kemerdekaan yang telah kita peroleh benar-benar membuat kita mampu berdiri teguh dan tidak lagi terikat pada berbagai kuk perhambaan/dosa (Galatia 5:1). Kemerdekaan yang kita miliki akan sangat indah jika diisi dengan pelayanan untuk memenangkan banyak jiwa, agar lebih banyak lagi yang bisa merasakan sebuah kemerdekaan sejati dalam Yesus Kristus. Mari kita terus berdoa buat bangsa kita. Biarlah lewat iman kita bangsa ini dipulihkan dan menikmati apa yang terbaik yang datang dari Tuhan. Dirgahayu Republik Indonesia!
Kemerdekaan akan bermakna indah jika lebih banyak lagi jiwa dimenangkan dan merasakan kemerdekaan sesungguhnya melalui Yesus Kristus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment