Wednesday, August 20, 2008

Terikat Kuasa Kemiskinan (3) : Tangan Yang Lamban

Ayat bacaan: Amsal 10:4
====================
"Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya."

tangan yang lambanAyat bacaan hari ini selalu mengingatkan saya pada masa ketika saya melakukan kerja praktek di sebuah pabrik obat nyamuk bakar. Ketika adonan obat nyamuk itu selesai melewati mesin cetak sehingga berbentuk lingkaran spiral dan lulus dari quality control, proses pun berlanjut menuju bagian packing. Pada bagian packing kotak berdiri beberapa wanita yang tugasnya memasukkan bungkusan 5 obat nyamuk bakar yang telah berada dalam plastik ke dalam kotak karton. Bagian ini selalu menarik perhatian saya sejak awal, karena pergerakan tangan mereka benar-benar tidak masuk akal. Kecepatannya luar biasa, sulit diikuti dengan mata normal. Saya menanyakan bagaimana mereka bisa melakukan itu, dan untuk apa, karena dalam pikiran saya, toh mereka tidak dikejar-kejar waktu untuk melakukan itu. Mereka menjawab bahwa mereka bisa seperti itu karena terbiasa, dan mereka di bayar per bungkus yang mereka buat. Artinya, semakin cepat mereka bekerja, semakin banyak kotak yang mereka hasilkan, dan dengan sendirinya pendapatan mereka akan semakin banyak.

Hikmat Salomo menjelaskan bahwa salah satu hal yang membuat miskin adalah tangan yang lamban. Tangan yang lamban adalah tangan yang tidak cekatan, tangan yang malas, tangan yang jarang digunakan dengan berbagai alasan. Saya mengenal beberapa orang yang memilih untuk tidak bekerja bila tidak menjadi boss atau pemimpin. Mereka tidak mau diperintah dan mau memerintah. Mereka tidak mau melakukan pekerjaan kasar, dan hanya ingin duduk di kursi empuk melihat orang lain mengerjakan segalanya. Apa akibatnya? Mereka hidup dalam kondisi sulit. Salah satu keluarga yang saya kenal menggantungkan hidup mereka dari pekerjaan menjahit dan menjual kain yang dilakukan sang istri, sementara sang suami hanya duduk santai di rumah setiap hari. Ini contoh konkrit antara tangan yang dipakai bekerja dengan rajin oleh sang istri dengan tangan yang enggan dipakai kerja oleh sang suami.

Saya rasa setiap atasan akan menuntut pegawai-pegawainya untuk rajin dan cekatan. Mereka pasti mempertimbangkan hal ini ketika mereka menentukan promosi kenaikan jabatan atau kenaikan gaji. Inilah salah satu hal yang sebaiknya ada dalam diri kita. Tuhan selalu menurunkan berkat buat kita. Segala usaha kita yang menghasilkan uang, itu terjadi karena berkat Tuhan atas usaha kita. Tapi jangan lupa bahwa kita harus rajin, giat dan cekatan dalam bekerja. Jika kita malas dan membuat banyak alasan untuk itu, berkat Tuhan terhalang untuk turun. Beberapa waktu lalu saya pernah menulis kisah Hee Ah Lee, pianis asal Korea yang hanya memiliki 4 jari. Dia punya cukup alasan untuk tidak menggunakan tangannya, namun dia bisa menjadi pianis luar biasa, hanya dengan 4 jari di kedua tangannya. Jika Ah Lee mampu melakukan itu, kita yang memiliki jumlah jari utuh tidak seharusnya malas untuk bekerja. " Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar" (Amsal 19:15). Mensyukuri apa yang ada, memakai semua yang diberikan Tuhan atas diri kita, dan tetap berdoa agar Tuhan bertahta di atas segala yang kita lakukan akan melepaskan kita dari ikatan kemiskinan.

Mintalah penyertaan Tuhan dan berkatNya dalam setiap usaha, dan tekunlah bekerja

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...