Sunday, August 24, 2008

Terikat Kuasa Kemiskinan (7) : Pelahap dan Peminum

Ayat bacaan: Amsal 23:21
========================
"Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping."

rakus, peminum, mabuk, pelahap
"Yah, mungkin ini takdir saya" kata seorang pemabuk berusia 25 tahun di kantor Polres Jakarta Pusat, setelah ditangkap akibat merampok dan membunuh seisi rumah. Ini cuplikan dari sebuah berita di koran tanggal 4 Agustus 2008. Ia merampok dan membunuh akibat terlilit hutang, dan ini terjadi setelah ia habis mabuk-mabukan. "Habis minum-minum, tiba-tiba saja saya mau merampok," katanya. Betapa ironis.. orang masih bisa minum-minum bersama teman-temannya padahal sedang dalam keadaan terlilit hutang. Lebih parah lagi, malah Tuhan disalahkan dengan menganggap itu sebagai takdir. Dari kisah ini kita melihat sejauh mana akibat yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan buruk menjadi pemabuk. Kini hukuman mati menanti orang tadi. Itu memang sebuah akibat yang mungkin paling ekstrim, bahwa berawal dari mabuk seseorang bisa dijerat dosa berat, merampok dan membunuh. Tanpa contoh ekstrim pun sebenarnya rakus dan mabuk bisa menimbulkan kehancuran dalam hidup. Apa yang terjadi jika kita kerjanya hanya makan dan minum dalam takaran yang melebihi normal? Menjadi pelahap dan peminum membuat orang mengantuk, akibatnya mengarah pada tidak bekerja dan akhirnya kemiskinan. Dosa pun menanti dari segala sisi lewat kebiasaan hidup yang salah ini.Manifestasi kemiskinan salah satunya hadir akibat bentuk rakus dan pemabuk.

Bagaimana pola hidup anda di pagi hari? Apa yang anda kerjakan? Mungkin setelah bangun kita berdoa/saat teduh, olahraga, mandi, sarapan, membaca koran/menonton tv dan berangkat ke tempat kerja/sekolah. Urutan mungkin bisa berbeda, dan mungkin ada tambahan kegiatan lain seperti menyiapkan anak untuk berangkat ke sekolah dan sebagainya. Ini ritme yang baik. Tapi bagaimana jika begitu bangun orang langsung mencari botol minuman kerasnya, lalu hanya duduk minum sampai malam? Rasanya tidak ada yang setuju bahwa memulai hari dengan mabuk dan duduk menghabiskan hari dengan menganggur sebagai sebuah pola hidup yang baik. Ketika uang habis dan keinginan untuk minum minuman keras atau bahkan obat-obat terlarang muncul, disitulah orang bisa berbuat bodoh; melakukan kejahatan yang berujung pada hukuman berat.

Tuhan pun sangat membenci pelahap dan peminum. Dalam kisah pada Ulangan 21:18-21 tentang anak yang durhaka, kita bisa melihat betapa hukuman sangat berat, hukuman mati, dijatuhkan bagi anak pembangkang, degil, yang juga seorang pelahap dan peminum. Atau bisa juga kita baca pada Yesaya 5:11: "Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!" Selain kelakuan ini mengarahkan orang pada kemiskinan, dan ada resiko masuk dalam berbagai bentuk dosa, konsekuensinya juga berat. Tidak ada hal positif yang bisa diperoleh dari hidup sebagai pelahap dan peminum.

Bagaimana dengan kita? Setiap pagi ketika kita bangun, adalah baik jika kita memulai hari bersama Tuhan dengan semangat baru, berkat baru. Lalu kita bekerja dan berkarya dengan tekun, berbuat baik dengan penuh kasih dan sukacita. Sekarang waktunya untuk melakukan lebih banyak lagi hal yang berguna buat hidup dan buat kemuliaan Tuhan.

Jangan menjadi pelahap dan peminum agar tidak kehilangan berkat Tuhan

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...