======================
"Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN"

Malam ini saya diingatkan tentang kisah orang tua Samuel, Hana dan Elkana yang ada pada 1 Samuel 1:1-28. Hana sudah bertahun-tahun belum dikaruniai anak dan mendapat tekanan dari madunya. Hana sempat depresi, dan ditengah puncak depresinya dia pergi ke bait Allah dan berdoa disana. Karena beratnya tekanan yang ia rasakan, ia tidak mampu berkata-kata secara langsung, hanya bibirnya yang bergerak-gerak tanpa suara, sampai-sampai disangka sedang mabuk oleh imam Eli. Setelah selesai berdoa, ada dua hal yang terjadi. Satu, Hana tidak depresi lagi, mukanya tidak lagi muram dan dia kembali mau makan. (1 Sam 1:18). Dua, ketika mereka bersetubuh, Tuhan ingat pada mereka dan lahirlah Samuel, yang berarti "Aku telah memintanya dari pada Tuhan". (1 Sam 1:19-20). Hana tidak mencurahkan hatinya kepada orang lain atau mencari-cari kesalahan. Seperti yang dapat dibaca pada ayat bacaan hari ini, Hana mencurahkan isi hatinya di hadapan Tuhan. Kita lihat bagaimana Samuel selanjutnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Semua berasal dari doa Hana di hadapan Tuhan.
Meski anak adalah anugrah dan berkat yang berasal dari Tuhan, tapi dari kisah Hana kita bisa belajar bahwa kita boleh meminta dan mencurahkan isi hati kita pada Tuhan. Kita bisa melihat bahwa Tuhan mendengar doa kita, dan bagaimana doa orang yang sungguh percaya padaNya punya kuasa besar (Yakobus 5:16). Yang penting, jangan putus pengharapan, teruslah berdoa dengan iman yang teguh dan percaya sepenuhnya pada Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anakNya.
Tuhan tidak pernah melupakan anak-anakNya yang berseru padaNya
No comments:
Post a Comment