=====================
"Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu."

Ayat bacaan hari ini mengingatkan kita agar jangan mengasihi dunia dan apa-apa didalamnya, seperti harta, manusia, jabatan, status dan lain-lain. Mengapa demikian? Karena jika orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. (1 Yohanes 2:15). Mari kita baca ayat selanjutnya. "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya." (ay 16-17). Kasih Bapa tidak akan ada didalam orang yang mengasihi dunia. Yesus juga mengingatkan bahwa manusia tidak dapat mengabdi pada dua tuan. "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24). Mamon adalah dewa uang. Karena kita tidak dapat mengabdi pada dua tuan sekaligus, maka ketika kita lebih memilih untuk mengasihi segala yang ditawarkan dunia, kasih Allah pun hilang dari diri kita. Tuhan sendiri mengecam keras mereka yang meninggalkanNya dan berpaling pada dunia. "Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" (Yeremia 17:5). Jadi ketika orang mulai merasa memiliki segalanya, dan berkata seperti si kaya dalam "perumpamaan orang kaya yang bodoh" : "Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!" (Lukas 12:19), berhati-hatilah. Sebab itu tandanya orang tersebut sudah terperosok terlalu jauh meninggalkan Tuhan. Tuhan pun kemudian menjawab si kaya: "Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?" (ay 20). Uang dan harta tidak bisa dibawa serta ketika manusia meninggalkan dunia, alangkah sia-sianya jika kita hidup semata-mata mengejar kekayaan dan jabatan kemudian meninggalkan kasih mula-mula,berpaling dari Tuhan.
Apapun yang kita miliki di dunia ini sifatnya hanya sementara, dan tidak akan dapat membahagiakan apalagi menyelamatkan kita. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19-20). Kita melihat bahwa ada banyak orang yang kaya raya, memiliki segalanya tapi tetap tidak bahagia dan terus dicekam kekhawatiran, karena untuk bisa menikmati pun merupakan karunia Tuhan. "Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit." (Pengkotbah 6:1-2) atau ayat berikut: "Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah." (5:19). Semua itu, baik kekayaan maupun kemampuan untuk menikmati semunya berasal dari Tuhan, dimana tanpa mengasihiNya, kita tidak akan bisa memperoleh itu semua lengkap dengan kuasa untuk bisa menikmati, juga untuk beroleh harta surgawi yang kekal. Tuhan tidak melarang kita untuk memiliki makanan, pakaian dan kebutuhan duniawi, tapi ingatlah bahwa yang jauh lebih penting dari itu semua adlah kepemilikan terhadap harta di surga dengan segala kemuliaannya. Harta surgawi yang seharusnya menjadi bagian orang-orang percaya itulah yang bersifat kekal, dan seharusnya menjadi fokus kita. Tuhan sanggup menyediakan segalanya buat kita, karenanya kita tidak perlu bergantung pada kekayaan dan kenikmatan duniawi. Tetapi itu semua hanya ada pada orang yang sungguh-sungguh mengasihiNya. "Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9). Karena itu, kita jangan sampai kehilangan kasih mula-mula, yang tidak saja menghalangi berkat Tuhan tercurah buat kita, tapi juga membuat kita kehilangan kesempatan untuk memperoleh harta surgawi.
Harta duniawi hanyalah mampu berfungsi sebagai alat tukar yang tidak kekal dan tidak ada perlindungan apalagi keselamatan di dalamnya
No comments:
Post a Comment