Ayat bacaan: Mazmur 121:4
=========================
"Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel."
Ketika kita ada dalam tekanan masalah, apakah itu berarti Tuhan tengah terlelap dan lengah menjaga diri kita? Dimanakah Tuhan ketika beban itu begitu berat menekan kita? Ini pertanyaan yang mungkin sering timbul dalam benak kita ketika sedang mengalami kesulitan-kesulitan hidup. Ada saat dimana kita merasa bahwa kita sendirian, ada saat ketika di tengah kesendirian itu kita mempertanyakan posisi Tuhan di tengah pergumulan kita. Pertanyaan ini tidak saja timbul pada kita, namun beberapa tokoh Alkitab pun pernah mempertanyakan hal yang sama. Ayub pernah mengalami kepahitan terhadap Tuhan. Lihat apa yang pernah ia katakan: "Semuanya itu sama saja, itulah sebabnya aku berkata: yang tidak bersalah dan yang bersalah kedua-duanya dibinasakan-Nya. Bila cemeti-Nya membunuh dengan tiba-tiba, Ia mengolok-olok keputusasaan orang yang tidak bersalah." (Ayub 22:23). Atau lihat jeritan Daud ketika ia berada dalam pergumulan. "Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?" (Mazmur 10:1), "...janganlah berdiam diri terhadap aku..."(28:1), "Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!" (54:4), "Berilah telinga, ya Allah, kepada doaku, janganlah bersembunyi terhadap permohonanku!" (55:2). Dalam hari-hari yang sulit ditimpa badai krisis global yang tengah melanda dunia, ada banyak orang mulai kehilangan arah dan goyah imannya. Apakah benar Allah tidak sanggup mengangkat anak-anakNya keluar dari kesulitan? Tuhan sanggup. Tidak ada hal yang mustahil bagi Dia, tidak ada hal yang mustahil yang bisa Dia lakukan bagi orang percaya. Sesungguhnya Tuhan selalu perduli, Dia tidak pernah berubah. "Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel".
Tuhan tetap ada memperhatikan kita. Dia rindu untuk terus memberkati kita, bahkan menjanjikan kita posisi sebagai ahli waris KerajaanNya seperti apa yang saya tulis pada renungan kemarin. Semua itu Dia janjikan pada setiap anak-anakNya yang mengasihi Dia. Ketika hari-hari ini kita sulit memakai logika dan tidak lagi cukup untuk mengandalkan kekuatan kita sendiri atau orang lain, ini saatnya bagi kita untuk menyadari bahwa tanpa Tuhan kita tidaklah mampu berbuat apa-apa. Di sinilah kita harus menyadari bahwa kita harus mengandalkan kekuatan Tuhan, Raja dari Kerajaan yang tidak tergoncangkan. Kita harus senantiasa berseru kepada Tuhan, dan lebih dalam lagi, kita harus senantiasa membangun sebuah hubungan yang intim dengan Tuhan. Tuhan tidak pernah lengah dan tidak siap untuk menurunkan mukjizatNya dan segera melepaskan anda dari beban masalah. Yang Dia perlukan hanyalah iman anda. Iman yang teguh, tidak goyah dalam kondisi apapun, dan tetap percaya dengan pengharapan penuh akan kuasa Tuhan.
Apa yang terjadi pada saat Yesus ada di dalam perahu bersama murid-muridNya ditengah badai dalam Matius 8:23-27? Disana dikatakan Yesus tengah tidur di buritan, dan murid-muridNya pun panik. Apakah itu berarti bahwa Tuhan tertidur dan lengah? Sama sekali tidak. Yesus tidak berkata, "maaf, Saya ketiduran.." tapi Yesus malah menegur murid-muridNya. "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali." (ay 26). Perhatikan bahwa bencana seperti apapun bukanlah menjadi masalah sulit bagi Tuhan. Tuhan menantikan reaksi dari kita untuk membangun sebuah hubungan dan komunikasi yang baik dengan Dia.
Ketika kita hanya mengandalkan kekuatan diri kita dan menjauh dari Tuhan, maka kita akan terkutuk. (Yeremia 17:5). Di saat seperti inilah kita harus mulai belajar untuk mengandalkan Tuhan. Kita harus mampu menyadari bahwa di dalam Tuhan ada pengharapan tanpa henti. Janji-janji Tuhan tidak akan ada yang sia-sia dan semuanya pasti digenapi. Imanilah hal itu dengan sungguh-sungguh, dan teruslah dekat padaNya dengan penuh rasa percaya. Dalam Mazmur dikatakan: "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." (Mazmur 55:23), "Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku." (63:7-9), "TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya." (37:23). Ini semua adalah janji Tuhan yang berlaku bagi siapapun yang mengasihi Dia dengan iman yang teguh. Dalam Mazmur selanjutnya dikatakan bahwa Tuhan akan selalu ada bagi kita semua yang setia dan berharap padaNya. (31:24-25). Masalah seperti apapun boleh datang, namun percayalah Tuhan sanggup melepaskan anda dari jeratan badai seganas apapun. Haleluya.
Tuhan tidak pernah lengah menjaga anak-anakNya yang selalu mengasihi Dia dengan setia dan dengan iman yang teguh
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment