====================
"Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang."

Ayat hari ini berbicara, jika kita mendengarkan suara Tuhan, melakukan dengan setia segala perintahNya, maka pekerjaan dan kehidupan kita akan diberkati. (Ulangan 28:1-3). Tidak berhenti sampai disitu saja, bahkan berbagai berkat lain susul menyusul hingga ayat 14. Sebaliknya, ayat 15-46 berbicara mengenai kutuk, yang akan turun ketika kita tidak mendengarkan suara Tuhan dan tidak melakukan perintah/ketetapanNya. Kembali pada ayat 3, kata diberkati disana tidak hanya berhenti pada masalah kelimpahan materi, tapi saya percaya itu lebih luas lagi. Berkat Tuhan juga menyangkut akan terbukanya kesempatan-kesempatan, hikmat yang turun atas kita agar bisa berhasil, bahkan kuasa untuk menikmati pun adalah karunia dari Tuhan. "Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah." (Pengkotbah 5:19). Alangkah sempitnya pikiran kita jika kita hanya berhenti pada sebuah kekayaan materi saja. Perkataan Tuhan memberkati baik di kota maupun di ladang juga berbicara mengenai adanya penyertaan Tuhan, sehingga berkatNya turun atas kita. Bayangkan jika kita memperoleh uang dengan jalan pintas seperti korupsi, penipuan, pemerasan dan lain-lain. Harta bisa banyak, tapi tidak ada berkat diatasnya, sehingga hidup kita pun tidak akan pernah damai sejahtera. Bayangkan pula jika tidak ada kesempatan yang terbuka bagi kita. Jangankan berusaha, peluang pun tidak ada. Atau bayangkan ini: segala yang dimiliki tidak bisa dinikmati. Harta datang dan pergi, seperti roller coaster, orang menjadi hamba uang, hanya memikirkan untuk menumpuk uang tapi tidak mendapat kebahagiaan dan kedamaian apapun dari itu semua. Saya pribadi tidak ingin demikian. Saya hanya ingin ada penyertaan Tuhan dalam setiap usaha dan perbuatan saya, dalam hidup saya, menaungi keluarga saya. That's all. Dengan adanya berkat Tuhan, saya bisa berusaha, saya bisa "work to win", segalanya dicukupkan agar saya bisa maksimal, sehingga apapun nantinya yang saya hasilkan adalah yang terbaik, sesuai dengan kehendak Tuhan.
Dalam beribadah pun demikian. "Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7). Beribadah pun perlu proses pembiasaan diri agar rajin berdoa, saat teduh atau membaca serta mendalami Alkitab. Selanjutnya bagaimana melakukan apa yang kita dengar dan baca dari firman Tuhan untuk diterapkan dalam hidup sehari-hari. Semua itu butuh proses. Life is a process. Dalam setiap proses itu, adalah penting untuk memastikan bahwa penyertaan Tuhan ada di sana hingga akhir. Bekerjalah sungguh-sungguh, hiduplah dengan benar. Hal-hal lain akan dengan sendirinya mengikuti, dan saya tahu pasti bahwa segala sesuatu dimana ada penyertaan Tuhan didalamnya akan menghasilkan sesuatu yang baik, bahkan luar biasa. Let God be with you, and bless you, in everything you do. The rest will follow.
Semua sia-sia tanpa penyertaan Tuhan
No comments:
Post a Comment