Ayat bacaan: Mazmur 114:3
====================
"Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?"
Dalam beberapa kali belanja kebutuhan dapur terakhir, saya tiba-tiba tertarik pada timbangan. Timbangan yang dipakai ketika menimbang daging, menimbang cabe, telur, dan lain-lain. Awalnya saya tidak tahu pasti mengapa saya mengamati jalannya timbangan-timbangan itu. Namun malam ini sebelum tidur, semua menjadi jelas. Saya bertemu dengan ayat yang saya jadikan ayat bacaan hari ini, dan saya pun segera mengucap syukur dan berterimakasih karena Tuhan sangat memperhatikan kita, sangat memperhitungkan kita, sangat mempedulikan kita, dan tentu saja, sangat mengasihi kita. Dan saya segera bergegas menunda waktu tidur saya untuk menuliskan renungan ini. Dalam timbangan Tuhan, kita ternyata punya berat yang jauh melebihi apapun.
Saya baru saja keluar, langit terlihat cerah bertaburan bintang. Ada berapa banyak bintang di langit? Ada saat-saat ketika saya kecil, saya berusaha untuk menghitung jumlah bintang di langit. Para ahli astronomi dibantu dengan teleskop, berusaha mengungkap tabir angkasa luar, gugus tata surya dan sebagainya. Mereka menemukan galaksi demi galaksi, bahkan menemukan fakta bahwa ada bintang-bintang yang berukuran jauh lebih besar dari bumi, atau malah lebih besar dari matahari. Bintang super raksasa ini membuat ukuran bumi tidak lebih dari ukuran sebutir debu aja. Apalagi kita manusia yang diam di dalam planet bernama bumi ini. Begitu luar biasanya Tuhan yang menciptakan segala sesuatu. Saya yakin masih ada banyak ciptaan Tuhan yang masih berupa misteri yang belum mampu diungkap lewat kepintaran manusia.
Jauh sebelum teleskop ditemukan, Daud sudah menyadari bahwa segala ukuran super raksasa di angkasa luar itu tidaklah sebanding dengan ukuran nilai seorang manusia. Kita manusia, meskipun ukurannya sangat jauh lebih kecil ketika dibandingkan dengan ukuran bumi, matahari atau benda tata surya lainnya, tapi bernilai jauh lebih besar dibandingkan itu semua. Kita adalah objek yang sangat penting di mata Tuhan. Sebegitu pentingnya, sehingga Dia sangat peduli akan keselamatan kita, sampai-sampai merasa perlu untuk menganuhgrahkan Kristus agar kita tidak binasa dan beroleh hidup yang kekal. Sebuah permisalan menarik dibuat Yesus sendiri: "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" (Matius 6:26). Selanjutnya Yesus juga berkata: "Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?" (ay 30). Jika semua yang lain saja diperhatikan Tuhan, masa kita luput dari perhatianNya? Lihatlah dalam Matius pasal 10. "Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu." (10:29) Kita sangat Dia kasihi. Bahkan rambut di kepala kita pun Dia ketahui jumlahnya, dan tidak akan jatuh tanpa persetujuanNya (ay 30), kita telah dilukiskan dalam telapak tangan Tuhan, dan ada dalam ruang mataNya. (Yesaya 49:16). Lebih tegas lagi, sejak awal Tuhan menyatakan bahwa kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26). Lihatlah betapa berharganya kita dimata Tuhan.
Kembali kepada timbangan, bayangkanlah sebuah timbangan. Letakkan segala bintang dan benda alam semesta di satu sisi, dan diri anda, dalam sisi yang lain. Dalam sistem timbangan Tuhan, anda lebih berat dibanding segala bintang dan benda alam semesta! Hari ini, marilah kita semua bersyukur pada Tuhan karena Dia telah memilih untuk mencintai kita semua lebih dari segalanya. Tuhan sungguh mengasihi anda, dan anda semua merupakan ciptaanNya, masterpiece Nya yang paling berharga. Sudahkah anda mempercayakan hidup anda sepenuhnya pada perlindungan Tuhan yang sangat mengasihi anda?
Kehadiran Yesus dan karya penebusanNya merupakan bukti nyata kasih terbesar Tuhan pada manusia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment