===========================
"Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita."

Ada banyak bentuk memang yang bisa dipakai untuk menyatakan sebentuk cinta atau kasih kepada sesama. Cinta bukan hanya sebatas di bibir saja, melainkan lewat perbuatan. Itu benar. Dan semua bentuk yang dipakai untuk menyatakan cinta kasih sepanjang dilakukan dengan tulus tentunya patut dihargai. Tapi ingatlah bahwa manusia tetap butuh sebentuk pernyataan cinta kasih, pujian dan penghargaan lewat perkataan. Kita sering mudah menegur atau mengkritik jika ada yang salah, namun sulit memberikan pujian ketika mereka melakukan sesuatu yang baik. Bagi banyak pasangan suami istri, seiring perjalanan waktu, kebersamaan itu mulai terasa biasa-biasa saja, romantisme menurun. Kesibukan, kehadiran anak-anak, dan rutinitas, misalnya, bisa membuat sebuah hubungan lama-lama menjadi datar. Lama-lama, ucapan "my wife is like a rhino..", atau "suamiku seperti karung goni bentuknya" pun bisa keluar. Padahal lihatlah betapa tidak pantasnya ucapan seperti ini ditujukan bagi pendamping hidup kita yang sudah menjadi satu daging, dan dimateraikan langsung oleh Tuhan.
Membaca Kidung Agung membuat saya berpikir, betapa indahnya sebuah hubungan cinta antara dua sejoli yang menikah. Begitu banyak pujian puitis sepanjang kitab ini, dan itu menunjukkan betapa bentuk ungkapan kasih lewat perkataan tulus kepada pasangan kita merupakan hal yang penting di mata Tuhan. Ayat bacaan hari ini misalnya: "Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita." (dalam bahasa Inggrisnya: "Behold, you are beautiful, my love! Behold, you are beautiful! You have doves' eyes. [She cried] Behold, you are beautiful, my beloved [shepherd], yes, delightful! Our arbor and couch are green and leafy.") (Kidung Agung 1:15-16). Indah bukan? Begitu banyak lagi ayat-ayat yang sangat puitis dan berterus terang mengenai hubungan romantis antara suami dan istri sepanjang Kidung Agung. Cinta yang dianugrahkan Tuhan bagi kita itu sangatlah kuat. Begitu kuatnya sehingga disebutkan air sebanyak apapun tak akan dapat memadamkan api cinta. "Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. " (8:7).
Begitu pentingnya sebuah ungkapan cinta, pujian dan penghargaan. Sebegitu pentingnya, sehingga kita sering mendengar hancurnya sebuah hubungan keluarga akibat tidak ada kehangatan cinta kasih yang keluar dari perkataan. Tuhan sendiri bagaimana? Meski Tuhan selalu mementingkan dan menguji hati manusia, bentuk ucapan bibir penuh ungkapan syukur untuk memuliakan namaNya pun Dia rindukan. "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya." (Ibrani 13:15). Kapan terakhir kali anda memuji pasangan anda? Sudah berapa lama anda menyatakan sebuah ungkapan cinta dan penghargaan padanya? Jangan tunda lagi, katakan hari ini juga, betapa anda mencintai mereka. Betapa anda bersyukur pada Tuhan karena anda telah dianugrahi seorang pasangan yang begitu luar biasa.
Ungkapan cinta, pujian dan penghargaan mampu memperkokoh dan menjaga kehangatan sebuah hubungan
No comments:
Post a Comment