======================
"Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih."

Apakah benar manusia itu tidak butuh kasih? apakah kasih itu hanya sesuatu yang semu dan tidak pernah nyata? Bagi mereka di atas, mungkin jawabannya ya. Walaupun saya yakin, jauh di dalam lubuk hati mereka, mereka pun sama seperti kita, yang butuh dicintai dan ingin bisa mencintai. 1 Korintus 13 berbicara panjang lebar mengenai kasih. Kasih disana digambarkan bukan hanya sebatas dicintai oleh orang lain, namun lebih jauh berbicara mengenai memiliki sebentuk kasih. Lihatlah apa yang dikatakan mengenai kasih. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran." (1 Korintus 13:4-6). Lebih jauh lagi, orang yang memiliki kasih akan tahan menghadapi segala sesuatu, dan mau melihat sisi baik dari setiap orang, tidak pernah kehilangan harapan dan sabar. "Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." (ay 7). Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, pengetahuan akan lengkap, tapi kasih tidak berkesudahan. (ay 8). Tidak akan pernah ada saat dimana orang tidak perlu saling mengasihi. Itu firman Tuhan. Bahkan begitu pentingnya kasih, sehingga diantara yang penting untuk tetap kita lakukan, yaitu iman, pengharapan dan kasih, Tuhan mengatakan yang terpenting diantara itu semua adalah kasih. (ay 13). Mengasihi orang lain, seperti halnya Tuhan mengasihi kita, itulah yang terpenting.
Puji Tuhan. Baru saja saya mendapat telepon dari seorang sosok legendaris jazz yang tidak pernah putus pengharapan dari Tuhan. Beliau bercerita bahwa hari Natalnya kemarin diisi dengan makan bersama para tetangganya yang tidak mampu. "Tidak peduli apa agamanya, karena Tuhan yang saya kenal mengasihi siapapun tanpa pandang bulu.." itu katanya. Beliau menceritakan betapa repotnya membelikan kado untuk setiap anak-anak sebelum pesta. Tapi rasa lelahnya terobati begitu melihat sukacita dari anak-anak yang tidak mampu itu ketika mereka merasakan sebuah bentuk kasih. "Tidak perlu jauh-jauh lho... di sekitar kita pun banyak orang yang butuh uluran tangan, bahkan merindukan rasa disayangi.." katanya. Haleluya! Ternyata Tuhan menyampaikan tambahan lewat sang artis legendaris tepat disaat saya sedang menuliskan renungan ini. Ini bentuk kasih, yang tidak hanya berhenti sebatas ucapan kasihan. Kepedulian itu dinyatakan lewat sebuah tindakan nyata yang bisa memberkati begitu banyak orang. Orang-orang yang mungkin tadinya dipinggirkan dan diabaikan, pada malam Natal itu mendapat sebuah bentuk kasih nyata dari seseorang yang sangat sadar betapa Tuhan mengasihinya, dan sangat sadar pula bahwa kasih dari Tuhan itu harus pula ia bagikan kepada orang-orang disekitarnya yang membutuhkan. "It was really joyful.. saya benar-benar merasakan kehadiran Tuhan saat itu.." katanya.
Mudah bagi kita untuk merasa kasihan, namun seringkali sulit bagi kita untuk melakukan tindakan nyata sebagai bentuk kepedulian kita. Jangan berhenti hanya sebatas ucapan saja. Ada begitu banyak orang yang menjadi tawar karena tidak lagi merasakan kasih dalam hidupnya, dan mereka ini ada di sekitar anda dan saya. Jika anda menganggap bahwa kasih Tuhan nyata dalam hidup anda, jika anda tahu bagaimana rasanya dikasihi dan mengasihi, sekarang saatnya untuk membagikan sukacita yang sama pada mereka yang membutuhkan. Hari valentine yang diperingati sebagai hari kasih sayang hendaknya bisa pula dipakai sebagai sebuah hari yang bukan saja khusus untuk kekasih atau orang-orang terdekat saja, namun jadikan itu sebagai titik tolak bagi kita untuk membagi kasih kepada sesama manusia, tanpa terkecuali.
Semakin anda mengenal kasih Tuhan, hendaknya semakin banyak pula kasih yang kita berikan pada sesama
No comments:
Post a Comment