Thursday, April 23, 2009

Jangan Bimbang

Ayat bacaan: Yakobus 1:6-7
=====================
"Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan."

bimbang, raguHari ini saya melihat sebuah proses video editing di kampus tempat saya mengajar. Beberapa siswa tengah membuat sebuah animasi lucu, dimana orang bergerak maju dan mundur terus menerus, sehingga tidak akan pernah sampai ke garis finish. Saya pun berpikir, betapa seringnya kita mengalami keraguan untuk melangkah. Ingin maju, semangat, lalu pudar, mundur lagi, lalu semangat dan maju lagi selangkah, tapi kemudian mundur lagi, demikian seterusnya. Pernah mengalami hal ini? Saya pernah, bahkan sering. Saya akhirnya hanya berjalan di tempat dan tidak ada kemajuan apa-apa. Kemarin begitu, sekarang pun begitu. Masih untung tidak malah lebih jelek dari kemarin. Tapi itu dulu. Saya ingin membagikan sesuatu. Sebulan yang lalu, hanya beberapa hari menjelang Java Jazz Festival, saya sedianya harus berangkat untuk meliput. Istri saya ingin ikut serta, kita berdua sudah siap berangkat, namun saya sempat pusing memikirkan dari mana biaya untuk berangkat dan menetap di Jakarta selama 4 hari bersama istri saya. Belum lagi tiket dan sebagainya. Ya, saya sempat pusing, tapi saya tidak mundur. Saya yakin, jika keberangkatan kesana sesuai kehendak Tuhan, Dia pasti tahu apa yang kami butuhkan. Saya tidak perlu merengek-rengek, berkeluh kesah. Yang saya lakukan hanyalah menyerahkan semuanya ke dalam tanganNya. Biar Tuhan yang memutuskan apa yang terbaik. Lihatlah, ternyata Tuhan secara ajaib menurunkan berkatnya di saat-saat terakhir. Lewat pendapatan dari iklan buat situs, biaya untuk berangkat Dia sediakan buat kami. That's our God. Dia sungguh luar biasa dan tahu apa yang kita butuhkan.

Apa yang bisa diakibatkan kebimbangan? Selain kita tidak akan pernah maju, Alkitab pun mencatat bahwa kita tidak akan bisa menerima sesuatu dari Tuhan jika kita terus menerus bimbang dan ragu. Yakobus menyatakan bahwa jika kita kekurangan hikmat, hendaklah kita memintanya pada Allah. "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya." (Yakobus 1:5). Syaratnya hanyalah kita harus meminta dalam iman, dan jangan pernah bimbang. Kebimbangan itu ibarat gelombang laut yang diombang ambingkan angin kesana kemari, tanpa arah, tanpa tujuan. Dan orang yang demikian, jangan berharap akan menerima apa-apa dari Tuhan. "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7). Orang yang mendua hati pun tidak akan pernah tenang dalam hidupnya. (ay 8).

Tuhan kita adalah Allah yang menyediakan. Dia lebih dari sanggup menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan. Apakah itu kebutuhan kita sehari-hari, kebutuhan insidentil atau khusus atau yang mustahil sekalipun, jika memang benar-benar kita butuhkan, dan jika kita memiliki iman yang teguh, tidak ada kebimbangan, keraguan atau ketakutan, Dia pasti sediakan. Apakah itu soal makanan, pemeliharaan hidup, penyertaan, peneguhan, damai sejahtera, solusi atau jalan keluar, kelegaan, bahkan jaminan hidup yang kekal, semua Dia sediakan bagi kita. Bacalah ayat ini: "Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia." (2 Korintus 5:1). Jika sebuah kehidupan kekal saja dia sediakan bagi kita, mengapa kita harus bimbang mengenai kehidupan di dunia yang hanya sementara? Dia sanggup, pasti sanggup. Dia tahu apa yang kita butuhkan, pasti tahu. Itu saya percaya betul.

Mazmur Daud mengingatkan juga agar kita tidak perlu khawatir, jika kita memiliki hidup yang mentaati Tuhan. "Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik." (Mazmur 34:10-11). Dalam kesempatan lain, Daud kembali mengingatkan: "TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat." (Mazmur 37:23-26). Tuhan begitu luar biasa mengasihi kita. Dia tahu, Dia peduli terhadap segala masalah yang kita hadapi. Dia siap dan sanggup menopang kita, memberkati kita, melepaskan kita, memberi jalan keluar dan sebagainya.

Jika demikian, buat apa kita harus bimbang? Iman, yang merupakan "dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibrani 11:1), haruslah kita miliki. Iman yang benar-benar teguh akan membuat sebuah perbedaan. Kita tidak perlu ragu untuk melangkah maju, karena apabila kita hidup berkenan kepada Tuhan, maka Dia akan menopang kita untuk melangkah, bahkan diatas kemustahilan sekalipun. Mari bebaskan diri anda dari belenggu kebimbangan, dan serahkanlah semuanya ke tangan Tuhan, karena Dia sanggup, bahkan lebih dari sanggup untuk memelihara hidup kita.

Pertolongan Tuhan akan selalu hadir tepat pada waktuNya

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...