Thursday, November 19, 2009

Ingatlah Rahmat Tuhan

Ayat bacaan: Ratapan 3:21-23
=======================
"Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"

rahmat TuhanPagi yang cerah. Itu yang hadir ketika saya terbangun pagi ini. Ada istri di samping saya tersenyum, ada dua anjing kecil yang dengan gembira menggoyang-goyangkan ekornya melihat kami sudah bangun. "What a blessful day, thank you Jesus." saya berucap dalam hati. Terima kasih atas satu hari lagi yang diberikan kepada kami, bukan hanya sekedar hari, tapi hari yang berisi rahmat Tuhan yang segar dan baru. Fresh from the oven. Kesibukan bakal hadir sebentar lagi, ada banyak pekerjaan, kegiatan dan tugas-tugas yang harus diselesaikan, masih ada beban-beban yang harus ditanggulangi, tapi itu bukan berarti bahwa semua itu harus merebut sukacita, sebuah sukacita surgawi yang langsung disediakan Tuhan tepat begitu saya bangun.

Seringkali kita terlalu fokus kepada beban dan masalah sehingga kita lupa seperti apa kebaikan Tuhan itu. Kita lupa bahwa jika hari ini kita masih diberi kesempatan untuk menjalani hari, masih bernafas, masih punya kekuatan untuk melakukan sesuatu, itu pun tidak kurang merupakan berkat Tuhan. Kita lupa jika pagi yang cerah menyambut kita, matahari bersinar, awan-awan putih menambah warna langit biru cerah, ayam berkokok, burung-burung berkicau, itu pun berkat Tuhan. Bunga bermekaran, secangkir teh atau kopi panas, semua itu pun berkat Tuhan. Tapi kita seringkali mengabaikan hal ini dan lebih cenderung untuk memperhatikan berbagai masalah yang harus kita hadapi setiap hari. Tidak salah untuk berkonsentrasi pada tugas atau pekerjaan, tapi jangan sampai semua itu merebut atau menghilangkan sukacita yang berasal dari Tuhan, yang telah Dia sediakan kepada kita setiap hari. Ayat bacaan hari ini mengatakan dengan jelas mengenai fokus utama yang seharusnya kita lihat. Serangkaian ayat terdahulu bercerita mengenai berbagai penderitaan, kesusahan yang kita lihat bahkan mungkin sedang kita alami, tapi lalu si penulis mengingatkan bahwa bukan itu semua yang harus menjadi fokus perhatian kita. Demikian katanya: "Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:21-23). Bagaimana si penulis bisa mengatakan demikian? Bukankah ia baru saja meratapi kehancuran Yerusalem? Karena penulis mengenal pribadi Tuhan. Dia tahu pasti bahwa Tuhan memberikan harapan baru yang hadir pada kita setiap pagi. Tuhan mencurahkan berkat baru, menyambut kita dengan penuh kasih setiap kita membuka mata terbangun dari tidur. Masalah boleh ada, tapi kita punya Tuhan yang luar biasa besar kasih setiaNya yang sanggup membawa kita terbang mengatasi itu.

Ada begitu banyak janji berkat Tuhan kepada kita. Ada begitu banyak kebaikan Tuhan yang tertulis dalam alkitab. Hari ini mari kita fokus kepada satu bagian dari Mazmur saja, Mazmur 103, karena bagian ini memuat berbagai kebaikan Tuhan yang Dia berikan kepada kita setiap hari.
  • Dia mengampuni dosa kita. (ay 3)
  • Dia menyembuhkan segala penyakit kita (ay 3)
  • Dia menebus hidup kita dari kebinasaan (ay 4)
  • Dia memahkotai kita dengan kasih setia dan rahmat (ay 4)
  • Dia memuaskan hasrat/kebutuhan kita dengan kebaikan sehingga kita diperbaharui seperti masa muda rajawali (ay 5)
  • Dia menjalankan keadilan dan hukum bagi anak-anakNya yang tertindas. Tuhan memerdekakan kita. (ay 6)
  • Dia memperkenalkan jalan-jalanNya, rancanganNya kepada anak-anakNya. (ay 7)
  • Dia begitu sabar dalam memberikan kesempatan bagi kita untuk berubah (ay 8)
  • Dia penuh kasih, setinggi langit di atas bumi besar kasihnya pada 8,11).
  • Dia bukanlah sosok yang mendendam dan selalu menuntut. Dia Bapa yang selalu mengerti, peduli dan pengampun. (ay 9-10,12)
  • Dia sosok Bapa yang sayang anak-anakNya (ay 13)
  • Kasih setiaNya berlimpah (ay 8) dan berlaku selama-lamanya, turun-temurun (ay 17)

Tuhan mengenal betul karakter kita manusia, ciptaanNya yang lemah dan terbatas. Kita ini hanyalah debu (ay 14), masa hidup kita singkat (15-16). "Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.". Bagi kita semua yang berpegang pada perjanjianNya, dan mau melakukan perintahNya, Tuhan sudah menegakkan tahtaNya di surga, kerajaanNya berkuasa atas segala-galanya. (ay 18-19). Artinya tidak ada masalah sama sekali bagi Tuhan untuk mencurahkan rahmatNya dikala kita mengalami kesulitan, karena Dia berkuasa atas segalanya, untuk selamanya.

Pagi ini sudahkah anda bangun dan mensyukuri segala kebaikan yang dihadirkan Tuhan dalam hidup anda? Sudahkah anda berterimakasih atas rahmat baru yang dicurahkanNya tadi pagi? Jika sudah, teruslah pastikan untuk bersyukur kepada Tuhan atas segala kebaikanNya. Jika belum, mulailah hari ini. Tinggallah dalam hadiratNya dalam doa dan ingat terus rahmatNya kepada anda. Pertahankanlah terus maka anda akan menjadi lebih kuat dalam iman dan semakin menyadari kasih Tuhan lebih dari waktu-waktu sebelumnya.

Jadikan berkat Tuhan menjadi nyata dan hidup dalam diri anda setiap hari

1 comment:

Merenungkan Makna Natal (8)

 (sambungan) Seorang hamba Kristus seharusnya rela melepas atribut dan hak dalam melakukan segala yang dikehendaki Tuhan dalam hidupnya. Jan...