===================
"Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa."

Kemarin kita sudah melihat bahwa kita harus terus memusatkan atau mengarahkan pandangan kepada Yesus. Hari ini mari kita melihat lebih jauh alasan bagi kita untuk mengalahkan tekanan-tekanan dan serangan yang mengarah kepada titik-titik lemah kita dengan terus memandang ke atas. Penulis Ibrani berkata "Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa." (Ibrani 12:3) Dari ayat ini kita bisa melihat apa yang terjadi jika kita mengalihkan pandangan dari Kristus dan terus membiarkan diri kita untuk dihujani oleh kekuatan-kekuatan negatif, maka akibatnya yang terjadi adalah kita akan menjadi lemah dan putus asa. Padahal Yesus sudah menyelesaikan semuanya. Haruskah karya penebusan Kristus itu menjadi sia-sia bagi kita?
Dalam Markus 4 kita melihat sebuah perumpamaan yang sangat jelas mengenai hal ini yaitu tentang firman Tuhan yang jatuh pada semak duri. Ayatnya berbunyi demikian: "Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah." (Markus 4:18-19). Semak duri menggambarkan hati manusia yang penuh onak dan duri, dipenuhi kekhawatiran dunia, tipu muslihat dalam hal kekayaan dan keinginan-keinginan duniawi lainnya, yang merintangi hati kita seperti duri yang tumbuh subur di atasnya. Tuhan Yesus berkata bahwa bila kekhawatiran dunia seperti ini merasuki hati dan pikiran kita, maka itu akan menghimpit benih firman yang ditabur ke dalam hati kita, sehingga firman itu pun tidak bisa berbuah. Jika ini terjadi, iman kita akan menjadi layu, dan jika ini terjadi, kita pun akan menghadapi masalah serius.
Sekali lagi, apa yang dapat kita lakukan untuk menghentikan pengaruh negatif atau reaksi kelemahan ini? Pandanglah ke atas! Tegakkan kepala kita, dan arahkan kembali pandangan kita kepada Yesus yang akan terus menyempurnakan iman kita. Ingatlah akan Dia, bukan ingat kepada segala kekhawatiran dunia dan tekanan-tekanan yang menerpa kita. Ingatlah kepada apa yang diucapkan Tuhan lewat firman-firmanNya. Itu semua adalah buah pikiran Tuhan yang telah diberikan kepada kita, dan biarkanlah itu menggerakkan pikiran dan mengisi penuh hati kita. Jadikan buah pikiran Tuhan itu menjadi dasar pemikiran kita.
Bagaimana jika berbagai tekanan dan hal-hal negatif itu sudah terlebih dahulu meracuni kita? Firman Tuhan berkata "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7). Mungkin kita memiliki banyak kekhawatiran, mungkin kita menelan banyak ejekan, mungkin kita mengalami berbagai peristiwa tidak menyenangkan di masa lalu, mungkin kita trauma, merasa rendah, tidak berguna dan sebagainya, namun tidak satupun dari itu yang bisa mengganggu kita apabila kita mengarahkan pandangan kita bukan kepada masalah-masalah itu melainkan melihat ke atas, mengarah kepada Kristus, karena "damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:7). Ingatlah bahwa sumber dari segalanya adalah Tuhan dan bukan dunia ini. Tuhan sanggup memelihara kita semua tanpa menghiraukan apapun yang pernah, sedang dan akan terjadi di sekeliling kita. Biar bagaimanapun, kita sungguh berharga di mataNya dan sangat dikasihiNya.
Jika hari ini anda merasa lemah, mulailah menegakkan kepala anda. Angkatlah mata anda dan mari pandang Dia. Tuhan ada di atas dan bukan di bawah. Iblislah yang ada di bawah kita, tepat di bawah kaki kita. (Roma 16:20). Karenanya, pandanglah ke atas, dan ingatlah bahwa dalam buah pikiran Tuhan, kita semua adalah anak-anakNya yang sangat berharga dan sangat Dia kasihi.
Tuhan ada di atas, karenanya pandanglah ke atas
No comments:
Post a Comment