Saturday, February 13, 2010

Say "I Love You" on Valentine's Day

Ayat bacaan: Kidung Agung 2:10
==========================
"Kekasihku mulai berbicara kepadaku: "Bangunlah manisku, jelitaku, marilah!"

say i love you on valentine's dayValentine's Day atau hari kasih sayang selalu menjadi pro dan kontra. Sebagian orang akan memanfaatkan hari ini untuk menyatakan kasih sayang mereka kepada orang-orang yang mereka cintai. Candlelight dinner, seikat bunga mawar, kartu-kartu ucapan, atau sekedar memberi ucapan selamat hari Valentine. Sebagian lagi tidak merasa perlu untuk merayakannya. Ada yang mengasosiasikannya sebagai bentuk perayaan agama tertentu, ada juga yang merasa tidak memerlukan satu hari khusus untuk menyatakan kasih. "Cinta itu kan tiap hari, untuk apa khusus-khususan seperti itu?" Alangkah bagusnya jika kita bisa menyatakan cinta setiap hari kepada orang-orang yang kita cintai. Itu idealnya. Namun dalam kehidupan ini kita selalu didera kesibukan dan berbagai problema lainnya. Dan karena itu biasanya akan membuat kita lupa untuk menyatakan perasaan kita. Terus sibuk, terus lupa, dan pada suatu ketika, kita tidak lagi punya kesempatan untuk mengucapkannya.

Di sisi lain, ada orang yang tidak terbiasa mengungkapkan perasaan mereka. Mungkin ia lahir di keluarga yang tidak terbiasa mengungkapkan perasaan lewat kata-kata. Kita sering menganggap pasangan atau orang-orang terdekat kita tahu bahwa kita mencintai mereka, tapi ada kalanya sebuah ucapan, yang sebenarnya tidak membutuhkan biaya apapun, perlu kita ucapkan. Kesibukan, perjalanan waktu, bisa membuat kita lupa untuk mengapresiasikan perasaan cinta kita kepada seseorang. Oleh karena itu kita butuh waktu-waktu sebagai "reminder" atau peringatan bahwa kita perlu menyatakan cinta kita. Bukan hanya lewat perbuatan, tapi juga perkataan. Soal tanggalnya kapan, itu tidak penting. Yang penting adalah waktu atau satu hari yang khusus yang bisa kita jadikan momen spesial untuk mengapresiasikan cinta, menyatakannya kepada orang yang kita kasihi.

"10 tahun menikah, semua sudah terasa biasa saja. Bukan saya tidak cinta, tapi semua sudah seperti rutinitas.. sampai akhirnya istri saya pindah tugas ke kota lain. Di waktu itulah saya merasa seperti ada yang hilang dari hidup saya. Karena itu, selagi mereka masih ada, jangan lupa untuk menyatakan cinta.." begitu cerita seorang teman saya yang merasakan kehilangan itu. Selagi ada, semua berjalan datar, hingga pada suatu ketika orang yang kita kasihi tidak lagi berada di dekat kita, dan disaat itulah kita tersadar. Beruntung istrinya hanya pindah tugas buat sementara. Bagaimana jika kita terlambat menyatakannya karena orang yang kita sayangi keburu dipanggil Tuhan?

"Say it with flower." itu kata-kata iklan yang tidak asing lagi bagi kita. Ada yang memilih menyatakan lewat cokelat, kartu, candle light dinner dan sebagainya. Semua sah-sah saja, tapi ungkapan dalam bentuk pernyataan langsung dari bibir kita akan sangat bermakna bagi mereka. Cinta memang jangan cuma dibibir saja, tapi juga lewat perbuatan. Semua bentuk pernyataan cinta selama dilakukan dengan tulus tentu pantas dihargai. Tapi kita harus ingat bahwa manusia tetap butuh pernyataan cinta yang keluar dari perkataan. Kita begitu mudah mengkritik atau menegur, tapi seringkali sulit untuk memuji ketika mereka melakukan sesuatu yang baik. Pada suatu ketika, sebuah hubungan bisa menjadi dingin. Tidak lagi romantis, tidak lagi hangat, tapi menjadi dingin dan datar. Oleh sebab itulah dari waktu ke waktu kita perlu menghangatkan kembali sebuah hubungan. Dan salah satunya yang sering dilupakan justru lewat pujian atau ucapan kasih.

Jika kita melihat sepanjang kitab Kidung Agung, kita akan melihat bagaimana keintiman itu banyak dibangun lewat kata-kata, lewat romantisme dalam bentuk perkataan. Lihatlah salah satunya: "Kekasihku mulai berbicara kepadaku: "Bangunlah manisku, jelitaku, marilah!" (Kidung Agung 2:10). Meski mungkin kita sudah bekerja keras untuk menghidupi mereka, sudah menunjukkan lewat kesetiaan kita, lewat usaha kita, atau dalam bentuk-bentuk hadiah, namun biar bagaimanapun. komunikasi tetap memegang peranan penting. Tanpa adanya komunikasi hubungan tidak akan pernah bisa harmonis.

Cinta yang telah dianugerahkan Tuhan itu sungguh kuat. Sebegitu kuatnya sehingga dikatakan air sebanyak apapun tidak akan mampu memadamkan api cinta. "Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya." (Kidung Agung 8:7) Perasaan cinta atau mengasihi sungguh merupakan anugerah yang tak ternilai yang diberikan Tuhan kepada kita. Karena itulah kita harus terus menjaga agar apa yang telah dianugerahkan Tuhan ini tidak menguap sia-sia. Membaca Kidung Agung membuat saya bisa melihat betapa indahnya hubungan yang penuh berisi ucapan-ucapan cinta. Dari situ kita bisa belajar bahwa salah satu cara untuk menjaga kehangatan sebuah hubungan justru lewat ungkapan kata cinta dari mulut kita sendiri. Hal ini sungguh penting, bahkan Tuhan sendiri yang selalu mementingkan hati tetap merindukan ucapan bibir yang penuh ungkapan syukur. "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya." (Ibrani 13:15).

Kapan terakhir kali anda menyatakan kasih secara langsung kepada pasangan anda? Kapan terakhir kali anda mengungkapkan cinta kepadanya? Jadikan hari kasih sayang kali ini sebagai momentum untuk menghangatkan kembali api cinta anda. Pandanglah mata mereka, pegang tangannya, dan katakan betapa anda mencintai mereka, betapa anda bersyukur karena anda telah diberikan pasangan yang begitu luar biasa. Silahkan beri kartu ucapan, seikat atau sekuntum bunga, coklat, hadiah atau makan malam yang berkesan, tapi jangan lupa ucapkan "I love you, thank God I found you."  Don't forget to say "I Love You" on Valentine's Day. Happy Valentine's Day. Tuhan Yesus memberkati.

Ucapkan kata cinta sepenuh hati kepada orang yang kita sayangi sebelum terlambat

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...