========================
"Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!"

Berhati-hatilah, kesibukan kita akan selalu siap dipakai iblis untuk melemahkan dan membujuk kita agar semakin jauh dari Tuhan. Iblis akan selalu berusaha untuk melemahkan kita lewat kekhawatiran kita terhadap kebutuhan-kebutuhan duniawi. Segala kekhawatiran dan ketakutan kita pun akan merupakan pintu yang bisa dimanfaatkan iblis jika kita tidak terbiasa menyerahkan segalanya ke dalam tangan Tuhan lewat doa-doa kita. Tuhan Yesus sendiri mengalami itu ketika Dia berpuasa 40 hari dan 40 malam dalam pencobaan di padang gurun. Setelah berpuasa selama itu, Yesus pun mulai merasa lapar. Di saat seperti itu, iblis pun mulai melancarkan serangan untuk mencobai dengan menawarkan segala hal yang mungkin bisa memuaskan kebutuhan-kebutuhan dari sisi manusiawi. "Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (Matius 4:8-9). Tapi Yesus tidak tergoda dengan itu semua dan dengan tegas berseru: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (ay 10). Dari sini kita bisa belajar untuk melihat jangan sampai segala kemewahan dan apa yang ditawarkan oleh dunia membuat kita buta secara rohani dan berhenti memikirkan perkara-perkara yang kekal, dimana tidak ada ngengat dan karat atau pencuri yang bisa merusaknya. (Matius 6:19-20). Jangan sampai kita menomorsatukan kebutuhan duniawi dan kemudian menomorduakan atau bahkan meniadakan kebutuhan rohani kita. Kita bisa melihat bahwa iblis akan selalu berusaha mempengaruhi kita, namun semua itu tidak akan berhasil jika kita tetap memfokuskan diri untuk terus menyembah Tuhan secara teratur. Memilih untuk menomorsatukan hal-hal lain selain Tuhan itu akan sama saja dengan menomorduakan Allah, dan itu bisa membawa kita ke dalam kebinasaan. "Tetapi jika engkau sama sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa" (Ulangan 8:19).
"Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!" (Mazmur 95:7). Ini seruan yang penting untuk selalu kita ingat. Mari kita selalu ingat untuk sujud menyembahNya, berlutut di hadapanNya dan memuliakanNya. Daud berkata "Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!" (Mazmur 29:2). Bukan hanya sekedar sujud, tapi kita juga perlu menguduskan diri terlebih dahulu, agar kita layak untuk masuk ke dalam hadiratNya yang kudus. Petrus mengatakan "sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:16) yang mengacu kepada apa yang tertulis dalam kitab Imamat "Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus." (Imamat 19:2)
Berdoa, bersaat teduh dan merenungkan firman Tuhan adalah saat-saat yang indah yang bisa kita pakai untuk membangun hubungan erat dengan Tuhan. Di saat kita berdoa, disanalah kita sedang meminta Tuhan untuk menyatakan kehendakNya bagi kita. Pada saat berdoa pula kita akan menemukan kekuatan dan sukacita yang sejati. Jangan sampai perilaku kita dalam menentukan prioritas membangkitkan cemburu Tuhan yang akan merugikan diri kita sendiri. Hari ini marilah kita tinggalkan sejenak beban pekerjaan yang menumpuk dan datang ke dalam hadirat Tuhan untuk mengucap syukur, dan memuliakanNya dengan segenap diri kita. Berjalanlah selalu bersama Tuhan dan teruslah membangun hubungan yang lebih dalam lagi lewat jam-jam doa kita.
Jangan korbankan hubungan dengan Tuhan karena kesibukan sehari-hari
No comments:
Post a Comment