Ayat bacaan: Wahyu 5:11-13
==========================
"Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
Profesi sebagai jurnalis musik membuat saya terbiasa hadir di banyak panggung, baik skala nasional maupun skala internasional. Selalu menarik buat saya untuk melihat para musisi dan vokalis menunjukkan kebolehannya. Harmonisasi, chemistry, improvisasi, aksi panggung, semuanya harus saya amati untuk menulis liputannya. Buat saya ini adalah pekerjaan yang mengasyikkan, karena dengan atau tanpa menulis sekalipun, menonton sebuah konser itu jelas menyenangkan. Tidak usah repot-repot memikirkan konser yang termegah yang pernah hadir di Indonesia, atau di dunia, konser yang sederhana dengan penonton yang terbatas sekalipun tetap saja asyik untuk disimak. Apalagi jika kita turut bernyanyi, itu jauh lebih asyik lagi.
Musik bagi saya adalah salah satu anugerah Tuhan yang sangat luar biasa indahnya. Bayangkan hidup tanpa musik, betapa suramnya hidup ini. Musik mampu menyatukan perbedaan, menghilangkan sekat-sekat dan selalu bisa dipakai untuk menyuarakan perdamaian. Tidak hanya menyuarakan perdamaian, namun untuk menyampaikan kebaikan dan kemuliaan Tuhan kepada orang lain pun musik bisa berperan besar di dalamnya. Puji-pujian untuk menyampaikan rasa syukur kita kepadaNya pun bisa terwakili lewat nyanyian-nyanyian yang kita suarakan untuk Tuhan. Sekarang bayangkan jika ada sebuah konser luar biasa besarnya, termegah yang pernah ada, melibatkan bukan saja semua manusia tetapi juga para malaikat di surga bahkan yang ada di bawah bumi. Itu adalah konser yang mungkin tidak lagi terjangkau oleh pikiran kita, namun pada suatu hari nanti itu akan terjadi, dan kita akan ikut serta di dalamnya.
Dalam kitab Wahyu sesuai dengan penglihatan Yohanes kita mengetahui hal ini. Akan ada sebuah paduan suara dalam konser super megah untuk memuliakan Kristus. Jumlah yang turut serta sudah tidak terhitung lagi. "Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" (Wahyu 5:11-13). Malaikat beribu-ribu laksa, seluruh manusia di bumi, di laut dan semua yang ada di dalamnya, semua akan turut menyanyikan pujian dan hormat kepada Tuhan dan Anak Domba. Ini jelas akan menjadi sebuah konser termegah. Saya sulit sekali membayangkan bagaimana perasaan saya jika menyaksikan itu, apalagi terlibat langsung di dalamnya. Jika sebuah konser di dunia saja sudah bisa menjadi sesuatu yang tidak terlupakan bagi saya, apalagi konser seperti ini, yang kelak akan kita lakukan bersama-sama.
Kitab Mazmur mencatat begitu banyak puji-pujian dalam bentuk nyanyian kepada Tuhan. Ada banyak pula anjuran untuk menyanyi bagi Dia, termasuk menyanyikan lagu-lagu baru kepada Tuhan. God loves music! Dan kita bisa menyenangkan hatiNya lewat suara kita yang menyanyi dengan sepenuh hati mengasihi Dia. Tidakkah itu indah? "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!" (Mazmur 96:1). Itu seruan Pemazmur. Bukan hanya untuk Tuhan saja, tetapi nyanyian-nyanyian ini bisa pula kita pakai sebagai media untuk menyampaikan kabar gembira, kabar keselamatan kepada semua orang. "Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari." (ay 2). Lewat lagu-lagu kita bisa menyampaikan kemuliaan Tuhan secara elegan dan indah. "Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa." (ay 3). Dalam kesempatan lain, Pemazmur berkata "Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!" (66:1-2). Ada banyak lagi seruan yang mengingatkan kita untuk memuliakan Allah lewat puji-pujian, dimana Allah akan disenangkan dan kita pun bersukacita menikmati lagu demi lagu yang kita nyanyikan untuk Tuhan.
Musik adalah salah satu anugerah yang sangat luar biasa buat saya. Betapa indahnya hidup dengan hadirnya musik. Oleh karena itu, mengapa kita tidak mempergunakan sesuatu yang begitu indah itu untuk memuliakan Tuhan? Apalagi jika mengetahui bahwa sebuah konser termegah yang melibatkan surga dan bumi sekaligus akan hadir suatu hari nanti, dimana kita akan terlibat di dalamnya. Mulailah berlatih hari ini juga, dan mari kita muliakan Tuhan lewat nyanyian-nyanyian kita.
God loves music just as we do. Let's praise him through our songs
Tuesday, May 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment