Ayat bacaan: Ibrani 12:1
======================
"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita."
Jika anda menggemari acara olah raga, tentu anda pernah menonton perlombaan lari dalam beragam nomor. Pernahkah anda membayangkan seandainya seorang pelari harus berlomba dengan memakai pakaian lengkap seperti jas, kemeja dan sebagainya seperti gambar disamping? Atau yang lebih parah, bagaimana jika kaki atau tubuh si pelari digantungi benda-benda berat? Tentu si pelari akan sangat kesulitan untuk mampu berlomba dengan baik. Tidak akan ada raihan waktu terbaik yang bisa ia capai dalam kondisi seperti itu. Itulah sebabnya seorang pelari akan selalu berusaha memakai pakaian seminim mungkin agar mereka bisa berlari dengan cepat.
Sedikit menyambung renungan kemarin mengenai para pahlawan iman. Bukan saja yang berhasil memperoleh kemenangan gemilang, tapi juga termasuk di dalamnya mereka yang menderita aniaya, siksaan bahkan kematian tanpa mendapat apa yang dijanjikan (Ibrani 11:36-39). Tapi meski demikian, mereka tetap bertekun dan rela mati demi mempertahankan iman mereka, dan itulah gambaran seorang pahlawan iman. Jika kita membaca terus membaca kepada ayat selanjutnya, kita akan segera mendapati sebuah ajakan dari Penulis Ibrani untuk terus berlomba dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita dengan memperhatikan beberapa langkah penting laksana seorang pelari. Alkitab tidak sembarangan menggambarkan perlombaan iman, menuju kemenangan bersama Kristus dalam Kerajaan Allah seperti halnya pelari. "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." (Ibrani 12:1). Betapa tepatnya gambaran ini untuk kita renungkan. Seorang pelari selalu digambarkan sebagai atlit bertenaga yang kuat dan fokus dalam bertanding. Tidak akan pernah digambarkan seperti orang yang santai, orang yang bermalas-malasan dan sebagainya. Dan salah satu yang ingin saya angkat hari ini, seperti halnya apa yang menjadi awal dari renungan hari ini adalah berbagai beban dan dosa yang seringkali menghambat kita untuk bisa terus berlari dengan baik.
Jika seorang pelari perlu menanggalkan segala atribut-atribut dan aksesoris yang bisa memberatkan langkah mereka demi mencapai hasil terbaik, demikian pula kita harus mau menanggalkan segala beban dan dosa agar kita bisa lari. Ada banyak yang keliru mengira bahwa ayat di atas hanya berbicara mengenai dosa saja, tapi jika kita melihat baik-baik sekali lagi, disana disebutkan bahwa faktor penghalang kita dalam memenangkan perlombaan iman bukan beban dosa melainkan "beban DAN dosa". Keduanya tidak digabung jadi satu karena merupakan dua faktor berbeda yang mampu melemahkan dan memberatkan kita.
Apa yang dimaksud dengan beban adalah sesuatu yang mengikat kita hingga membuat kita sulit untuk bertumbuh atau melangkah maju. Sebuah beban bukanlah dosa, meski pada titik tertentu beban itu bisa berubah menjadi dosa. Beban bisa berupa hobi yang mengikat, bisa berupa rasa sakit hati, trauma kegagalan, kemalasan, persoalan dalam keluarga, rumah tangga atau pekerjaan, tekanan, stres, kekecewaan dan lain-lain. Semua ini akan membuat kita sulit untuk melangkah maju. Berjalan saja sulit, apalagi berlari. Dan jika kita biarkan berbagai belenggu beban ini memberatkan kita, lama-lama semuanya bisa membuat kita semakin parah dan lama-lama bisa menjadi dosa. Oleh karena itulah kita perlu melepaskan semua beban yang merintangi kita, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan encumbrance atau unnecessary weight. Kita bisa melepaskannya dengan meletakkan beban itu di kaki Yesus dan Dia akan segera menggantikannya dengan kelegaan. Sebab Firman Tuhan berbunyi: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28).
Yang kedua adalah dosa. Dosa tidak saja merintangi, tapi juga menjerat dan mengikat. Dosa bisa membuat kita terjatuh saat bertanding. Dosa mampu mengikat kita hingga tidak bisa lagi bergerak. Dosa, dalam bentuk apapun, besar atau kecil, tetaplah dosa yang mampu membawa kita bukan hanya ke dalam kegagalan,tapi lebih dari itu bisa mengarahkan kita menuju kebinasaan yang kekal. "Sebab upah dosa ialah maut" (Roma 6:23b). Untuk itulah kita harus dengan segera mengakui dosa-dosa kita di hadapan Allah. Dan jika kita mengakui dosa-dosa kita serta memutuskan untuk bertobat, Allah sendiri yang akan segera mengampuni bahkan menyucikan kita. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Betapa indahnya janji Tuhan yang memberikan pengampunan, yang berbunyi seperti ini: "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18). Dia siap melemparkan dosa-dosa kita ke dalam tubir laut (Mikha 7:19), sejauh timur dari barat (Mazmur 103:12). Dia siap untuk menghapus dosa dan melupakan dosa-dosa kita (Yesaya 43:25) bahkan dikatakan pula bahwa kita "oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:24). Bukan hanya diampuni tetapi hingga dibenarkan! Apa yang perlu kita lakukan adalah datang kepadaNya dengan hati hancur, membawa dosa-dosa kita kehadapanNya, mengakui semuanya dan melakukan pertobatan penuh, berbalik arah dan Tuhan pun akan segera mengaruniakan pengampunan total.
Siapkah anda untuk menjadi pelari-pelari tangguh yang mampu meraih juara? Jika ya, hari ini juga lepaskanlah segala beban yang merintangi juga dosa-dosa yang mengikat. Semua itu sanggup memperlambat, menghambat hingga menggagalkan kita untuk memenangi perlombaan imandalam Kerajaan Allah. Lepaskan semuanya, dan berlarilah. Raihlah mahkota kehidupan di depan sana yang telah menanti anda. On your marks, get set, go!
Tanggalkan semua beban dan dosa agar kita mampu berlari dengan baik
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment