Ayat bacaan: Ulangan 28:5
===================
"Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu."
Sebuah kesaksian menarik diberikan oleh seorang teman yang berprofesi sebagai musisi jazz. Ia baru saja kembali dari pendidikan di luar negeri. Belum lama kembali ke Indonesia ia ternyata dengan cepat mendapatkan banyak kesempatan, sehingga kurang dari setahun ia sudah tampil di berbagai event yang cukup bergengsi. Ketika tampil belum lama ini pada sebuah pentas, ia pun mengalami sebuah kejadian yang luar biasa. Ia beserta bandnya sudah berlatih selama sebulan penuh. Mereka sudah tahu apa yang harus mereka mainkan di atas panggung. Tetapi pada saat tampil, entah kenapa semuanya berubah. Ia sempat heran pada mulanya. Tadinya dalam latihan dimulai dengan piano, tiba-tiba di atas panggung drum yang mulai sementara piano diam. Tak pelak hal ini sempat membuatnya nervous. Ia pun berdoa dengan singkat dan memutuskan untuk menyerahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan selagi terus bermain. Lantas apa yang terjadi? Ia tertawa dan berkata bahwa apa yang terjadi itu ternyata jauh lebih baik ketimbang apa yang mereka putuskan di saat latihan. "Hasilnya sungguh luar biasa", katanya, dan "saya merasakan kehadiran Tuhan yang sungguh kuat di atas panggung itu." lanjutnya. Apa yang mereka tampilkan akhirnya berbeda dengan apa yang mereka persiapkan, dan hasilnya ternyata jauh lebih baik. "That's my testimony, all glory be to God." katanya seraya menutup ceritanya.
Bisakah anda membayangkan bahwa Tuhan pun ternyata hadir dan bisa campur tangan di atas sebuah panggung musik jazz? Mungkin kita bisa berkata, bagaimana mungkin? But then again, why not? Siapa bilang Tuhan hanya terbatas pada tempat-tempat tertentu dan tidak bisa berada pada tempat yang mungkin saja kita anggap bukan tempat di mana Tuhan biasa hadir. Lihatlah dalam kesaksian teman musisi di atas bagaimana Tuhan "mengintervensi" sebuah pertunjukan ketika Dia diijinkan untuk berkarya di atas penampilan mereka. Dan lihat pula apa yang terjadi. Hasil yang lebih baik dari apa yang kita anggap terbaik, itu semua Tuhan sanggup sediakan dengan begitu sempurna. Dia adalah Maestro terbesar dalam segala hal, termasuk dalam urusan musik.
Tuhan menjanjikan serangkaian berkat dalam kitab Ulangan pasal 28 ayat 1-14. Salah satu janji berkat itu berbunyi: "Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu." (Ulangan 28:5). Bakul dan tempat adonan berbicara mengenai sumber mata pencaharian kita alias pekerjaan kita. Tuhan senang menurunkan berkatNya bukan secara instan, meski Dia lebih dari sanggup untuk melakukan itu, melainkan lewat berkat yang Dia curahkan dalam pekerjaan atau profesi kita. Dalam hal teman saya di atas, apa yang menjadi "bakul dan tempat adonan"nya adalah dunia musik, panggung dan rekaman. Dan Tuhan memberkati pekerjaannya sebagai pemusik dengan luar biasa. Karirnya yang meningkat dengan pesat sudah merupakan berkat yang sungguh besar, dan itu pun masih ditambah lagi dengan keajaiban Tuhan mengubah komposisi permainan yang menuai hasil jauh lebih sempurna. Janji berkat yang secara intensitas meninggi dalam Ulangan 28:1-14 itu jelas berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali. Tetapi jangan lupa bahwa ada syarat yang harus kita lakukan agar kita bisa menuai janji Tuhan itu. "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini." (ay 1). Jika sang musisi itu bisa menuai janji Tuhan, mengapa tidak bagi kita?
Satu hal lagi yang patut untuk dicatat adalah penyerahan dirinya secara total kepada Tuhan. Di saat genting sekalipun ia tidak tenggelam dalam kekhawatiran dan masih bisa dengan tenang menyerahkan seluruh penampilannya ke dalam tangan Tuhan. Dengan kata lain, ia memilih untuk mengandalkan Tuhan, dan itu sungguh merupakan pilihan yang tepat. Firman Tuhan berkata: "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" (Yeremia 17:7). Kita bisa saja merasa tahu apa yang terbaik bagi kita atau untuk kita lakukan, tetapi Tuhan sebagai Pencipta kita jelas lebih tahu. Menyerahkan ke dalam tanganNya, memilih untuk mengandalkan Tuhan akan mengarahkan kita untuk mengalami pencapaian-pencapaian besar hingga berbagai bentuk mukjizat dalam apapun yang kita lakukan.
Apapun yang anda jalani sebagai profesi baik tinggi maupun rendah, selama tidak bertentangan dengan firman Tuhan, semua itu sanggup Dia berkati secara berlimpah. Di tangan Tuhan usaha sekecil apapun bisa berbuah secara luar biasa. Kuncinya adalah mendengarkan baik-baik suara Tuhan dan melakukannya. Disamping itu jangan lupakan pula bahwa kita bisa mendapatkan yang terbaik ketika kita mengandalkan dan menaruh harapan kita pada Tuhan. Mengapa? Sekali lagi, sebab Tuhanlah satu-satunya yang mengetahui apa yang terbaik untuk kita. MukjizatNya bisa turun kapan saja, dimana saja, dalam bentuk apa saja yang Dia inginkan. Kita pun bisa terkaget-kaget jika ini terjadi, karena "..seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9). Teman saya sudah mengalami mukjizat yang tidak terpikirkan sebelumnya di atas panggungnya. Kini giliran kita pula untuk mengalami mukjizat Tuhan di atas "panggung" kita masing-masing. Glory be to God!
Tuhan bisa berkarya secara luar biasa dengan tidak disangka-sangka, bahkan di atas pentas jazz sekalipun
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment