Saturday, December 4, 2010

Dibalik Penderitaan

Ayat bacaan: Kisah Para Rasul 16:10
==========================
"Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana."

dibalik penderitaanAda banyak orang kecewa ketika mereka masih tertimpa masalah padahal mereka sedang berjalan mengikuti kehendak Tuhan. Tidak jarang dari mereka lalu dengan cepat meragukan kebaikan Tuhan bahkan menuduh Tuhan berlaku jahat, pilih kasih dan sebagainya. Tidak ada seorang pun dari kita ingin mengalami penderitaan dalam hidup, tetapi ada kalanya memang kita harus mengalaminya, meski bukan karena penyelewengan yang kita lakukan atas firman Tuhan. Ada banyak alasan mengapa Tuhan kadangkala mengijinkan anak-anakNya yang taat sekalipun untuk merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Melatih kita agar lebih kuat, membuat kita lebih dewasa dan bijaksana, menyadarkan kita agar tidak bergantung kepada kekuatan diri sendiri dan mengalami sendiri penyempurnaan kuasa Tuhan, itu adalah beberapa hal yang bisa kita peroleh justru ketika penderitaan hadir dalam hidup kita.

Pada suatu kali Paulus mendapat sebuah penglihatan pada satu malam. Dalam penglihatan itu ia melihat ada seorang Makedonia berdiri dan berseru kepadanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" (Kisah Para Rasul 16:9). Paulus percaya bahwa apa yang dilihatnya adalah sebuah panggilan untuk mewartakan kabar keselamatan ke wilayah itu. "Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana." (ay 10). Maka berangkatlah Paulus dan Silas menuju ke Makedonia. Apa yang terjadi ketika mereka mendarat disana? Keadaan bukannya sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Kita akan berpikir bahwa hidup pasti akan selalu sangat nyaman apabila kita mengikuti panggilan Tuhan, tetapi yang terjadi pada saat itu justru sebaliknya. Bukannya disambut dengan kegembiraan dan mendapat pelayanan kelas satu, mereka malah mendapat perlakuan tidak menyenangkan bahkan tidak manusiawi. "Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh." (ay 22-23). Tidak itu saja, mereka pun kemudian dipasung dan ditempatkan di bagian penjara yang paling dalam. (ay 24). Tuhan tidak adil? Mungkin itu menjadi pemikiran kita apabila mengalami apa yang dialami Paulus dan Silas pada waktu itu. Tetapi apakah mereka berpikir seperti itu? Bersungut-sungutkah mereka? Kecewa? Menyalahkan Tuhan? Kepahitan? Sama sekali tidak. Kita tahu selanjutnya Paulus dan Silas menyanyikan puji-pujian sambil berdoa kepada Tuhan dengan lantang (ay 25), dan terjadilah mukjizat Tuhan yang melepaskan mereka dari pasungan dan penjara. Tidak saja kebebasan kemudian diperoleh lewat cara yang ajaib, namun kita melihat pula pertobatan kepala penjara beserta seluruh keluarganya. (ay 34).

Dari kisah ini kita bisa melihat bahwa mengikuti Kristus dan patuh kepada panggilan surgawi tidak serta merta memastikan diri kita akan seratus persen aman dari penderitaan. Tetapi lihatlah bahwa biar bagaimanapun rencana Tuhan yang indah akan digenapi, dimana masalah hanyalah menjadi bagian dari sebuah "master plan" yang menjanjikan sebuah keindahan penuh sukacita di kemudian hari. Paulus dan Silas sama sekali tidak protes, mereka tidak mempertanyakan keputusan Tuhan, menuduh Tuhan jahat dengan menyediakan imbalan seperti itu bagi orang yang taat pada panggilanNya. Paulus dan Silas tetap percaya dan taat, tetap kuat untuk menjalani panggilan mereka dengan penuh semangat meski untuk itu mereka harus melewati penderitaan bahkan aniaya. Tuhan Yesus berkata "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Markus 8:34) dan jangan lupa pula bahwa "kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia." (Filipi 1:29). Menderita itu pun sebuah karunia. Mengapa? Karena ada banyak rencana Tuhan dibalik itu semua yang akan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan rohani kita menuju keselamatan yang gemilang.

Tuhan telah merancangkan rencana yang indah bagi kita, penuh damai sejahtera untuk memberikan hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11) Percayalah bahwa janji ini akan terus berlaku meski pada saat ini kita justru sedang dilanda persoalan. Kuasa dan janji Tuhan tidak pernah bisa berhenti pada permasalahan. Justru dengan tegas firman Tuhan berkata: "..justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."  (2 Korintus 12:9). Dalam keadaan ditimpa masalah kita sebenarnya punya kesempatan untuk melihat kuasa Tuhan disempurnakan, menyaksikan dan mengalami sendiri hal-hal yang ajaib yang akan mampu membuat kita sadar betapa tak terbatasnya kuasa Tuhan dan kebaikanNya. Paulus dan Silas sudah membuktikannya. Dan kita bisa belajar dari keteguhan iman mereka untuk tidak terburu-buru menyalahkan Tuhan ketika situasi tidak menyenangkan hadir dalam hidup kita. Yakobus mengingatkan kita "Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan." (Yakobus 5:10). Yakobus malah menyebutkan para nabi yang mengalami penderitaan demi nama Tuhan ini seperti berikut: "Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan." (ay 11). Apapun yang terjadi, jika anda sudah benar-benar mengikuti kehendak Tuhan, bertekunlah dan jangan putus asa. Semua penderitaan yang mungkin sedang anda hadapi saat ini hanyalah bagian dari "master plan" Tuhan yang kelak akan membuat anda bersyukur anda pernah mengalaminya.

Masalah hanyalah bagian dari rencana indah Tuhan dan merupakan kesempatan bagi kita untuk melihat luar biasanya ketika kuasa Tuhan disempurnakan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...