Ayat bacaan: Markus 12:33
====================
"Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
Natal dan kado sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup kita. Mendekati perayaan Natal yang akan tiba sebentar lagi tidak sedikit dari kita yang sudah mulai bingung mempersiapkan kado untuk orang-orang yang dikasihi. Ada yang merayakannya dengan meletakkan kado di bawah pohon terang, ada yang bertukar-tukaran secara acak, ada pula yang memakai dongeng Sinterklas untuk memberi bingkisan kepada anak-anaknya. Apakah anda sudah mempersiapkan ini semua, atau masih bingung memilih-milih kado yang tepat bagi masing-masing yang ingin anda berikan? Atau sudahkah anda membuat daftar siapa saja yang ingin anda beri hadiah tahun ini? Dan pertanyaan berikutnya, sudahkah kita memasukkan Yesus ke dalam daftar hadiah tersebut?
Ketika kita merasakan sukacita menjelang Natal yang akan datang sebentar lagi, ada hal yang lebih penting yang seharusnya menjadi sumber sukacita kita ketimbang segala bentuk perayaan, pesta, kado atau hadiah dan sebagainya. Apa yang seharusnya kita renungkan dan syukuri adalah kedatangan Yesus ke muka bumi ini untuk menebus dosa-dosa kita. Menghapus dosa dunia dan membuka jalan bagi kita untuk masuk ke dalam keselamatan. Ini bukan hal kecil. Siapalah kita ini sebenarnya sehingga kita begitu berharga dalam pandangan Tuhan? Daud pernah mempertanyakan hal ini ketika ia tengah terpukau memandang keindahan langit. "apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?" (Mazmur 8:5). Kita adalah manusia yang terus menerus berbuat dosa, terus mengecewakan Tuhan dengan segala perilaku kita. Tetapi meski demikian, Tuhan ternyata tetap mengasihi kita. Walaupun alam semesta ini begitu indah diciptakan, tetap saja manusia merupakan ciptaanNya yang paling berharga, yang diciptakan seperti gambar dan rupaNya sendiri (Kejadian 1:26), dengan kata lain "dibuat sama seperti Allah" dan dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat (Mazmur 8:6). Oleh karena itu keselamatan kita pun menjadi agenda penting bagi Tuhan, didasari oleh kasihNya yang begitu besar kepada kita. Alkitab menggambarkan dengan begitu menyentuh. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) Adalah kasih yang begitu besar dari Allah yang sanggup menggerakkan hatiNya untuk mengorbankan Kristus untuk menggantikan kita semua di atas kayu salib, membayar lunas semua pelanggaran dan dosa kita, melepaskan kita dari kutuk dan menganugerahkan keselamatan yang seharusnya tidak layak kita miliki. Semua itu berasal dari sebuah anugerah yang diberikan Tuhan atas dasar besarnya kasihNya kepada kita. Coba bayangkan seandainya Yesus tidak pernah hadir di dunia, apa jadinya dengan hidup kita?
Orang-orang Majus dari Timur berangkat menempuh perjalanan jauh dan melelahkan untuk menyembah bayi Yesus. (Matius 2:2). Tapi kelelahan itu segera sirna berubah menjadi sebentuk sukacita luar biasa ketika mereka melihat bintang yang menunjukkan arah dimana Yesus dilahirkan. (ay 10). Kalau kita mundur sedikit, kita bisa melihat apa yang dikatakan malaikat kepada Yusuf lewat mimpinya. "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka...Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel (arti Imanuel adalah Allah ada bersama kita)" (Matius 1:21,23). Kelahiran Yesus ke dunia sesungguhnya membawa dampak yang begitu besar bagi perjalanan hidup dan keselamatan kita. Dan itulah seharusnya sumber sukacita kita dalam menyambut Natal. Jika Yesus memberikan sebuah kado luar biasa kepada kita, apa yang bisa kita berikan kepadaNya? Kita seringkali lupa akan hal ini. Kita sering meminta Yesus untuk memenuhi segala keinginan kita, tetapi kita tidak mau berpikir apa yang bisa kita berikan sebagai kado yang terindah buat Yesus.
Jika demikian, hadiah apa yang bisa kita berikan kepadaNya? Apa yang menyenangkan hati Yesus hanyalah satu hal saja, yaitu hati kita. Hati yang terbuka, mau dibentuk, percaya kepadaNya dan selalu bersungguh-sungguh menyembahNya. Hati yang bersih yang siap untuk menerima Kristus untuk berdiam di dalamnya, dan juga hati yang penuh kasih terhadap sesama manusia, seperti halnya Kristus mengasihi kita. Ini bisa kita lihat dari dua hukum yang terutama. Ketika seorang ahli Taurat mengatakan "Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." (Markus 12:33), Yesus pun mengiyakan dengan menjawab "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" (ay 34). Hati yang mengasihi Tuhan dan sesama, itulah hadiah yang sangat indah untuk kita berikan kepada Yesus dalam memperingati kelahiranNya di dunia.
Jangan lupa Yesus sudah mengatakan "Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40). Tuhan Yesus tidak memerlukan kado-kado duniawi berupa harta benda, perhiasan, kekayaan materi dan sebagainya. Apa yang akan menyenangkanNya adalah kasih terhadap Tuhan (vertikal) dan kepada sesama (horizontal). Dan kasih berasal dari hati. Sebentuk sikap hati yang mengarah penuh kepadaNya dan berpusat pada kehendakNya, itu akan menjadi sebuah hadiah yang sangat indah bagi Yesus.
Tidak salah memang mempersiapkan pesta perayaan, liburan bersama keluarga dan sahabat serta hadiah-hadiah yang dibungkus indah, namun lebih dari itu marilah kita merenungkan makna kelahiran Kristus di dunia. Marilah kita mempersiapkan sebuah kado istimewa bagi Yesus kali ini. Masukilah Natal yang penuh sukacita, bukan didasarkan kepada gemerlap dan kemeriahan pesta dan timbunan hadiah, teapi didasarkan oleh rasa syukur kita akan kasihNya yang begitu besar kepada kita semua.
Hati yang mengasihiNya dan mengalir kepada sesama manusia akan menjadi hadiah terindah bagi Kristus
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment