=====================
"Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan."

Kemarin kita sudah melihat bagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalam sebuah kata yang sederhana namun sarat makna, yaitu kasih. Paulus telah menjabarkan dengan begitu detail apa saja yang termasuk dalam kasih dalam 1 Korintus 13:4-7. Hari ini saya ingin menyampaikan beberapa gambaran mengenai kasih sejati menurut Kekristenan.
Kasih yang sejati adalah kasih yang punya inisiatif
Tuhan mengasihi kita bukan dengan jalan apatis, menanti kita untuk mengasihiNya terlebih dahulu, tetapi Tuhan langsung mengulurkan tanganNya untuk menyatakan kasih kepada kita dengan cara yang sangat indah. Yohanes mengatakan "Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita." (1 Yohanes 4:10). Paulus mengatakan "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). Tuhan menunjukkan secara langsung dan nyata bahwa kasihNya penuh dengan insiatif dan sikap pro-aktif, sehingga Yohanes pun kemudian menggugah hati kita untuk menyadari, "jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi." (1 Yohanes 4:11). Kalau Tuhan saja mengasihi dengan inisiatif, mengapa kita justru lebih cenderung menanti terlebih dahulu untuk mengasihi?
Kasih yang sejati adalah kasih yang aktif
Bukan hanya dengan slogan, tetapi kasih yang sejati merupakan kasih yang harus diaplikasikan dengan nyata dalam kehidupan kita. Sebuah panggilan untuk itu bisa kita baca dalam 1 Yohanes 3:18 yang berbunyi "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1 Yohanes 3:18). Romantisme cinta memang bisa diungkapkan dengan kata-kata, dan itu tidaklah salah, tetapi kasih yang sejati lebih menekankan kepada sesuatu yang nyata, seperti membantu yang membutuhkan pertolongan misalnya.
Kasih yang sejati adalah gambaran Allah
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8) Alangkah ironisnya jika kita mengaku menjadi anak-anak Tuhan tetapi tidak tergerak untuk mengasihi orang lain. Kita bisa menjadi cerminan Tuhan di dunia dengan mengasihi orang lain tanpa bergantung kepada status atau kondisi mereka.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment