Ayat bacaan: Yakobus 1:5
===================
"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya."
Dunia semakin lama semakin sulit. Semakin lama lahan kesempatan terlihat semakin sempit. Seorang pengusaha yang saya kenal pernah berkata bahwa pada saat sekarang ini kita hampir-hampir tidak lagi punya kesempatan untuk coba-coba dalam memulai usaha. Sekali salah bisa mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Itulah sebabnya seorang pengusaha pernah mengatakan, "you got to know exactly what to do, and nail it right away." Masalahnya, dari mana kita bisa tahu bentuk usaha apa yang harus kita rintis? Memeriksa apa yang kita miliki, entah itu talenta, keahlian-keahlian tertentu, modal dan sebagainya itu bisa merupakan awal yang baik. Finding what God has in store for us, what He has equipped us from the beginning, itu bisa dijadikan titik awal dalam pemikiran kita. Diatas semua itu, tentu yang terbaik adalah mengetahui dengan pasti apa yang menjadi rencana Tuhan dalam hidup kita. Dalam Amsal dikatakan "Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada." (Amsal 8:23). Lebih lanjut firman Tuhan pun berkata bahwa semua tentang kita sudah Dia rencanakan jauh sebelum kita ada "mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya." (Mazmur 139:16). Dan rencana Tuhan atas kita adalah "rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Masalahnya, apakah kita tahu apa rencana Tuhan bagi diri kita secara spesifik? Jika benar dunia semakin sulit dan semakin sempit kesempatan kita untuk mencoba-coba usaha yang tepat, maka kita perlu dengan segera mengetahui rancangan Tuhan yang telah Dia sediakan itu. Dan cara untuk mengetahuinya adalah melalui hikmat.
Bagaimana cara kita mendapatkan hikmat? Salomo mengatakan "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9:10), sebuah pernyataan yang sejalan pula dengan pewahyuan suara Tuhan lewat ayahnya Daud: "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya." (Mazmur 111:10). Takut akan Tuhan, sebuah rasa takut yang positif, sebuah sikap hormat yang tepat, itulah yang akan membuka jalan bagi turunnya hikmat Tuhan menerangi akal pikiran kita. Ini adalah hal yang penting bagi hidup kita. Jika melakukan segala sesuatu yang hanya menurut kita saja maka itu tidak akan bisa sebaik mengikuti rencana yang sudah dicanangkan Tuhan sejak awal. Para rasul pun menyadari betul akan hal ini. Dalam surat kepada jemaat Kolose Paulus mengatakan "kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah." (Kolose 1:9-10).
Sebuah pernyataan yang juga penting mengenai hikmat ini bisa kita peroleh lewat Yakobus. "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--, maka hal itu akan diberikan kepadanya." (Yakobus 1:5). Perhatikan, Tuhan membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi kita untuk meminta hikmat kepadaNya. Dengan cara apa? Ayat selanjutnya mengatakan "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin." (ay 6). Kita bisa memintanya dalam iman, dan melangkahlah dengan pasti. Kebimbangan akan membuat semuanya mentah, tanpa iman pun kita tidak akan bisa menuai hikmat apapun yang sejati berasal dari Tuhan.
Hikmat yang sejati tidak akan pernah kita peroleh dari dunia, "Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian." (Amsal 2:6). Semakin sulit kita berjalan, semakin besar pula kebutuhan kita akan hikmat. Adalah penting bagi kita untuk mengandalkan Tuhan saja dalam hidup ini. Oleh sebab itu, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:6). Jika anda ingin tahu apa yang Tuhan rindu untuk anda lakukan dalam hidup ini, segeralah bertanya dan mintalah hikmat kepadaNya. Mungkin ada di antara teman-teman yang sedang mengalami dilema, menghadapi keputusan yang berat, atau masih memikirkan apa langkah anda selanjutnya, ini saat yang tepat untuk datang kepada Tuhan dengan rasa takut akan Dia, dan mintalah hikmat sejati daripadaNya yang akan Dia curahkan dengan penuh kemurahan hati.
Look up to the source of Wisdom and find out what He has been planning for you
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Sunday, February 6, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment