=================
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah"

Seperti itu pula kasih karunia Tuhan bagi kita. Kasih karunia Tuhan itu diberikan kepada semua orang tanpa terkecuali, tetapi seperti ilustrasi di atas, hanya hati dengan "jendela"lah yang mampu menerimanya, dan itu tergantung dari kapasitas jendela kita dalam menampungnya. Pertanyaannya sekarang, jendela seperti apa yang harus kita miliki? Kita bisa mendapatkan jawabannya dalam surat Efesus. Disana Paulus menjelaskan bahwa apa yang kita butuhkan untuk menerima kasih karunia Tuhan tidak lain adalah IMAN. "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.." (Efesus 2:8). Dalam versi BIS bunyinya: "Allah mengasihi kalian, itu sebabnya Ia menyelamatkan kalian karena kalian percaya kepada Yesus.." Iman kepada Yesus, itulah yang bisa mengalirkan kasih karunia ke dalam diri kita, seperti halnya jendela. Itulah sebabnya saya suka menyebutnya dengan jendela iman.
Bagaimana kita bisa membangun jendela iman? Kita bisa melihat jawabannya dalam surat Roma. "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Jendela iman bisa kita bangun lewat pendengaran akan firman Tuhan. Ini bukan berarti cuma satu kali mendengar, tetapi harus menjadi sebuah proses terus menerus dalam mendengar firmanNya. Disanalah jendela akan terpasang, iman akan timbul. Ayat selanjutnya dalam Roma 10 itu kemudian mengatakan: "Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi." Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya?" (ay 18-19a). Ini mengingatkan kita agar tidak hanya berhenti pada mendengar saja, tetapi juga harus menanggapinya dengan menerapkan firman Tuhan itu dalam setiap sisi kehidupan kita.
Dalam kasih karunia itu ada kekuatan. (2 Timotius 2:1). Tanpa kasih karunia kita tidak akan pernah bisa hidup tenang dan bahagia. Jika rumah tanpa sinar matahari akan terlihat kelam, demikian pula hidup tanpa kasih karunia. Jika kita menyadari seberapa besar arti kasih karunia Tuhan itu dan ingin memperolehnya, maka hendaklah kita membangun jendela iman yang mampu menerima curahan kasih karunia itu dengan baik. Tidak akan pernah cukup jika kita hanya mendengar firman Tuhan sekali seminggu di gereja, ini saatnya untuk terus memperlengkapi diri kita, mengisi hati kita terus menerus dengan firman Tuhan, dan kemudian menanggapinya lewat tindakan-tindakan nyata dalam hidup kita. Kasih karunia akan terus dicurahkan Tuhan kepada semua orang yang menginginkan semua orang bisa hidup penuh sukacita, tetapi hanya yang memiliki jendela imanlah yang mampu mendapatkannya.
Kasih karunia menyinari diri kita lewat jendela iman
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
No comments:
Post a Comment