======================
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun."

Kebebasan bukanlah berarti bisa melakukan apapun seenaknya. Sebuah kebebasan seharusnya bisa dipertanggungjawabkan dan dipakai untuk tujuan-tujuan yang positif. Sebuah kebebasan seharusnya membuat kehidupan di muka bumi ini semakin damai dan sejahtera, bukannya semakin hancur tidak karu-karuan. Seperti apa bentuknya? Tampaknya masalah salah kaprah dalam menyikapi kebebasan dan kemerdekaan bukan saja menjadi isu bagi manusia di jaman sekarang, tetapi sudah berlangsung sejak dahulu kala. Kita bisa belajar dari apa yang dikatakan Paulus dalam surat 1 Korintus pasal 10. Paulus berkata: "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun." (1 Korintus 10:23). Dari ayat ini kita bisa belajar apa yang bisa kita jadikan sebuah dasar pertimbangan dalam menyikapi kebebasan, yaitu: apakah kebebasan itu bermanfaat bagi kita dan sesama atau tidak? Lalu berikutnya, apakah kebebasan yang kita peroleh itu membangun kehidupan kita atau tidak? Apakah itu memberkati kota dimana kita tinggal atau malah membuatnya semakin kacau? Ini merupakan hal yang penting untuk kita sikapi dalam alam kebebasan. Sebab apalah gunanya kita melakukan sesuatu apabila itu malah membuat kita semakin menjauh dari Tuhan, semakin menghancurkan hidup kita atau menyengsarakan orang lain? Apakah kita harus tega menghancurkan hidup orang lain hanya demi memuaskan hasrat yang ada dalam diri kita? Itu bukanlah gambaran sikap yang diinginkan Tuhan dalam memberikan kemerdekaan atau kebebasan bagi umatNya.
Hal kedua yang tidak kalah penting bisa kita peroleh dari ayat berikutnya. "Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain." (ay 24). Dari sini kita bisa melihat bahwa sebuah kebebasan yang kita miliki seharusnya tidak dipakai untuk kepentingan diri sendiri, tetapi melihat apa yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Marilah kita pikirkan bersama segala sesuatu yang kita lakukan sehari-hari. Apakah itu memberkati orang lain atau malah mengganggu? Jangan sampai kita melakukan sesuatu yang kita anggap baik bagi diri kita tetapi itu mengganggu kepentingan orang lain atau bahkan merugikan mereka. Satu hal lagi yang bisa kita peroleh dari surat 1 Korintus pasal 10 ini adalah: apakah segala sesuatu yang kita lakukan itu memuliakan Allah atau tidak? "Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." (ay 31). Perhatikanlah bahwa sudah menjadi kewajiban kita untuk memuliakan Allah, Sang Pencipta kita dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Memaksakan kehendak dengan cara-cara yang tidak baik, memusuhi orang lain, menghakimi, memupuk dendam, berusaha membalas kejahatan dengan kejahatan dan lain-lain akan membuat kita justru menjadi batu sandungan yang malah akan mempermalukan Allah.
Sebuah kesimpulan yang manis dalam menyikapi kebebasan bisa kita baca dalam surat Galatia. "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih." (Galatia 5:13). Jangan pergunakan kemerdekaan atau kebebasan seenaknya sehingga kita merasa wajar untuk hidup dalam dosa, tetapi hendaklah itu kita pergunakan untuk melayani atas dasar kasih. Alangkah pentingnya memiliki kasih sejati dalam hidup kita, yang akan mampu membuat pola pikir kita berbeda dari pola pikir dunia terhadap arti sebuah kebebasan. Petrus berkata: "Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah." (1 Petrus 2:16). Sebuah kehidupan yang merdeka seharusnya dipakai untuk menjadi hamba Allah, yang akan memuliakanNya lebih lagi, dan bukan untuk berbuat berbagai kejahatan yang akan menghancurkan diri kita sendiri, keluarga kita dan orang lain. Dalam Kristus kita sudah menjadi ciptaan baru, dengan pola pikir yang seharusnya baru pula yang akan memampukan kita untuk menyikapi kebebasan dengan rasa penuh tanggung jawab. Kebebasan diberikan kepada kita bukan untuk membuat segalanya semakin buruk, tetapi justru agar kehidupan manusia bisa semakin baik. Meski mungkin dunia masih berpikir berbeda, janganlah kita malah ikut-ikutan. Mari nyatakan bagaimana bentuk kebebasan yang semestinya seperti apa yang dikatakan firman Tuhan. Inilah saatnya untuk menunjukkan bagaimana cara menyikapi kemerdekaan yang sebenarnya dengan penuh tanggungjawab seperti yang dikehendaki Tuhan.
Gunakanlah setiap kemerdekaan yang kita peroleh untuk memberkati orang lain
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
3 comments:
gan, folback my blog ya :D
http://erphanpoenya.blogspot.com
Terimakasih, sangat membangun.
Tereima kasih ya bagus banget untuk merenung :)
Post a Comment