Monday, February 21, 2011

Mengusahakan Kesejahteraan Kota

Ayat bacaan: Yeremia 29:7
=================
"Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu."

mengusahakan kesejahteraan kotaSejak menikah saya memberikan seluruh gaji dan pendapatan saya kepada istri. Sama sekali tidak ada rasa terpaksa untuk itu, saya malah merasa bersukacita setiap kali saya membawa pulang penghasilan saya untuk diberikan kepadanya. Itu saya lakukan dengan sukarela tanpa paksaan, ia bahkan tidak pernah meminta saya melakukan itu. Mengapa saya mau bekerja banting tulang lalu menyerahkan seluruhnya kepada istri saya tanpa menyimpan sepeserpun? Alasan saya lebih dari sekedar tanggung jawab sebagai seorang suami, tetapi karena saya mencintainya dengan seluruh jiwa dan raga saya. Nyawa saya pun siap saya berikan untuknya, mengapa tidak untuk sekedar gaji?

Saya ingin memperdalam renungan kemarin yang berbicara mengenai seruan Tuhan bagi kita untuk mengusahakan sesuatu untuk kota dimana kita ditempatkan. Ayatnya berbunyi: "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu." (Yeremia 29:7). Ada beberapa hal yang sebaiknya kita cermati dari ayat ini. Mari kita lihat urutannya. Firman Tuhan berkata: "Usahakanlah kesejahteraan kota dimana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu." Kata dan disana menunjukkan adanya dua aktivitas berbeda namun saling berhubungan. Usahakanlah kesejahteraan kota, itu ditempatkan di depan. Artinya terlepas dari panggilan kita sebagai anak Tuhan untuk terus memanjatkan doa syafaat atas kota, bangsa dan negara kita, termasuk para pemimpinnya, adalah sangat penting bagi kita untuk melakukan sesuatu secara nyata demi kesejahteraan kota dimana kita tinggal. Yang sangat disayangkan tidak banyak gereja yang mau keluar dari balik dinding-dindingnya untuk menjangkau kehidupan di luar tembok gereja dengan melakukan sesuatu secara nyata. Mendoakan tentu jauh lebih mudah untuk dilakukan karena tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga dan biaya, tetapi firman Tuhan dalam Yeremia 29:7 ini mengajak kita untuk kembali menyadari apa yang diminta Tuhan sebenarnya. Seberapa jauh gereja hari ini mau berfungsi nyata dalam kehidupan disekitarnya, tanpa tujuan apapun selain mengusahakan kesejahteraan kota seperti panggilan Tuhan itu? Mendoakan itu tentu sangat penting. Doa punya kuasa yang luar biasa, apalagi jika dilakukan oleh orang benar. (Yakobus 5:16b). Tapi sebuah tindakan nyata yang aktif juga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kita pikirkan dan lakukan, begitu pentingnya bahkan kata usahakan itu diletakkan di depan.

Mari kita fokus kepada kata "mengusahakan". Menurut kamus bahasa Indonesia kata mengusahakan ini mencakup:
- mengerjakan sesuatu
- mengikhtiarkan (berpikir dalam-dalam untuk mencari solusi)
- berusaha sekeras-kerasnya dalam melakukan sesuatu
- membuat dan menciptakan sesuatu

Keempat elemen yang tercakup di dalam kata "mengusahakan" menunjukkan bahwa itu bukanlah sebuah hal yang sepele. Jika Tuhan meminta kita untuk mengusahakan kesejahteraan kota dimana kita ditempatkan, itu artinya keempat hal di atas haruslah menjadi bagian dari fokus kita dalam bekerja. Bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dan keluarga, tetapi berbuat sesuatu sebagai bagian dari kontribusi dan peran serta kita secara aktif untuk pembangunan kesejahteraan di mana kita tinggal.

Kita tidak akan pernah bisa tergerak untuk melakukan peran aktif demi kesejahteraan kota apabila kita tidak mengasihi kota dimana kita tinggal. Itulah sebabnya saya mengawali renungan hari ini dengan ilustrasi di atas. Kita mau habis-habisan bekerja dan menyerahkan semuanya kepada istri kita karena kita mengasihinya bukan? Sama halnya seperti kota, apabila kita mencintai dan mengasihi kota kita termasuk orang-orang yang hidup di dalamnya, maka disanalah kita akan mulai memiliki kerinduan untuk mengusahakan sesuatu sesuai dengan kemampuan dan talenta yang kita miliki demi kesejahteraan kota kita.

Alkitab mengatakan: "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10). Pekerjaan baik sudah dipersiapkan Allah lewat Kristus, ini termasuk dalam mengusahakan kota tentunya. Dan Tuhan mengatakan bahwa Dia mau kita hidup di dalamnya. Kesejahteraan kota akan sangat menentukan seberapa jauh kesejahteraan kita. Saya berasal dari kota lain, saya percaya bahwa saya berada di kota dimana saya tinggal sekarang bukanlah suatu kebetulan. Demikian pula teman-teman yang saat ini berada jauh dari kota kelahiran. Ada panggilan Tuhan bagi kita untuk mensejahterakan kota di mana kita berada, dan itu adalah kewajiban kita. Jika pendatangpun memiliki tugas untuk kesejahteraan kotanya, apalagi jika anda merupakan penduduk asli di tempat dimana anda berada sekarang. Sudah saatnya gereja bergerak keluar dari tembok-tembok pembatas dan mulai melakukan karya nyatanya demi kemajuan dan kesejahteraan kota dimana kita berada saat ini. Apa yang bisa kita lakukan saat ini untuk itu? Menanam pohon untuk penghijauan? Mengurus anak jalanan? Memberikan ide-ide atau solusi mengatasi problema sosial yang bertumpuk? Atau sekedar berpartisipasi dalam kebersihan lingkungan, ikut ronda malam dan sebagainya? Percayalah apapun yang anda lakukan atau usahakan atas dasar kerinduan anda untuk mensejahterakan kota tidak akan pernah terbuang sia-sia, meski hal itu mungkin sangatlah kecil dalam penilaian anda secara pribadi. Bayangkanlah sebuah kota dimana keamanannya baik, orang hidup berdampingan secara damai, anda bisa bekerja dengan rasa tenang, bukankah itu indah? Dan siapa bilang kita tidak bisa memberi sumbangsih apapun untuk itu? Mari hari ini kita sama-sama memikirkan dengan serius apa yang bisa kita usahakan untuk kota kita dan apa yang akan menjadi tindakan kita untuk mewujudkannya secara nyata.

Usahakanlah kesejahteraan kota dimana kita berada, karena kesejahteraan kita bergantung darinya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

8 comments:

Yonathan Dwi Sulistya said...

Makasi ya buat Renungannya... Saya merasa sangat diberkati dengan tulisan2 anda...
Dan setiap hari kerohanian saya semakin bertumbuh...
Jerih payah anda tidak sia-sia
God Bless You...

Unknown said...

Trima kasih buat renungan Firman Tuhan ini.... Sayaa sangat diberkati GBU

Unknown said...

Puji Tuhan, sangat diberkati, terima kasih, Tuhan memberkati

Jerlan hutajulu said...

Haleluya.

Unknown said...

Anjay

Unknown said...

Tuhan Yesus Memberkati 😇

Unknown said...

Terima kasih atas renungan ini memotivasi kami untuk tetap berserah terhadap rencana Tuhan atas penugasan suami di ujung timur negara Indonesia kita yang tercinta ini...Tuhan Yesus memberkati 😇🙏🙏

Unknown said...

10000000000000000000000000👍

Sukacita Kedua (3)

 (sambungan) Saya menyadari adanya sukacita kedua saat saya baru saja dihubungi oleh sahabat saya yang sudah melayani sebagai pendeta selama...