Ayat bacaan: 2 Samuel 6:7
===================
"Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu."
Ceroboh adalah sebuah kata yang sering dipakai untuk menggambarkan ketidaksengajaan melakukan suatu kesalahan. Kecerobohan-kecerobohan kecil bisa jadi terlihat lucu bagi kita, bisa juga terkadang mengesalkan. Tetapi kita tidak bisa memungkiri bahwa ada kecerobohan-kecerobohan yang bisa menimbulkan dampak yang serius. Ada seseorang yang saya kenal dekat mengalami kerugian akibat ceroboh dalam memutuskan sesuatu. Sekitar dua tahun yang lalu ia tertarik untuk mengambil alih sebuah warnet dari temannya. Untuk itu ia harus meminjam uang dalam jumlah yang cukup besar. Sangat disayangkan bahwa ia tidak berpikir dulu baik-baik sebelum mengambil keputusan. Yang terjadi kemudian adalah ia terlilit hutang yang terus bertambah bunganya, sedang warnetnya sendiri gagal untuk berpindah tangan. Ia terpaksa menjual harta bendanya untuk menutupi hutang yang terus membengkak. Sampai hari ini pun ia masih kesulitan menutupinya. Semua diawali dari kecerobohan akibat terburu-buru mengambil keputusan.
Dalam hal-hal kecil memang ceroboh tidak membawa konsekuensi berat. Tetapi ada saat-saat dimana kecerobohan itu harus dibayar mahal. Ada perusahaan yang harus gulung tikar karena ceroboh, ada hubungan yang hancur berantakan, masa depan yang rusak, impian yang kandas dan sebagainya bisa berawal dari kecerobohan. Coba bayangkan apa yang terjadi seandainya kita ceroboh ketika mengemudi, ceroboh ketika menyeberang jalan dan sebagainya. Atau lihatlah sebuah contoh kecil saja. Seandainya ada yang ceroboh melempar puntung rokok ke atas benda yang flameable atau mudah menyala, tidakkah itu bisa menimbulkan malapetaka yang besar? Di saat kecerobohan menjadi bagian hidup manusia, kita selalu diingatkan agar berhati-hati dan menghindari kecerobohan sebisa mungkin. Dan bagi Tuhan sendiri, kecerobohan bukanlah sesuatu yang bisa ditolerir.
Kita bisa melihat betapa seriusnya Allah dalam memandang keteledoran atau kecerobohan pada saat tabut Allah sedang dipindahkan menuju Yerusalem. Seorang bernama Uza adalah salah satu yang dipilih untuk mengangkatnya. Tetapi sebuah kecerobohan pun ia lakukan, dan ternyata itu membangkitkan murka Tuhan. "Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu." (2 Samuel 6:7). Dari ayat ini kita bisa melihat bagaimana Allah menganggap serius keteledoran. Kecerobohan atau keteledoran bukan sekadar ketidaksengajaan tetapi juga menunjukkan ketidak hati-hatian yang jika kita abaikan bisa akan sangat merugikan dan bisa membawa dampak buruk secara luas.
Oleh sebab itulah penting bagi kita untuk benar-benar memperhatikan langkah demi langkah yang kita ambil. Baik dalam pengambilan keputusan, dalam memilih sesuatu atau menjalani hari setapak demi setapak. Firman Tuhan berkata: "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif...Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." (Efesus 5:15,17). Kata "bodoh" ini dalam bahasa aslinya bisa diartikan sebagai berbuat sesuatu tidak hati-hati atau ceroboh. Adalah penting bagi kita untuk berusaha terus mengerti apa yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita. Ingatlah bahwa "TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya." (Mazmur 37:23). Peka terhadap suara Tuhan dan terus berjalan sesuai rencanaNya membuat kita terhindar dari melakukan kecerobohan. Pemazmur menyadari betul hal ini, sehingga ia berkata "Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu." (119:49).
Jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Pikirkan dulu baik-baik dan dengarlah dahulu baik-baik apa kata Tuhan tentang rencana yang ingin kita ambil. Dengan hikmat yang dimilikinya Salomo berkata "Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah." (Amsal 19:2). Selain dari pada itu, Salomo juga mengingatkan "Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman." (14:16). Jangan jadi orang sembrono, tetapi jadilah orang bijak yang akan selalu berpikir matang dan berhati-hati dalam melangkah, sekaligus menghindari dirinya dari segala sesuatu yang jahat. Kecerobohan atau keteledoran adalah sesuatu yang tidak boleh kita pandang enteng karena bisa ada banyak masalah yang bisa timbul berawal dari sana. Tuhan memandang serius mengenai kecerobohan ini, maka sudah seharusnya kita pun mulai memperhatikannya dengan seksama. Kecerobohan merupakan akibat yang muncul akibat tergesa-gesa atau ketidakhati-hatian kita dalam melakukan sesuatu, oleh sebab itu marilah hari ini kita perhatikan baik-baik setiap langkah kita, menyelaraskannya dengan rencana Tuhan dan tetap berpegang pada ketetapan-ketetapanNya agar kita terhindar dari berbuat hal-hal yang ceroboh.
Jadilah orang bijak yang berhati-hati dalam menjalani setiap langkah
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Wednesday, March 9, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment