===========================
"...banyak umat-Ku di kota ini."

Seringkali kita menyalahkan situasi untuk tidak bertumbuh atau tidak berbuat sesuatu bagi Tuhan. Alasan-alasan ini mungkin muncul ketika kita pindah ke sebuah tempat atau kota baru, atau mendapat pekerjaan dalam suasana yang sama sekali baru. Ada seorang teman yang baru kembali ke Indonesia setelah lama bermukim di luar, dan ia pun memakai alasan ini untuk tidak beribadah ke gereja. Sebaliknya ada pula sepupu saya yang pindah ke luar negeri mengikuti suaminya, ia pun tidak berakar di gereja manapun atas alasan yang sama.Tidak ada yang dikenal, gerejanya berbeda, atau bahkan jauh, itu adalah beberapa alasan yang sering dipakai ketika orang berhadapan dengan zona yang sama sekali baru, keluar dari zona nyaman mereka. Padahal dimanapun kita berada, Tuhan mengatakan bahwa Dia sudah menempatkan banyak umatNya disana. Itu bisa kita lihat dalam sebuah cuplikan kisah Paulus yang tertulis di dalam kitab Kisah Para Rasul berikut ini.
Pada suatu kali Paulus tiba di Korintus, sebuah kota yang terletak di Yunani. Pada saat itu Korintus dikenal sebagai kota yang memiliki moral buruk dan gemar melakukan kejahatan termasuk korupsi. Itu bukanlah tempat yang bersahabat bagi orang percaya, apalagi bagi Paulus yang memiliki panggilan untuk mewartakan Kabar Keselamatan kemanapun ia singgah. Salah-salah hidupnya bisa berakhir disana kalau tidak waspada betul. Paulus menyadari itu, dan Tuhan pun tahu. Maka "Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!" (Kisah Para Rasul 18:9). Selanjutnya Tuhan berkata: "Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini." (ay 10). Tuhan mengingatkan Paulus bahwa dia tidaklah sendirian berada di sana. Bukan saja Tuhan sendiri ada bersamanya, tetapi juga ada banyak umat Tuhan berada di kota itu. Karenanya Paulus tidak perlu khawatir dan merasa sendirian berada di sebuah kota dengan degradasi moral yang buruk itu. Lewat ayat ini kita bisa melihat meskipun kita berada dalam sebuah kota atau lingkungan yang sama sekali asing bagi kita, tidak peduli seburuk apa situasinya, Tuhan ada bersama kita, dan saudara-saudari seiman pun tetaplah ada. Apa yang perlu kita lakukan adalah menemukan dimana mereka berada, tidak bersikap eksklusif tetapi membuka diri, lalu saling dukung, saling bantu dan bekerjasama dengan mereka agar sama-sama kuat. Dari sanalah kita bersama-sama akan mampu berbuat sesuatu bagi Kerajaan Allah, menjadi terang dan garam yang bermanfaat bagi banyak orang.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment