Monday, June 20, 2011

Jalan Buntu

Ayat bacaan: Markus 10:52
=====================
"Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya."

jalan buntuTadi saya berkunjung ke rumah seorang teman yang lokasinya ada di dalam sebuah jalan yang lumayan sempit. Setelah selesai berkunjung karena repot untuk memutar mobil saya mencoba lurus saja, siapa tahu ada jalan keluar lagi di ujung sana. Ternyata perkiraan saya salah. Di ujung jalan ternyata buntu, sehingga mau tidak mau saya harus memutar balik untuk pulang. Di jalan saya pun berpikir betapa dalam hidup ini kita sekali waktu bisa bertemu dengan dead end atau jalan buntu yang terlihat seperti akhir dari segala-galanya. Vonis dokter terhadap penyakit, sebuah pilihan salah yang sepertinya sudah terlambat untuk diperbaiki, keputusan-keputusan yang membawa konsekuensi fatal dan sebagainya. Semua itu bisa terlihat bagaikan jalan buntu yang tidak lagi punya jawaban atau solusi. Situasi seperti itu bisa terlihat sebagai akhir dari segalanya, the end of the line. Tapi seberapa besar kita sadar bahwa kita masih punya Tuhan yang mampu menjungkir balikkan logika manusia dengan mukjizatNya yang ajaib?

Hari ini saya ingin mengajak melihat perjumpaan Bartimeus dengan Tuhan Yesus yang membawa perubahan atau lebih tepatnya pemulihan besar bagi hidupnya dalam Markus 10:46-52. Bartimeus adalah seorang yang buta. Karena kondisinya itu ia tidak bisa bekerja, sehingga untuk menyambung hidup ia menjadi pengemis di pinggiran jalan. Pada suatu hari Yesus lewat didekatnya. "Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:47). Bartimeus itu cuma pengemis buta. Bagi orang disana, ia dianggap terlalu hina atau rendah untuk berteriak-teriak memanggil Yesus. Maka ia pun dimarahi orang. "Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" (ay 48). Bukannya berhenti, Bartimeus malah mengencangkan suaranya. Ia sadar bahwa itu kesempatan baginya. Logika, pendapat orang lain, semua ia kesampingkan, dan ia mengencangkan imannya lebih dari sebelumnya. Ia terus memanggil Yesus. Ternyata teriakannya itu menggetarkan dan menggerakkan Yesus untuk bereaksi. Yesus pun lalu memanggilnya. Ia segera menanggalkan jubahnya dan bergegas menuju Yesus. "Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (ay 51). Bartimeus tahu duduk masalahnya adalah kebutaan. Jika ia bisa melihat, ia tidak perlu jadi pengemis lagi dan bisa bekerja untuk hidup. Dan Yesus pun menyembuhkannya. Alkitab mencatat jawaban Yesus ketika menyembuhkannya: "Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya." (ay 52).

Apa yang menyembuhkan Bartimeus? Alkitab mengatakan: Imannya. Imannya yang percaya, yang tidak tergantung pada logika manusia, yang tidak tergantung apa kata orang. Ia tahu imannya tidaklah terletak pada pendapat manusia lainnya tetapi semata-mata merupakan koneksi atau hubungan antara dirinya dan Tuhan yang Maha Kuasa. Bartimeus berpegang teguh akan hal itu, dan Yesus berkata imannya yang besar itulah yang kemudian menyelamatkannya. Iman sanggup menggerakkan Tuhan untuk turun tangan melakukan hal-hal ajaib dalam hidup kita. Iman, itulah yang kita butuhkan untuk menerima berkat dan mukjizat Tuhan kepada kita. Dalam bentuk kata-kata mungkin mudah, namun dalam prakteknya seringkali hal ini sulit untuk dilakukan. Mengapa? Karena iman biasanya berhubungan dengan sebesar apa kepercayaan dan pengharapan kita kepada Tuhan meski itu belum kita lihat saat ini. Dan itulah tepatnya yang diingatkan Alkitab mengenai iman. "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Iman sangatlah memegang peranan penting bagi bisa tidaknya kita menerima mukjizat Tuhan untuk menjawab permasalahan kita, termasuk yang sudah seperti membentur tembok, menemui jalan buntu sekalipun. Dan Yesus sudah mengatakan sekiranya seukuran biji sesawi saja besar iman kita, maka takkan ada yang mustahil bagi kita. "Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Matius 17:20).

Bagi teman-teman yang mungkin sedang menghadapi jalan buntu yang terlihat seperti tidak lagi punya solusi, ini saatnya untuk mencontoh keputusan Bartimeus. Ia datang dan berseru-seru kepada Tuhan, dan lihatlah Tuhan merespon seruannya. Hal ini tepat seperti yang dikatakan Daud dalam salah satu Mazmurnya: "Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya." (Mazmur 34:7) dan "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." (ay 18). Iman akan membuat kita bisa berseru kepadaNya, bergantung dan berpengharapan kepadaNya dalam kesesakan atau bahkan kebuntuan seperti apapun itu. Kita harus benar-benar paham bagaimana kedahsyatan Tuhan seperti yang tertulis dalam ayat berikut: "Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah." (Mazmur 96:4). Ini saatnya kita memandang Tuhan sebagaimana adanya Dia, dan kita akan menyadari bahwa tidak ada satupun masalah yang lebih besar dibanding kuasaNya. Bartimeus mengalami jamahan Tuhan yang ajaib karena ia memiliki iman yang berbeda dari orang-orang lain, pola pikirnya mengetahui dengan benar bagaimana pribadi Tuhan yang penuh kasih, dan jika itu berlaku bagi Bartimeus, bagi kita pun sama. Belajar dari Bartimeus, mari kita menyadari bahwa meski di dunia ini kita mungkin sudah dianggap membentur jalan buntu, kita punya Tuhan yang tidak akan terbatas oleh kebuntuan. Berserulah kepada Tuhan, Dia akan mendengar dan menjawab.
Tidak ada jalan buntu bagi orang percaya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...