Thursday, June 30, 2011

Ketika Terjepit

Ayat bacaan: Keluaran 14:13
=====================
"Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya."

terjepitSebuah film yang baru saya tonton menunjukkan adegan dimana tokoh utamanya berlari dari kejaran musuh dan kemudian berhadapan dengan tembok tebal dan tinggi. Ia terjebak di sana, tidak lagi bisa meneruskan pelariannya karena terhalang tembok, sementara mundur pun tidak bisa karena musuh tepat ada di belakangnya. Adegan ini tentu tidak asing lagi bagi kita para penggemar film karena sangat sering kita lihat. Saya pun berpikir bahwa kehidupan kita seringkali berhadapan dengan situasi yang sama. Bagi anda yang sudah pernah mengalami situasi dilematis, pasti tahu bagaimana rasanya. Ada kalanya kita menghadapi jalan yang terlihat buntu di depan sehingga kita tidak bisa maju, tetapi mau mundur pun juga tidak bisa. Mari kita ambil sebuah contoh sederhana. Misalnya anda bekerja di sebuah tempat yang rasanya tidak bersahabat buat anda. Pimpinan yang kasar, teman-teman sekerja yang menjengkelkan, atau gaji yang anda rasa tidak sebanding, tetapi mau keluar dan mencari kerja baru pun tidak mudah. Atau misalnya anda baru saja pindah rumah dan mendapati bahwa lingkungan tempat tinggal anda yang baru itu tidak kondusif. Mungkin tidak aman, atau mungkin juga anda mendapati orang-orang yang sulit disekitar anda sebagai tetangga. Situasi yang bisa membuat anda jengkel dan lelah karena kesal berkepanjangan, tetapi untuk pindah lagi pun bukan hal yang gampang. Situasi-situasi yang seperti "maju kena mundur kena" atau terjepit ini tidaklah mudah untuk dihadapi. Tetapi menarik jika melihat bahwa Alkitab pernah mengilustrasikan hal ini secara gamblang sekaligus memberitahukan jalan keluarnya.

Bangsa Israel pada suatu ketika berhadapan dengan situasi seperti itu, yaitu dalam kisah Laut Teberau terbelah yang terkenal dalam Keluaran 14. Mereka baru saja keluar dari Mesir, tetapi ternyata Firaun tidak rela membiarkan mereka pergi begitu saja. (ay 5). Ia pun kemudian memimpin sendiri enam ratus kereta yang dikendarai prajurit-prajurinya (ay 7). Dalam pelarian mereka terbentur kondisi dimana laut Teberau terbentang di depan mereka. Sementara di belakang ratusan tentara Firaun siap melahap habis mereka semua. Ketakutan dan kepanikan kemudian membuat mereka menyalahkan Musa bahkan mengatakan bahwa lebih baik menjadi budak ketimbang berada dalam situasi terjepit seperti itu. "..mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." (ay 11-12). Apa jawaban Musa? "Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.". (ay 13). Seperti apa yang tertulis pada ayat bacaan hari ini, Musa mengingatkan mereka akan 3 hal: Jangan takut, berdiri tetap, dan fokus kepada penyertaan Tuhan. Selanjutnya seperti yang kita ketahui, Laut Teberau terbelah sehingga mereka bisa berjalan di tengah-tengah laut di tempat kering. Air menjadi tembok buat mereka (ay 15 - 22). Selanjutnya ketika bala tentara Firaun mengejar hingga ke tengah laut, air pun kembali berbalik ke posisi semula dan menenggelamkan Firaun dan seluruh pasukannya. (ay 26-28). Mereka pun akhirnya selamat sampai ke seberang (ay 30). Kisah Laut Teberau yang fenomenal ini kemudian bisa kita temukan kembali dalam Mazmur 106:7-12 dan Nehemia 9:9-11.

Jangan takut, berdiri tetap dan fokus pada penyertaan Tuhan. Itu menjadi kunci utama agar kita bisa melepaskan diri dari situasi terjepit. Rasa takut tidak akan menolong, bahkan akan semakin melemahkan dan mempersulit keadaan. Berulang kali Firman Tuhan menyatakan "jangan takut" dalam sepanjang Alkitab, itu menunjukkan keperihatinan Tuhan akan sifat manusia yang gampang merasa takut, sekaligus menunjukkan kepedulianNya. Bersama Tuhan yang sangat mengasihi kita, begitu peduli dan berkuasa di atas segalanya, mengapa kita harus takut? Membiarkan rasa takut yang berkepanjangan cepat atau lambat akan membuat iman kita terkikis. Dengan iman yang terkikis kita bisa ambruk, tidak lagi kuat untuk berdiri. Dan lewat jawaban Musa hari ini kepada bangsa Israel yang tengah panik, kita pun mengetahui bahwa dalam menghadapi segala hal sulit, adalah penting bagi kita untuk bisa tetap berdiri dalam iman. Dan kemudian Musa pun mengingatkan agar berhenti fokus terhadap masalah dan mengarahkannya kepada kasih dan penyertaan Tuhan. Pada kisah Laut Teberau diatas kita melihat penyertaan Tuhan yang luar biasa untuk mengeluarkan bangsa Israel dari situasi terjepit. Tuhan kita adalah Allah yang penuh dengan kasih setia dan tidak akan pernah ingkar janji. "Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." (Mazmur 106:1).

Karena itu kita tidak perlu ragu. Tetaplah berdiri teguh dalam iman dalam situasi sesulit apapun. Mari kita jalani hidup walau seberat apapun dengan penyerahan diri dan pengharapan. Jangan takut, jagalah agar iman tetap kokoh dan percayalah pada Tuhan yang masih terus membuat mukjizat yang menyatakan kemuliaanNya hingga hari ini. Jika ada di antara teman-teman yang sedang mengalami situasi dilematis atau terjepit, serahkanlah semuanya ke tangan Tuhan. Sebagaimana Dia menyelamatkan bangsa Israel, demikian pula Dia mampu menyelamatkan kita dari situasi terjepit. 

Situasi-situasi sulit adalah lahan subur bagi Tuhan untuk menyatakan kuasaNya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...