=======================
"Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya."

Bahasa kasih orang berbeda-beda, itu sudah pernah saya bahas beberapa kali sebelumnya. Ada yang merasa dikasihi lewat pemberian/hadiah, ada yang butuh pujian/pengakuan, ada yang bahasa kasihnya berbentuk pelukan atau belaian, ada pula yang akan merasakannya lewat kerelaan kita membagi waktu dan mendengarkan mereka berbicara. Bayangkan jika dua orang berbeda bahasa dipaksa berbicara satu dengan yang lain, komunikasi pastilah akan sulit berjalan. Kasih yang ingin disampaikan pun menjadi tidak tepat sasaran. Seperti itu pula bahasa kasih. Agar kita bisa menyampaikan atau mengekspresikan rasa kasih kita secara maksimal, kita harus mengetahui bahasa kasih mana yang dipakai oleh orang yang hendak kita jadikan ekspresi kasih kita.
Apakah Tuhan juga memiliki bahasa kasih sendiri? Pernahkah anda berpikir apa yang Tuhan mau kita lakukan untuk menunjukkan kasih kita kepadaNya? Tentu saja. Kita bisa melihatnya dalam 1 Yohanes 4:7-21. Perikop ini bertajuk "Allah adalah kasih." Disini Yohanes menguraikan panjang lebar mengenai bagaimana hubungan yang seharusnya antara Tuhan dan manusia atas nama kasih, alias bagaimana caranya bagi kita untuk menyatakan kasih yang berkenan di mata Allah. Yohanes membuka bagian ini dengan sebuah ajakan penting: "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (ay 7-8). Perhatikan bahwa kasih itu bukanlah sekedar karakter Allah, tetapi Allah adalah kasih itu sendiri. Yohanes lalu mengingatkan, "Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi." (ay 11). Lalu dalam dua ayat terakhir dikatakan: "Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya." (Ay 20) kemudian dilanjutkan dengan: "Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya." (ay 21).
(bersambung)
1 comment:
renungan yang sangat bagus..terima kasih! Tuhan memberkati!
Post a Comment