(sambungan)
Seringkali masalah justru bertambah rumit ketika kita menanggapinya
dengan keliru. Apakah itu lewat emosi, lewat pengambilan
keputusan-keputusan yang salah, tergesa-gesa, tidak sabar, hanya
mengeluh atau malah langsung menyerah dan sebagainya, semua itu akan
membuat kita lupa untuk mengarahkan mata ke atas mencari Tuhan, dan
dengan sendirinya luput dari segala kuasa Tuhan yang ajaib yang mampu
melepaskan kita dari situasi separah apapun. Itulah yang dialami lebah
dalam ilustrasi awal renungan ini seperti yang anda baca kemarin.
Sebenarnya tidak sulit bagi lebah untuk kembali terbang dari cangkir
kopi dimana ia terjatuh, tetapi kepanikan membuat lebah tampaknya tidak
bisa berpikir jernih dan hanya mencari jalan keluar ke sekeliling gelas
lalu lupa bahwa solusi justru ada diatasnya. Penyelesaian sebuah masalah
akan sangat tergantung dari bagaimana kita menyikapinya,
keputusan-keputusan yang kita ambil, yang tentunya hanya akan baik jika
kita mengarahkan pandangan kita ke arah yang benar. Semakin banyak
kesalahan yang kita lakukan untuk menyelesaikannya, maka itu hanya akan
memperburuk keadaan.
Jika hari ini anda hampir tenggelam dalam lautan problema kehidupan dan
merasa terus berputar-putar tanpa hasil yang jelas dengan mengandalkan
kekuatan anda sendiri atau hal-hal duniawi lainnya, itulah saatnya anda
untuk mulai melihat ke atas. Pandanglah Tuhan dan serahkan segala beban
anda kepadaNya. Percayalah dengan kesungguhan penuh bahwa Tuhan jauh
lebih dari sekedar sanggup untuk membantu anda keluar dari masalah.
Pegang teguh janji Tuhan, dan jangan percayalah bahwa Tuhan selalu ada
beserta anak-anakNya, bahkan dalam kegelapan yang tergelap sekalipun.
Selain Yusuf dan Yosafat, Daud juga merupakan orang yang mengalami
banyak pergumulan hidup. Tapi lihatlah bagaimana keteguhan hatinya untuk
percaya kepada penyertaan Tuhan. "Sekalipun aku berjalan dalam lembah
kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan
tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4). Ketimbang fokus
kepada masalah, yang seringkali tidak membawa keuntungan apapun bagi
kita sebaliknya malah akan semakin memberatkan langkah kita lebih dan
lebih lagi, mengapa tidak melakukan perubahan fokus pandangan dengan
mengarahkannya ke atas dan mengandalkan Tuhan, yang jauh lebih berkuasa
dari apapun juga? Tuhan tidak menginginkan kita menjadi seekor lebah
yang akhirnya menemui ajal karena kekeliruannya sendiri. Lewat
penyertaannya, kita dijanjikan seperti ini: "tetapi orang-orang yang
menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali
yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:31).
Firman Tuhan juga berkata: "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN!" (Yeremia 17:7). Bagi orang yang
mengandalkan Tuhan, "Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air,
yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak
mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak
kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah."
(ay 8). Firman yang tepat sama pun hadir lewat Daud. "Berbahagialah
orang yang...kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat
itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3).
Ketika anda menghadapi situasi sulit dan mengalami penderitaan akibat
berbagai masalah yang tengah melanda hidup anda, ingatlah bahwa di atas
sana ada Tuhan yang peduli dan mengasihi kita dengan sepenuhnya. Tidak
ada masalah yang terlalu sulit untuk diatasi olehNya. Dan selama kita
hidup mengandalkan Tuhan, selama kita berjalan bersamaNya, kita tidak
perlu khawatir. Kita bisa belajar dari ketidaksadaran yang dilakukan
lebah agar kita tidak harus berakhir dengan tragis lewat cara yang sama.
Solusi selalu ada dalam Tuhan, yang akan selalu menyertai kita dengan
kasihNya yang luar biasa meski kita sedang berada dalam lembah yang
terkelam sekalipun.
Ketika sekeliling anda gelap, arahkanlah pandangan pada Terang di atas anda
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kreasi (1)
Ayat bacaan: Yesaya 64:8 ====================== "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yan...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment