Ayat bacaan: Mazmur 8:6
===================
"Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat."
Ketika saya makan di sebuah tempat, Penobatan Miss Universe 2012 tengah dihadirkan di televisi disana untuk menemani tamu menyantap hidangan disana. Ada seorang wanita di belakang saya sambil tertawa berkata kepada temannya: "Cantik-cantik ya.. ini gadis-gadis sempurna. Betapa beruntungnya mereka. Saya tidak akan pernah bisa mendapatkan mahkota seperti itu." Untuk mahkota Miss Universe mungkin saja, tetapi sadarkah kita bahwa kepada setiap manusia sesungguhnya ada mahkota yang jauh lebih berharga dari mahkota sekelas Miss Universe yang telah disematkan kepada kita?
Banyak orang yang tidak menyadari hal ini. Seringkali kita hanya memikirkan kekurangan dan keterbatasan kita. Berbagai kesulitan dalam hidup membuat kita lupa hakekat keberadaan kita di muka bumi ini, dan siapa kita sebenarnya seperti yang direncanakan Tuhan. Ketika kita khawatir terhadap masa depan, tidak tahu apa yang harus kita lakukan, kita pun mudah goyah dalam menjalani hidup. Lantas kita pun tidak lagi tahu seperti apa sebenarnya kita diciptakan Tuhan dan bagaimana kita di dalam pandanganNya.
Alkitab dengan jelas berkata bahwa manusia adalah ciptaanNya yang istimewa. Pada suatu kali Daud sepertinya sedang menerawang memandang langit di malam hari yang dipenuhi bintang-bintang. Ia berkata "Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?" (Mazmur 8:4-5). Dibandingkan keindahan langit penuh bintang dan cahaya bulan, ternyata manusia jauh lebih berharga di mata Tuhan. Daud melanjutkan, "Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat." (ay 6). Tidak terkira keindahan dan kesempurnaan alam semesta ini diciptakan, tetapi tetap manusia merupakan ciptaan Tuhan yang berbeda, teristimewa dibandingkan ciptaan-ciptaan lainnya. Lewat ayat tadi kita bahkan disebut telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Kita dibuat mirip sepertiNya, menurut gambar dan rupaNya. Kita dirancang memiliki citra Allah dalam diri kita. Kita dibentuk secara unik dari debu tanah langsung dari tanganNya, lalu menghembuskan nafas hidup ke dalam kita. (Kejadian 2:7). Itu menyatakan dengan jelas bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang teristimewa. Dan kepada kita pun diberikan kuasa. Daud mengatakannya seperti ini: "Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya." (Mazmur 8:7).
Jika kita bandingkan dengan apa yang dikatakan Tuhan dalam masa awal penciptaan, kita pun akan melihat rencana yang sama dari Tuhan dalam menciptakan manusia. "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28). Tuhan menginginkan kita untuk mengisi bumi, menaklukkan dan berkuasa atas segala isi bumi ini. Tuhan yang menciptakan, tetapi kita yang diberikan otoritas untuk menaklukkan dan menguasainya. Ini bukan berarti bahwa kita bisa semena-mena menghancurkan alam yang indah yang diciptakan Tuhan karena punya kuasa, tetapi justru untuk menjaga dan mengelolanya dengan sebaik-baiknya. Lewat apapun yang kita lakukan hari ini, dimanapun kita ditempatkan, Tuhan menginginkan kita untuk melakukan itu. Otoritas, kuasa sudah Dia berikan lewat mahkota kemuliaan dan hormat. Seperti itulah istimewanya kita di mata Tuhan. Bukan hanya untuk segelintir orang, tetapi ini berlaku terhadap semua manusia ciptaanNya tanpa terkecuali.
Petrus menyebutkan hal ini juga. "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." (1 Petrus 2:9). Kita disebutkan sebagai yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa kudus, milik Allah sendiri. Sebegitu istimewanya kita diciptakan. Tetapi dari ayat ini ingatlah bahwa kita punya tugas untuk menyatakan kemuliaan Tuhan pula di dunia. Menjadi penyampai berita perbuatan-perbuatan besarNya. Menjadi sosok anak-anak terang yang mewakili nama baik Bapa, Sang Raja diatas segala raja. Kita dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, kita terpilih sebagai imamat yang rajani, kehidupan kita pun seharusnya mencerminkan prinsip Kerajaan dan menggambarkan citra Sang Raja. Kita diciptakan secara istimewa dengan tujuan mulia, dibuat penuh hormat dan kemuliaan untuk menjadi anak-anakNya yang menyinari bumi dengan terang kemuliaanNya. Oleh karena itu kita harus belajar untuk hidup sesuai prinsip Kerajaan, menjadi anak-anak Allah yang benar-benar menghidupi segala hak-hak yang telah diberikan kepada kita dan melakukan tanggung jawab kita pula. Ada mahkota kemuliaan dan hormat yang sudah dianugerahkan kepada kita, dan jangan sampai kita melupakan itu atau membiarkan anugerah seperti itu melayang sia-sia. Sudahkah kita benar-benar menghayati jati diri kita sebagai ciptaan istimewa yang segambar dengan Allah?
We are the crown of creation
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment