Ayat bacaan: Lukas 2:25
================
"Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,"
"Saya senang hari Natal karena itu artinya saya tidak harus bekerja dan bisa tidur nyenyak di rumah. Ada pesta-pesta yang bakal asyik, mal bakalan terlihat indah dan diskon dimana-mana." kata salah seorang yang saya kenal dengan wajah sumringah. Tentu saja hal-hal seperti itu benar akan menjadi bagian dalam menyongsong hari Natal yang tinggal sebentar lagi. Tapi benarkah hanya itu yang kita nantikan dalam setiap perayaan Natal? Kita mungkin mudah berkata tidak, tapi kenyataannya ada banyak orang yang lebih tertarik kepada pesta dan hal-hal ceremonial lainnya seperti itu ketimbang menantikan hari lahir dari Sang Juru Selamat yang memberikan keselamatan kekal penuh sukacita kepada kita semua.
Hari ini saya ingin mengajak anda untuk melihat kisah ketika Yesus dibawa ke bait Allah untuk diserahkan kepada Tuhan. Seperti layaknya sebuah gereja, saya yakin pada saat itu ada begitu banyak orang yang hadir di sana. Bisa ratusan hingga ribuan orang. Yusuf dan Maria pun hadir disana membawa bayi Yesus untuk memenuhi hukum Taurat Musa yang menyatakan bahwa "semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah." (Lukas 2:23). Tetapi dari sekian banyak orang itu, mari kita lihat ada berapa orang dari yang hadir mengenal Yesus sebagai Juru Selamat yang sudah sejak lama mereka nantikan kehadirannya lewat bebagai nubuatan? Meski Sang Juru Selamat sudah hadir disana, ternyata tidak banyak yang menyadarinya. Alkitab bahkan secara jelas menyatakan bahwa hanya dua orang saja, yaitu Simeon dan Hana. Bayangkan, hanya dua dari banyak orang orang.
Mengenai Simeon, alkitab mencatat "Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan." (Lukas 2:26). Sedangkan Hana adalah seorang janda tua berusia 84 tahun. Dikatakan bahwa "Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa." (ay 37). Kita bisa melihat bahwa ketaatan mereka membawa mereka mampu melihat kehadiran Juru Selamat yang sudah sejak lama dinantikan. Hanya kedua orang inilah yang mampu melihat bayi Yesus sebagai Mesias yang sesungguhnya. Kerinduan mereka untuk melihat Yesus dapat kita lihat dari ketekunan dan usaha mereka dalam menantikan Kristus. Bahkan kepada Simeon Roh Kudus menyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias dengan mata kepalanya sendiri. (ay 26). Simeon terus menanti dengan pengharapan penuh, hatinya haus untuk bertemu dengan Yesus. Pada hari itu Roh Kudus membimbingnya untuk menuju Bait Allah (ay 27) dan akhirnya ia pun bertemu dengan Mesias yang dijanjikan. Dengan lantang Simeon berkata "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." (ay 29-32). Simeon mendapat kehormatan untuk menggendong Bayi Yesus, ia pun mampu melihat dengan jelas siapa bayi yang tengah ia gendong itu. Demikian pula Hana yang langsung mengucap syukur kepada Allah. (ay 38). Apakah jemaat lain melihat hal yang sama? Unfortunately they didn't. Selain Simeon dan Hana, yang lain tampaknya tidak memiliki kerinduan yang sama. Mereka tidak bisa melihat siapa Yesus sebenarnya. Kehadiran Yesus tepat di depan mereka nyatanya tidak kunjung menggerakkan hati mereka untuk bersyukur atas keselamatan yang akan hadir sebagai anugerah dari Allah.
Hati yang terbuka untuk menantikan kedatangan Kristus membuat Simeon dan Hana bisa melihat dengan terang dan jelas akan sosok Mesias yang ada di depan mereka. Hadirnya Roh Allah membuat Simeon bisa melihat sosok Yesus dalam penggenapan rencana Allah seperti yang sudah berulangkali dinubuatkan para nabi sebelumnya. akan halnya Hana, kerinduannya yang dinyatakan dengan terus mengisi dirinya dengan doa dan puasa membuatnya bisa melihat Yesus secara benar. Itulah yang membedakan kedua orang ini dari orang-orang lainnya.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
1 comment:
menantikan Dia lebih penting daripada apapun yang kita lakukan untukNya..
Post a Comment