Ayat bacaan: Yakobus 4:8a
======================
"Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu."
To know is to love. Begitu kata peribahasa di luar sana. Memang seperti itulah pentingnya untuk membangun sebuah kehidupan yang saling mengasihi. Di jaman dahulu ketika orang tua atau nenek-kakek kita banyak yang disatukan dengan dijodohkan orang tua masing-masing dan menikah tanpa mengenal lebih jauh terlebih dahulu, sebuah hubungan saling mengasihi pun memerlukan proses untuk bisa tumbuh. Seorang nenek pernah bercerita tentang hal itu kepada saya. Ia bercerita bahwa ia tidak mengenal betul calon suaminya, tetapi patuh ketika dijodohkan. "Baru setelahnya kami pelan-pelan saling mengenal satu sama lain, dan disanalah cinta itu lalu tumbuh." katanya. Jadi jelas bahwa dibutuhkan waktu, proses dan usaha agar kita bisa mengenal seseorang lebih dekat dan membangun hubungan yang erat, penuh kasih.
Jika membangun hubungan dengan sesama manusia seperti itu, dengan Tuhan pun demikian. Ada banyak orang yang mengalami pasang surut hubungan dengan Tuhan. Ada yang memutuskan hubungan dengan Tuhan karena kecewa akan sesuatu, ada yang merasa jenuh dan bosan untuk berdoa dan membaca firman Tuhan, dan mulai semakin jarang melakukannya. Ada yang masih tetap membaca alkitab, tapi sebenarnya sudah kehilangan gairah atau tidak lagi merasa mendapatkan apa-apa dari apa yang ia baca. Hubungan menjadi dingin, tidak ada keintiman dan kedekatan sama sekali dalam doa-doa yang dipanjatkan. Pernahkah anda mengalami hal seperti ini? Saya pernah mengalaminya sekian tahun yang lalu, kurang lebih dua tahun setelah saya lahir baru. Kasih mula-mula itu meredup. Mengapa itu bisa terjadi? Dalam kasus saya, itu karena saya belum mengenal pribadi Tuhan secara dekat. Saya terjebak kepada segala sesuatu yang sifatnya hanya kewajiban atau keharusan tanpa mendasarkan segala sesuatu dengan hati yang mengasihi.
Seperti halnya hubungan kita kepada sesama, bagaimana kita bisa mencintai seseorang dengan sepenuh hati, dengan tulus, tanpa mengenal siapa mereka terlebih dahulu? Seperti itu pula hubungan kita dengan Tuhan. Tanpa didasari pengenalan yang mendalam, kita akan mudah turun naik dalam hubungan kita dengan Tuhan. Ada kalanya Tuhan terasa dekat, tapi ada pula kalanya Tuhan terasa jauh. Apakah Tuhan memang suka datang dan pergi dari hidup kita?
Tentu tidak. Tuhan selalu dekat dengan kita. Dia sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita, dan Tuhan selalu setia dengan janjinya. Jika dalam lembah kekelaman sekalipun Tuhan tidak meninggalkan kita, bagaimana mungkin Dia membiarkan kita sendiri menghadapi berbagai kesulitan hidup? Yakobus paham itu, karenanya ia pun menyatakan "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu." (Yakobus 4:8a). Daud sudah membuktikan itu jauh sebelum masa Yakobus. Kita bisa melihat bagaimana kedekatan atau keintiman yang terbangun antara Daud dengan Tuhan hampir disepanjang kitab Mazmur. Begitu harmonis, begitu dekat, begitu nyata, begitu indah. Lihatlah bagaimana Daud menggambarkan kedekatannya dengan Tuhan. "Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau." (Mazmur 63:3). Bagi Daud, kasih setia Tuhan lebih besar dari hidup itu sendiri. God's love is larger than life. Jika anda mencintai seseorang dengan begitu besar, hingga rela mengorbankan nyawa anda sekalipun demi dia, Tuhan pun mengasihi anda, bahkan lebih besar dari itu. Untuk bisa mengalami itu diperlukan usaha kita terlebih dahulu untuk mengenal pribadi Tuhan, dan bagaimana besar kasihNya terhadap kita. Ketika kita berusaha dengan serius untuk itu, seiring perjalanan waktu pun kita akan semakin dalam mengenalNya, dan dengan demikian mengasihiNya. Kesimpulannya, tanpa mengenal Tuhan, akan sulit bagi kita untuk bisa membangun keintiman yang langgeng untuk waktu yang lama. Kabar baiknya, Tuhan selalu siap untuk dekat dengan kita, Tuhan rindu untuk itu. Jika kita mendekat kepadaNya, maka Dia pun akan mendekat kepada kita.
Pengenalan yang mendalam akan Tuhan bisa kita peroleh dengan ketekunan membaca dan merenungkan firman Tuhan. Ada begitu banyak ayat yang menggambarkan pribadi Allah ditulis jelas disana, bagaimana kepedulian dan bentuk kasihNya kepada manusia yang diciptakan secara sangat istimewa sesuai gambar dan rupaNya sendiri. Lihat ayat ini: "Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya." (Efesus 1:5-6). Melalui Yesus, Dia sudah menentukan dan mengangkat kita sebagai anak-anakNya sendiri. That's His intention from the beginning. Kehadiran Kristus adalah bukti nyata betapa Tuhan sangat mengasihi kita. Kita bisa melihat pula sejauh mana Daud mengenal Tuhan yang Maha Mengetahui dalam Mazmur 139. Oleh karena itulah kita perlu pula melatih diri untuk membangun hubungan yang penuh kejujuran. Tidak ada gunanya berpura-pura di hadapan Tuhan, karena Dia itu Maha Tahu. Karenanya mendekatlah pada Tuhan, berikan diri anda sepenuhnya, akui semuanya, maka Tuhan pun akan mendekat, sehingga anda akan mengenalNya lebih dekat dari sebelumnya. Itulah yang diingatkan oleh Yakobus dalam ayat bacaan kita hari ini. Tuhan menjanjikan ini: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9) Jika dosa-dosa kita sudah dihapuskan, ketika kita sudah disucikan, kitapun bisa dekat dengan Tuhan. Seperti itulah kebaikan Tuhan, seperti itulah Dia menunjukkan keinginanNya yang besar untuk bisa dekat dengan kita.
Membangun sebuah hubungan membutuhkan waktu, proses dan usaha. Karena itu mulailah hari ini. Kenali siapa Tuhan yang kita sembah, seperti apa pribadiNya dan bagaimana besar kasihNya kepada kita. Semakin dalam anda mengenalNya, semakin besar pula anda mengasihiNya. Hubungan yang didasarkan kepada pengenalan mendalam tidak akan gampang dihancurkan. Tuhan menanti anda saat ini untuk mendekat kepadaNya. Dia siap membukakan banyak hal yang tidak pernah terpikirkan, bahkan rahasia-rahasia kehidupan yang belum kita ketahui sekalipun siap Dia singkapkan bagi kita yang mengasihiNya dengan sepenuh hati. Kenalilah Tuhan terlebih dahulu dengan baik, mari membangun hubungan denganNya di atas dasar yang kokoh agar hubungan yang kita miliki bisa bertahan bahkan terus meningkat seiring waktu.
To know is to love
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sukacita Kedua (3)
(sambungan) Saya menyadari adanya sukacita kedua saat saya baru saja dihubungi oleh sahabat saya yang sudah melayani sebagai pendeta selama...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
3 comments:
Syalom,saya ijin copy.thanks
Amin,
Amin🙏god bless you🙏
Post a Comment