(sambungan)
Setelah kejadian ditelan ikan raksasa, Yunus memang mentaati perintah
Tuhan. Tetapi meski demikian, kita bisa melihat bahwa hatinya ternyata
masih sama kerasnya seperti saat ia melarikan diri dari penugasan Tuhan.
Di dalam hatinya ia masih tetap menginginkan kehancuran Niniwe. Itu
bukanlah sikap yang diinginkan Tuhan untuk kita miliki. Ada banyak
orang-orang yang pernah, sedang dan akan menyakiti kita suatu saat
nanti. Terhadap mereka kita tidak diperbolehkan untuk membenci,
mendendam apalagi mengutuk. Justru reaksi yang diinginkan Tuhan dari
kita adalah sebentuk kasih yang didalamnya terdapat pengampunan tanpa
batas. Kita juga dituntut untuk selalu berbuat baik bagi mereka, bahkan
mendoakan mereka. "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku
berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci
kamu... kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan
pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan
kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik
terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap
orang-orang jahat." (Lukas 6:27,35). Dalam Injil Matius dikatakan
"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
(Matius 5:44). Ini merupakan perintah penting yang digariskan Tuhan
untuk kita amalkan dalam kehidupan kita. Mungkin berat bagi kita, tapi
ingatlah bahwa ada Roh Kudus di dalam diri kita yang akan memampukan
kita untuk berbuat demikian.
Tuhan mengasihi semua ciptaanNya di dunia ini. Siapapun manusianya, baik atau jahat, semuanya tetap layak untuk diselamatkan. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia." (Yohanes 3:16-17). Besarnya kasih Allah itu sama bagi siapapun tanpa terkecuali, bukan hanya terhadap Israel saja. Kedatangan Yesus pun bukan hanya untk menyelamatkan segelintir umat pilihan, tapi berlaku untuk siapa saja yang percaya padaNya, tanpa pandang bulu, tanpa terkecuali.
Perhatikan kata Tuhan Yesus berikut. "Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala." (Yohanes 10:16). Semua ini menggambarkan besarnya kasih Allah kepada seluruh umat manusia di bumi ini tanpa terkecuali. Dia rindu untuk melihat pertobatan dari segala bangsa agar selamat.
Jika Tuhan memiliki persepsi demikian, mengapa kita malah harus bersenang hati melihat kehancuran orang lain? Mari kita menjaga hati kita agar tidak terperosok kepada pemahaman keliru seperti Yunus. Tetaplah berbuat baik, jangan terpengaruh oleh provokasi atau pancingan-pancingan dari orang yang berlaku jahat, tetapi ampuni kesalahan mereka. Jangan benci dan dendam, tapi doakanlah mereka. Jika musuh atau orang yang kita benci jatuh, janganlah bergembira karenanya, tapi justru kita harus menunjukkan empati dan berusaha menolong semampunya. Mungkin bisa jadi sulit bagi kita untuk melakukannya, terutama ketika mereka melakukan sesuatu yang sangat menyakiti kita dan berdampak untuk waktu yang lama. Tapi kita bisa berdoa dan minta agar Roh Kudus memampukan kita agar sanggup melakukannya.
Dari Yunus hari ini kita bisa belajar bahwa meskipun kita sudah melakukan tindakan yang benar, tetapi kita masih mungkin berbuat kesalahan jika kita tidak menjaga hati kita agar tetap seturut kehendak Allah. Dan Firman Tuhan pun sudah mengingatkan kita untuk menjaga hati. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Mari miliki hati yang lembut dan penuh kasih, karena Allah pun memperlakukan kita semua dengan cara seperti itu.
Jangan mendendam, tapi ampuni dan doakan orang-orang yang telah atau masih berlaku jahat kepada kita
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kreasi (1)
Ayat bacaan: Yesaya 64:8 ====================== "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yan...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment