====================
"karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa."

Dalam hal hubungan kita dengan Tuhan pun sama seperti itu, ada perkembangannya. Dalam Perjanjian Lama kita melihat bahwa manusia butuh perantaraan nabi-nabi yang dipilih Tuhan untuk bisa berhubungan denganNya. Manusia tidak bisa secara langsung melakukan itu akibat dosa yang memutus hubungan antara kita dengan tahta Tuhan yang kudus. Tapi bersyukurlah kepada Yesus, karena berkat Dia hari ini kita bisa datang berbicara kepada Tuhan dengan mudah, kapan saja dan dimana saja. Kita bisa masuk menghampiri tahtaNya dan berhubungan denganNya setiap waktu karena Tuhan Yesus sudah memulihkan hubungan kita yang terputus dari Tuhan akibat dosa. Kita tidak lagi perlu harus melalui perantaraan nabi dalam membangun hubungan dengan Tuhan. Kita tidak perlu mengantri, memasuki gedung-gedung tertentu, atau mempersiapkan segala sesuatu berhari-hari atau berbulan-bulan untuk bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Kita tidak perlu dijadwal terlebih dahulu untuk melakukan itu seperti halnya jika kita ingin bertemu dengan seorang pejabat atau orang penting lainnya. Kita bisa secara langsung menumpahkan isi hati kita, memuji dan menyembahNya, mendengar suaraNya, merasakan hadiratNya yang begitu damai atau memohon pertolongan dan menyampaikan keluhan-keluhan kita kapanpun dan dimanapun kita berada. Kita tidak memerlukan perantaraan orang lain untuk menyampaikan suara hati kita. Dan yang lebih luar biasa lagi, Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk kita. Kapan saja kita membuka hubungan dengan Tuhan, Dia akan selalu berkenan untuk dihampiri, mendengar bahkan menjawab kita. Tidakkah itu luar biasa?
Tanpa Kristus kita tidak akan pernah bisa mengalami semua kemudahan ini. Paulus mengerti benar mengenai hal tersebut seperti yang bisa kita lihat lewat apa yang ia katakan: "karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa." (Efesus 2:18). Karena Dialah kita semua, baik orang-orang Israel secara rohani maupun yang berada diluar, oleh Roh Allah yang satu, dapat mendekati Bapa. Hubungan kita yang telah terputus akibat dosa telah kembali tersambung lewat darah Kristus.
Alkitab mencatat jelas tentang terjadinya pemulihan hubungan ini. Tepat ketika Yesus menyerahkan nyawaNya di kayu salib, sesuatu terjadi di Bait suci. "Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah." (Markus 13:38). Itulah pertanda bahwa tidak lagi ada sekat yang membentang antara kita dengan Tuhan. Paulus juga menyinggung hal ini. "Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus." (Efesus 2:13). Artinya, semua manusia memiliki kesempatan yang sama untuk selamat dan berhubungan secara langsung kepada Bapa melalui Roh Kudus oleh karena Kristus, dengan perantaraan Kristus. Lebih lanjut Paulus mengatakan "Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya." (3:12). Setiap saat, kapan dan dimana saja, kita bisa berhubungan dengan Tuhan. Ini adalah anugerah yang terlalu besar yang akan sangat bodoh sekali apabila kita abaikan.
Melalui Kristus, semua orang bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk merasakan hadirat Tuhan secara langsung. Tuhan selalu menyambut siapapun dengan tangan terbuka tanpa memandang siapa kita, kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan dahulu atau latar belakang apapun. Dia siap menyucikan kita kembali agar bisa dengan penuh keberanian memasuki tahta kudusNya. Apa yang perlu kita perbuat untuk bisa melakukan itu adalah mengakui dosa-dosa kita dengan melakukan pertobatan secara total dan menyeluruh, karena sesungguhnya yang memisahkan kita dari Tuhan tidak lain adalah dosa-dosa kita. "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2). Menjaga kekudusan menjadi sangat penting dalam hal ini. Sebuah syarat lain tentu saja dengan percaya kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi kita, karena biar bagaimanapun semua itu bisa terwujud karena Yesus. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6). Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita pun akan dapat "dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16).
"TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan." (Mazmur 145:8). Dan kedekatan itu sudah menjadi begitu nyata melalui hubungan tanpa hambatan, tanpa batas yang telah dimungkinkan lewat darah Kristus. "Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa." (Efesus 2:17). Kalau begitu semuanya tinggal tergantung kita. Apakah kita mau memanfaatkan, mempergunakan anugerah sebesar ini dengan penuh rasa syukur atau menyia-nyiakannya. Apakah kita mau masuk atau masih memilih untuk berada di luar. Yang pasti, pintu sudah dibuka, dan pintu itu terbuka untuk semua orang tanpa terkecuali. Melalui Yesus, kita bisa menghampiri tahta kudusNya kapanpun dan dimanapun. Selama kita mau, tidak ada tempat atau waktu dimana kita tidak bisa menemuiNya.
Tidak ada pembatas lagi untuk berhubungan dengan Tuhan. Kapanpun dan dimanapun kita bisa berkomunikasi denganNya dan merasakan hadiratNya yang kudus
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
No comments:
Post a Comment