Ayat bacaan: Ulangan 30:19
======================
"Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu"
Sadar atau tidak, kita setiap hari bertemu dengan begitu banyak pilihan dimana keputusan kita akan sangat menentukan langkah selanjutnya. Anda bangun pagi, anda bisa memilih apakah mau mengambil waktu sejenak untuk benar-benar bangun terlebih dahulu, langsung mandi atau menikmati segelas kopi hangat. Lantas anda bisa memilih baju yang hendak dipergunakan, kendaraan pribadi atau kendaraan umum, memilih jalan yang mana untuk sampai ke tempat kerja atau kampus/sekolah dan lain-lain. Sampai anda kembali tidur anda akan terus bertemu dengan berbagai macam pilihan yang akan berbeda hasilnya tergantung apa yang anda pilih. Anda tidak mungkin berada pada dua tempat sekaligus pada satu waktu yang sama. Jika anda berada di kantor, maka anda tidak mungkin ada di mal di detik yang sama. Tentu saja anda wajib menuruti peraturan dimana anda bekerja, tapi anda tentu bisa saja mangkir dan memilih untuk berada di tempat lain. Semua itu akan membawa konsekuensinya sendiri, tergantung dari keputusan memilih dari sekian banyak pilihan yang dihadapkan kepada anda. Di sekolah, kampus, saringan penerimaan mahasiswa atau pegawai baru juga banyak yang memakai pilihan berganda (multiple choice) dalam bentuk ujian yang akan membawa hasil apakah anda diterima, lulus, naik, atau sebaliknya, tergantung dari jawaban anda. Coba hitung, ada berapa banyak pilihan yang dihadapkan pada anda dalam sehari? Jumlahnya bisa ratusan bahkan ribuan. So, our lives are full with choices that needs good decision making in order to succeed.
Sekarang mari kita kaitkan kepada masalah kerohanian. Sebuah pertanyaan: Apakah Tuhan menganugerahkan segala berkat termasuk keselamatan dan rancangan damai sejahteraNya pada semua orang atau sebagian saja? Tuhan memberikan itu kepada semua orang tanpa terkecuali. Kalau Tuhan mau, Dia tentu bisa memaksa kita semua untuk tunduk kepadanya. Tuhan bisa saja bersikap otoriter dan memaksakan kehendakNya. Tapi ingat bahwa niat Tuhan dari awal adalah menciptakan manusia yang menyerupai gambar dan rupaNya sendiri, bukan robot. Robot itu terprogram sesuai kemauan pembuatnya, tapi manusia punya kehendak bebas (free will) yang bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif tapi bisa juga negatif. Agar tidak keliru melangkah dalam mengambil keputusan, Tuhan sudah memberi penolong yaitu Roh Kudus untuk membimbing kita, kita diberikan akal budi, pikiran bahkan hikmat, dan Tuhan pun kerap mengingatkan kita lewat hati nurani. Tapi namanya kehendak bebas, kita bisa pula menolak itu semua dan memilih melakukan apa yang kita suka. Agar hidup tidak sia-sia atau bahkan hancur, kita harus memperhatikan betul setiap langkah yang diambil karena setiap keputusan atau pilihan akan membawa hasil yang berbeda dan akan sangat menentukan langkah selanjutnya. Apakah kita ikut apa kata Tuhan, memilih untuk taat kepadaNya,apakah kita menyerahkan hidup kita ke dalam tanganNya, menjalani sesuai kehendakNya, atau kita memilih untuk membangkang dan menjalankan hidup menurut diri kita sendiri, mengambil keputusan-keputusan yang sepintas bisa jadi terlihat baik padahal itu bertentangan dengan firman Tuhan. Apakah kita memilih untuk patuh mengikuti rencanaNya atau hanya mendasarkan keputusan kita terpusat pada diri sendiri atau orang lain, itu semua adalah pilihan. Kesimpulan yang saya dapat adalah: Ya, Tuhan memberikan anugerahNya akan keselamatan dan rancangan terbaik untuk hari depan pada semua orang, tetapi kepada kita diberikan kehendak bebas (free will) untuk mengikuti atau menolakNya. The choice is up to us.
Ayat bacaan hari ini menunjukkan bagaimana kaitannya kehendak bebas dengan dua pilihan mendasar yang dihadapkan Tuhan pada kita. "Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu" (Ulangan 30:19). Perhatikan bahwa Tuhan sudah menjanjikan segala yang terbaik, penyertaan, pertolongan dan berkat-berkat luar biasaNya kepada kita. Tapi kepada kita dihadapkan dua pilihan: memilih kehidupan atau kematian, memilih berkat atau kutuk. Memilih kehidupan akan mendatangkan segala yang terbaik dari Tuhan, pilihan sebaliknya akan mengarah pada kematian dan kutuk. Kita bisa berbuat dosa, kita bisa hidup benar. Kita bisa menolak Tuhan, kita bisa taat kepadaNya. Kita bisa memilih untuk baik, bisa pula memilih untuk jahat. Kita bisa memilih kehidupan, kita bisa memilih kematian. Kita bisa memilih berkat, kita bisa memilih kutuk. Semuanya tergantung kita.
Begitu baiknya Tuhan, karena meski Dia memberi kehendak bebas, Dia masih peduli dengan menunjukkan pilihan mana yang seharusnya kita pilih untuk menerima segala berkat dan anugerahNya, menuai semua yang terbaik sesuai rencanaNya. Pilihlah kehidupan, supaya kita hidup dengan kepenuhan Ilahi, baik bagi kita sendiri maupun keturunan kita. Mari kita baca lanjutannya. "dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka." (ay 20). Dari ayat ini kita bisa lihat bahwa memilih kehidupan ternyata berkaitan dengan mendengarkan suaraNya, bergantung padaNya dan mengasihiNya. Itulah yang dimaksud dengan memilih kehidupan.
Kita bisa berdalih bahwa pilihan itu tampaknya terlalu sulit, tetapi Tuhan mengatakan justru sebaliknya. Ayat-ayat sebelumnya menyebutkan hal tersebut. "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh." (ay 11). Itu bukan di langit, bukan di seberang laut (ay 12-13), maksudnya keputusan seharusnya tidaklah jauh atau sulit untuk diraih. "Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan."(ay 14). Tuhan setiap hari berbicara kepada kita dengan banyak cara. Rajin membaca Alkitab akan membawa kita semakin tahu rencana Tuhan. Kita pun akan dibimbing langsung oleh Roh Kudus untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Ketika firman itu menjadi rhema dalam diri kita, maka hati kita akan berfungsi banyak untuk membuat kita peka mengetahui mana yang baik dan yang buruk. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Hati kita haruslah kita jaga, dan terus disuburkan dengan firman Tuhan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Status, gelar, kepandaian atau kepintaran, tingkat IQ dan sebagainya tidaklah serta merta menjamin orang untuk bisa memilih dengan benar. Ada tertulis bahwa mengaku sebagai pengikut Kristus sekalipun belum menjamin orang untuk hidup sesuai kehendak Tuhan, jika ia tidak mendengar firmanNya, terlebih tidak melakukan firmanNya dan masih terus terjebak pada kepentingan-kepentingan duniawi saja. Begitu banyak anak-anak Tuhan yang jatuh pada banyak hal, terutama di seputar tahta, harta dan wanita. Ada begitu banyak lubang menganga di depan kita yang setiap saat siap menelan kita. Apakah kita mau melompat melewati lubang-lubang itu atau memilih untuk jatuh, itu adalah pilihan. Pilihan dan keputusan kita hendaklah senantiasa didasarkan pada kehendak Tuhan, bukan atas diri kita sendiri. Ulangan 28 menjelaskan secara rinci mengenai berkat dan kutuk. Berkat, apabila kita melakukan hal ini: "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini...." (Ulangan 28:1), sementara kutuk akan jatuh bila demikian: "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini." (ay 15). Tuhan menjanjikan segala yang terbaik bagi kita karena kasihNya begitu besar pada kita, tapi hidup penuh dengan pilihan. Pilihan dan keputusan yang kita ambil hari ini akan menentukan bagaimana kita kelak di kemudian hari. Jagalah hati dan diri kita, penuhi dengan firman Tuhan. Mana yang kita pilih, kehidupan atau kematian? Bagaimana agar kita memilih kehidupan dan bagaimana agar tidak keliru dengan memilih kematian? Perhatikan baik-baik setiap langkah atau keputusan yang anda pilih. The choice is yours. Jangan sampai salah.
Hidup penuh pilihan, maka hati-hatilah dalam mengambil keputusan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment