Saturday, February 8, 2014

Mengatasi Kelemahan

Ayat bacaan: Ibrani 12:12-13
========================
"Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh."

Semua orang punya kelemahan. Tidak ada orang yang sempurna seratus persen. Tidak peduli sehebat, setangguh, sekuat atau sepintar apapun kita, kita pasti punya kelemahan masing-masing. Tidak masalah apabila kelemahan kita tidak membawa hal-hal negatif atau merusak, dan tentu, kita tidak boleh tamak ingin memiliki semuanya. Tapi ketika ada kelemahan yang bisa dimanfaatkan orang lain sehingga merugikan kita, itu tentu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Atau seandainya ada kelemahan yang membuat talenta-talenta yang sudah dikaruniakan Tuhan menjadi terjepit dan tidak bisa berkembang. Misalnya anda dikaruniai bakat menyanyi dengan suara yang indah, tapi rasa malu anda menghadapi orang lain membuat anda membiarkan bakat itu tertimbun begitu saja dan tidak pernah dipergunakan, apalagi di asah hingga matang. Membiarkan kelemahan yang merugikan untuk terus berada dalam diri kita bukanlah sebuah pilihan yang bijaksana.

Kelemahan memang merupakan bagian dari hidup setiap orang, tapi itu bukanlah sesuatu yang tidak bisa kita perbaiki. Ada kalanya kita harus melalui proses terlebih dahulu agar bisa menjadi lebih kuat dan lebih dewasa, termasuk dalam hal keimanan kita. Dalam alkitab dikatakan: "Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya." (Ibrani 12:10). Kata 'mereka' disini dimaksudkan sebagai 'orang tua'. Pendisiplinan tentu tidak enak rasanya, tetapi semua itu bisa mematangkan kita. "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya." (ay 11).

Yang menarik, perhatikanlah bagaimana Penulis Ibrani kemudian mengaitkannya dengan memperkuat diri. "Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh." (ay 12-13). Dari ayat ini kita bisa lihat bahwa kita tidak boleh membiarkan diri kita lemah dan goyah. Membiarkan itu semua bercokol dalam diri kita akan membuat kita tidak akan pernah bisa berjalan lurus dalam kondisi baik.  Kita harus sadar bahwa si jahat akan terus mencari kesempatan untuk merusak hati dan pikiran kita. Iblis akan berpesta pora melihat celah masuk lewat kelemahan yang kita biarkan bercokol di dalam kita. Bukan saja iblis, tapi orang-orang yang jahat pun bisa memanipulasi kita, memanfaatkan diri kita demi keuntungan mereka apabila kita lemah. Karena itu adalah penting bagi kita untuk mengatasi kelemahan dan memperkuat diri, seperti yang sudah disampaikan lewat firman Tuhan.

Selanjutnya lihatlah firman Tuhan berkata bahwa orang yang menyerah dan memilih untuk terus terperangkap dalam keadaan lemah dan pincang tidaklah berkenan di hadapan Tuhan. "Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." (Ibrani 10:38) Penulis Ibrani mengingatkan bahwa sebagai anak-anak Tuhan kita seharusnya berada dalam posisi yang penuh ketekunan dan ketaatan sebagai orang-orang percaya sehingga beroleh keselamatan. (ay 39). Perhatikan bahwa titik-titik lemah kita bisa menjadi awal kehancuran yang akan menjauhkan kita dari keselamatan. Oleh karena itu kita harus memperhatikan dan terus mengatasi kelemahan-kelemahan dalam diri kita sehingga segala sesuatu yang sudah direncanakan Tuhan dan Dia janjikan tidak gagal kita peroleh. Rajin-rajinlah mendengar dan membaca firman Tuhan, rajinlah berdoa, dekatkan diri kepada Tuhan, teruslah mengucap syukur dan fokuskan pandangan senantiasa kepadaNya. Itu akan membuat kita tidak gampang jatuh dan mampu mengatasi lemah dan goyah.

Daud telah menyatakan kunci untuk mengatasi kelemahannya. "Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah." (Mazmur 16:8). Jangan lupa pula bahwa kita bukan didesain Tuhan untuk sendirian. Kita butuh sahabat-sahabat yang bisa saling mengingatkan dan menguatkan terlebih disaat kita lemah, karena firman Tuhan jugag sudah mengingatkan kita untuk saling support satu sama lain. "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:24-25).

Seperti halnya satu atau dua bagian tubuh yang mengalami masalah bisa menimbulkan kesulitan besar bagi kita, begitu pula ketika tubuh, jiwa atau roh kita menjadi lemah. Iblis akan terus mengincar titik-titik lemah kita sebagai pintu masuk untuk menghancurkan kita. Begitu pula orang-orang yang punya niat buruk. Karenanya, tetaplah jaga tubuh, jiwa dan roh kita agar tetap kuat. Jangan beri kesempatan kepada si jahat untuk memporakporandakan apa yang sudah kita bangun dengan baik sejak semula. Tetaplah berdiri tegar, jangan lemah dan jangan pernah lelah agar kita bisa terus melangkah dengan benar hingga akhir.

Membiarkan diri dalam kondisi lemah berlarut-larut hanya akan merugikan diri kita sendiri

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

2 comments:

Semuanya Belajar said...

Renungan yang sangat luar biasa dan sangat memberkati

Unknown said...

Terpujilah namaMu ya Tuhan! Guys, renungan ini amat berguna dan memberkati kita semua! Buat yg terbaik utk Kem IPCF nanti. Gbu :)

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...