=======================
"Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan."
Adakah sesuatu yang pantas kita jadikan dasar untuk bersikap sombong? Apakah kita punya alasan untuk menyombongkan diri dengan apa yang kita miliki hari ini? Semua orang berharap dilimpahi berkat, tetapi ironisnya ada begitu banyak orang yang berubah menjadi sombong ketika mereka diberkati. Saat keberhasilan, kesuksesan, ketenaran atau popularitas hadir, saat itu pula orang langsung terjebak pada dosa kesombongan. Kalau kita sadar bahwa semua itu, baik talenta, kesempatan dan kesuksesan berasal dari Tuhan, tentu wajar apabila Tuhan sungguh menentang sikap seperti ini. Untuk contohnya kita bisa melihat sikap buruk dari jemaat Korintus.
Jemaat Korintus tampaknya merupakan gambaran jemaat yang sombong. Ada banyak ayat yang mengindikasikan hal ini seperti yang beberapa kali tecatat misalnya dalam 1 Korintus 4:6-21, 5:2, 8:1 dan 13:4. Paulus memberikan teguran atas kesombongan mereka. Lihatlah salah satunya: "Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain". (1 Korintus 4:6). Jemaat di Korintus lupa akan jati diri mereka dan tenggelam dalam kesombongan, sehingga merasa tidak lagi memerlukan apa-apa, termasuk tidak lagi membutuhkan hamba Tuhan dalam hidup mereka. "Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?" (ay 7) Dalam versi BIS-nya kalimat Paulus bisa dibaca lebih mudah: "Siapakah yang menjadikan Saudara lebih dari orang lain? Bukankah segala sesuatu Saudara terima dari Allah? Jadi, mengapa mau menyombongkan diri, seolah-olah apa yang ada pada Saudara itu bukan sesuatu yang diberi?" Perilaku mereka seolah-olah mereka tidak lagi memerlukan apa-apa. "As if you are already filled and think you have enough (you are full and content, feeling no need of anything more)!" Itu yang tertulis dalam versi bahasa Inggris untuk ayat 8. Mereka lupa diri dan tidak sadar bahwa semua yang mereka miliki sesungguhnya berasal dari Tuhan sehingga tidak pada tempatnya menyombongkan diri. Berulang kali pula Paulus pun mengingatkan dengan tegas bahwa keselamatan itu adalah pemberian Tuhan, (1:18, 15:10). Tuhan yang memilih (1:27-28), mengaruniakan RohNya sendiri untuk menyingkapkan rahasia-rahasia Ilahi (2:10-12), juga memberikan berbagai anugerah atas kasih karuniaNya (1:4-5). Semua berasal dari Tuhan sehingga tidak seorangpun punya hak untuk menyombongkan diri.
Semua yang kita miliki saat ini, apakah menurut kita biasa atau istimewa, besar atau kecil dalam pandangan manusia, itu semua adalah anugerah luar biasa yang berasal dari Tuhan. Dan Paulus berkata "Ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." (1:31). Sesungguhnya sebuah kasih karunia dikatakan kasih karunia karena bukan berasal dari perbuatan kita melainkan dari Sang Pemberi yaitu Tuhan sendiri. Dan itupun sudah disebutkan di dalam Alkitab. "Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia." (Roma 11:6). Kesombongan merupakan bentuk penyangkalan dari hal itu, karena artinya mereka berpikiran seolah-olah semua itu adalah hasil pekerjaan mereka atau beranggapan bahwa mereka sudah sangat hebat melebihi orang lain atau bahkan Tuhan sehingga lupa diri. Menyadari bahwa kasih karunia merupakan pemberian Tuhan, milik Tuhan yang diberikan kepada kita akan membuat kita tetap sadar bahwa tidak ada satupun yang pantas kita sombongkan.
Marilah kita menyadari betul anugerah kasih karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita. Semua yang ada pada kita hari ini sesungguhnya berasal dari Tuhan. (Ulangan 8:14-18). Ingatlah bahwa semua itu dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan. (Roma 11:36). Tidak ada tempat bagi orang sombong di hadapan Tuhan, dan ini bisa kita lihat dalam banyak ayat. Kesombongan merupakan awal dari kehancuran seperti yang Amsal 16:18 di atas, kesombongan merupakan sikap yang ditentang Tuhan (Yakobus 4:6), dan merupakan kekejian bagi Allah sehingga tidak akan luput dari hukuman (Amsal 16:5). Kita harus mensyukuri semua yang telah diberikan Tuhan, dan itu bisa kita tunjukkan lewat sebentuk kerendahan hati bukan lewat sikap sombong atau tinggi hati.
Kesombongan berarti mengingkari kasih karunia
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
No comments:
Post a Comment