(sambungan)
Dari fakta mengenai otak saja, tidakkah kita seharusnya menyadari betapa dahsyat dan ajaibnya kita diciptakan oleh Tuhan? Itu baru otak, belum menyangkut ribuan atau milyaran komponen pembentuk manusia lainnya yang tentu punya keajaiban dan kedahsyatannya masing-masing. Nyatanya sebagian besar manusia tidak menyadari hal ini. Kita lebih sering mengeluhkan nasib ketimbang mempergunakan potensi dan segala ketersediaan yang sudah diberikan Tuhan. Kita lebih cenderung membandingkan diri dengan orang yang lebih sukses dari kita dan kemudian patah semangat, ketimbang mengembangkan apa yang telah diberikan Tuhan pada kita. Kita lebih cenderung merasa gagal dan tidak mampu melakukan apa-apa ketimbang memeriksa apa yang ada pada kita. Sayang sekali kalau ini yang terjadi kepada kita, apalagi kalau kita mengaku sebagai anak-anakNya.
Jauh sebelum Profesor Isaac meneliti akan hal ini, Pemazmur sudah menyadari betapa dahsyat dan ajaibnya manusia diciptakan. Mari kita lihat sekali lagi ayatnya. "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya." (Mazmur 139:14). Dengan sangat puitis Pemazmur menggambarkannya seperti ini: "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku." (ay 13). Bukankah sebuah kesadaran akan betapa dahsyat dan ajaibnya Tuhan menciptakan kita yang seharusnya kita rasakan kalau saja kita mau benar-benar menyadari bagaimana istimewanya kita diciptakan Tuhan?
Dengan menyadari hal tersebut, Pemazmur pernah pula sampai kepada pertanyaan seperti ini: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?" (Mazmur 8:5). Apa hebatnya kita sampai-sampai Tuhan begitu detail merancang manusia dengan kelengkapan yang dahsyat dan ajaib? Kita Dia buat hampir sama sepertiNya, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat (ay 6), dibuat berkuasa atas ciptaan-ciptaan Tuhan lainnya (ay 7), bahkan begitu dikasihi hingga Tuhan pun merelakan Kristus, PuteraNya yang tunggal untuk menyelamatkan kita (Yohanes 3:16). Rasanya sulit diterima akal mengingat kita adalah manusia yang terus saja berbuat dosa, tetapi seperti itulah kenyataannya. Di mata Tuhan manusia adalah ciptaanNya yang teramat sangat berharga. Dia telah memberikan segalanya dengan lengkap agar kita bisa hidup dengan baik dan benar dalam segala kecukupan bahkan kelimpahan.
Alkitab dengan tegas pula berkata bahwa kita semua telah diperlengkapi oleh Allah dengan begitu banyak hal, yang ditujukan bukan untuk berbuat dosa dan hal-hal yang jahat di mata Tuhan, melainkan dikatakan bahwa semua itu diberikan Tuhan sebagai kelengkapan bagi kita untuk melakukan segala perbuatan baik. "Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Timotius 3:17). Tidak menyadari bahwa kita telah diperlengkapi sedemikian rupa itu tidak baik, menyadari tapi tidak melakukan yang seharusnya itu pun belum benar. Menyadari kedahsyatan dan keajaiban kita sebagai ciptaan Tuhan yang istimewa, lalu mempergunakan semua itu untuk melakukan hal-hal yang baik, dimana Tuhan dimuliakan, itulah yang benar. Itulah yang seharusnya menjadi dasar pemikiran kita dalam hidup.
Marilah panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan atas kedahsyatan dan keajaiban kita sebagai ciptaanNya yang teristimewa. Marilah ajak jiwa kita dan berseru seperti Pemazmur: "Haleluya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!" (Mazmur 146:1). "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" (103:2). Sudahkah kita menyadari betapa dahsyat dan luar biasanya kita Tuhan ciptakan? Sudahkah kita menggali potensi-potensi yang telah Dia sediakan sejak awal pada diri kita? Kalau sudah, apakah kita sudah mengembangkan dan mempergunakannya untuk tujuan-tujuan yang baik? Mari kita temukan potensi-potensi yang telah Dia tanamkan kepada kita, kembangkan lalu pergunakan secara maksimal dalam hal-hal yang baik demi kemuliaanNya. Dengan segala yang telah Dia berikan, masih pantaskah kita bersungut-sungut dan membiarkan berbagai hal mencuri sukacita dari kita?
Kita diciptakan secara dahsyat dan ajaib, bersyukurlah dan pujilah Dia
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (5)
(sambungan) Seringkali proses pengubahan ini seringkali tidak menyenangkan. Ada kalanya kita harus mengalami berbagai hal berat dan menyaki...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
1 comment:
sungguh Agung dan hebatnya Tuhan Allah, sekiranya kasih-Nya selalu menuntun kita.
Post a Comment