Ayat bacaan: Mazmur 104:24
==================
"Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu."
Hari ini saya melihat ada banyak pasangan suami istri yang dipulihkan dalam kebaktian di sebuah gereja. Berhubung tema yang dibawakan adalah membangun keluarga yang berbahagia, maka pada akhir sesi, sang Pendeta mengajak pasangan suami istri maju ke depan mimbar untuk didoakan. Permintaan maaf dari masing-masing pasangan, air mata terharu menjadi pemandangan mengharukan. Ada yang tadinya punya konflik-konflik yang membuat hubungan jadi dingin jadi cair dan saling memaafkan.
Dalam waktu lain saya akan mengulas lebih dalam mengenai kehidupan suami istri agar tetap bahagia dan penuh sukacita. Untuk kali ini saya ingin menyoroti kasih dalam lingkup yang lebih tinggi. Kalau menyatakan kasih antar pasangan saja sudah begitu penting, bagaimana dengan hubungan kasih antara kita dengan Sang Pencipta? Masih peduli atau ingat untuk memberikan apresiasi kasih kita kepada Tuhan? Ini adalah hal yang penting, sayangnya banyak orang yang lupa untuk itu. Padahal seandainya kita mau sedikit lebih merenungkan dan memperhatikan, kita sesungguhnya berjumpa dengan kasih Allah yang total setiap hari dalam banyak hal. Kesehatan yang masih kita rasakan, kesempatan yang masih diberikan, berbagai pertolongan dalam kesesakan, udara yang masih bisa kita hirup gratis, itu semua merupakan bentuk kasih Allah kepada kita. Tuhan sangat mengasihi kita, begitu mengasihi hingga Dia pun rela mengorbankan AnakNya yang tunggal demi kita. (Yohanes 3:16). Bagaimana dengan pemandangan yang indah? Bunga-bunga yang berwarna warni dan harum, padang rumput yang hijau, langit biru, awan, bahkan matahari, bulan dan bintang-bintang, semua itu pun seakan menjadi surat cinta tersendiri dari Tuhan kepada manusia.
Pemazmur sepertinya mengambil waktu sepanjang hari dari pagi sampai malam untuk mengagumi kasih Tuhan lewat keindahan alam semesta beserta isinya yang ia rangkum dalam Mazmur 104. Disana ia menggambarkan keindahan alam ciptaan Tuhan secara sangat puitis sebagai ungkapan kekagumannya terhadap segala yang indah yang ditangkap matanya. Bacalah Mazmur 104 secara utuh dan anda akan dibawa oleh penulisnya untuk merasakan betapa indahnya ciptaan Tuhan yang setiap saat bisa kita nikmati ini. Dan Pemazmur pun berkata, "Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu." (Mazmur 104:24). Karena itulah ia mengingatkan jiwanya agar senantiasa memuji Tuhan. "Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar!" (ay 1). Dan tidak lupa pula ia mengingatkan kita untuk tetap menyukakan hati Tuhan, karena apa yang telah Dia berikan kepada kita sesungguhnya sangatlah indah. "Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya!" (Mazmur 104:31).
Ditengah tumpukan permasalahan yang kita alami sehari-hari, sesungguhnya kita masih bisa mengingatkan jiwa kita untuk terus bersyukur karena disaat yang sama keberadaan Tuhan dengan kasihNya yang melimpah tetap ada di sekeliling kita dan bisa kita rasakan secara nyata. Alam semesta yang indah merupakan buah tangan Tuhan yang sungguh menunjukkan bukti ke-Ilahian Tuhan yang bisa kita nikmati secara kasat mata. Paulus pun menyinggung hal itu. "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih." (Roma 1:20). Jika banyak orang yang meragukan eksistensi Tuhan, sesungguhnya lewat seisi dunia ini kita bisa menyaksikan sendiri bahwa Tuhan memang ada, dan Dia memang mengasihi kita secara begitu mendalam.
Jika memang seperti itu, apa yang bisa kita berikan kepadaNya sebagai balasan atas segala kebaikanNya? Perhatikan ayat berikut ini. "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" (Mikha 6:8). Atas semua keindahan luar biasa sebagai bukti ke-Ilahian Tuhan, segala kemurahan dan kebaikan lainnya yang Dia berikan kepada kita, apa yang diminta Tuhan sebenarnya sederhana saja. Berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapanNya. Itulah yang bisa menyukakan hati Tuhan, membuatNya bersukacita atas kita. Betapa sedihnya Tuhan apabila kita menolak melakukan ini setelah Dia memberikan begitu banyak kebaikan sebagai bukti kasihNya setiap hari kepada kita.
Adalah sangat baik bagi kita untuk tetap mengasihi pasangan kita, anak-anak, keluarga, orang-orang terdekat bahkan sesama manusia yang tidak kita kenal sekalipun. Tetapi tidak kalah penting pula untuk datang kepada Tuhan dan menyatakan kasih kita secara langsung kepadaNya. Surat cinta dari Tuhan lewat segala keindahan dan kebaikan yang Dia sediakan setiap hari sampai kepada kita. Bagaimana dengan pernyataan kasih kita kepada Tuhan? Tuhan akan sangat senang kalau kita datang kepadanya tidak hanya membawa daftar permintaan atau permohonan, tetapi untuk mengucap syukur dan menyatakan bahwa kita menyadari kasihNya yang begitu besar kepada kita, dan menyampaikan kasih kita pula kepadaNya lewat keadilan, kesetiaan dan sebentuk hidup yang selalu rendah hati.
Tuhan menyatakan kasihNya setiap hari, maukah kita menyatakan kasih kita kepadaNya?
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment