(sambungan)
Perhatikan kembali ayat bacaan hari ini. "Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan--atau jika tidak, di manakah Allah yang menghukum?"(Maleakhi 2:17). Disana dikatakan bahwa pemikiran keliru seperti ini bahkan menyusahi Tuhan. Bentuk ilusi tentang Tuhan seperti yang disebutkan dalam ayat dari Maleakhi di atas jelas merupakan sesuatu yang berbahaya.
Hati kita merupakan pintu masuk buat berbagai pengaruh, mulai dari yang baik hingga yang buruk. Dalam Yeremia kita bisa membaca: "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?" (Yeremia 17:9). Hati bisa begitu licik sehingga membuat kita buta dalam menimbang mana yang benar dan mana yang salah. Hati yang tidak terjaga akan mampu mendatangkan berbagai ilusi-ilusi yang salah mengenai pengenalan akan Tuhan. Disaat demikian kita pun terjebak untuk merancang Tuhan kita sendiri, menurut keinginan dan selera kita sendiri.
Karena itulah kita harus selalu menjaga hati kita dengan benar. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Selain itu kita harus selalu mengisi hati kita dengan Firman Tuhan setiap hari. Menabur Firman itu di tanah yang gembur sehingga bisa tertanam baik, bertumbuh dan berbuah. "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16). Jelas bahwa kita tidak akan tahu apa-apa mengenai kebenaran jika kita tidak mengetahui apa saja isi tulisan-tulisan yang diilhamkan Allah itu seperti yang sudah tertulis dalam Alkitab. Dengan kata lain, bagaimana kita bisa terhindar dari penggambaran Tuhan yang salah apabila kita tidak mengetahui apa-apa mengenai Firman yang berkuasa dan hidup?
Bentuk ilusi yang menyimpang ini sangat tidak sehat dan berpotensi menghancurkan rencana masa depan kita seperti yang dicanangkan Tuhan. Oleh karena itu jangan sampai kita tergoda untuk memaksakan Firman Tuhan agar sesuai dengan keinginan pribadi kita, membuatnya sedemikian fleksibel sehingga menghilangkan esensi kebenaran yang terkandung dalam ayat demi ayat. Kita sama sekali tidak punya hak untuk membentuk image tentang Tuhan seenak atau sesuka kita, sesuai selera sendiri. Kita harus memastikan tidak terjebak dengan mengira kita bisa bermain-main bebas dalam dosa. Tuhan telah mengilhamkan sendiri tulisan-tulisan di dalam Alkitab untuk kita sebagai penuntun, penunjuk jalan menuju keselamatan kekal, dan meminta kita untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Berhentilah mentolerir dosa sekecil apapun. Berhati-hatilah dan jangan biarkan ilusi-ilusi menyimpang tentang Tuhan membuat segala anugerah Allah luput dari genggaman kita.
Membentuk image Tuhan sesuai keinginan kita bisa berbahaya
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment