Monday, March 16, 2015

Naik Pangkat

Ayat bacaan: Mazmur 75:7-8
==========================
"Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain."

Kalau anda menekuni profesi dengan jenjang karir, anda tentu ingin bisa naik pangkat. Seorang pegawai negeri akan berusaha bisa naik pangkatnya setinggi mungkin yang biasanya akan berbanding lurus dengan tingginya gaji, uang pensiun dan berbagai hal lainnya. Ada yang mengincar posisi-posisi strategis, ada yang mencari posisi 'basah', maksudnya posisi yang memungkinkan seseorang untuk mendapat uang tambahan selain yang resmi, tapi ada banyak pula yang tidak berpikir untuk melakukan kecurangan melainkan semata-mata ingin mewujudkan mimpinya untuk meraih jenjang setinggi mungkin. Nah, kalau ingin naik jabatan atau mendapat promosi, apa yang harus kita lakukan? Di jaman sekarang, bekerja sebaik mungkin dengan menghasilkan prestasi cemerlang saja tidaklah cukup. Ada banyak orang yang harus pakai 'pelicin' agar lajunya mantap meluncur ke arah yang diinginkan. Kalau takut ketahuan dan ketangkap tangan, bisa lewat banyak cara lainnya seperti pemberian diputar lewat banyak tangan perantara misalnya. Kalau bukan lewat uang ya bisa juga lewat rajin memberi bingkisan di hari-hari besar dengan tujuan agar namanya diingat pimpinan. Atau ada juga yang rajin menjilat agar bisa naik. Kalau ada aroma persaingan, maka saling sikut pun dihalalkan. Mau teman, mau lawan, semua sikat saja yang penting menang. Ada pula yang rela menggadaikan hak kesulungannya agar tidak terhambat untuk naik pangkat. Semua itu sudah dianggap sebagai hal yang lumrah untuk dilakukan di jaman sekarang, apalagi di negara kita yang tingkat ketidakjujurannya lumayan 'mantap'.

Ada banyak orang berdalih bahwa itu terpaksa dilakukan, karena itu memang sudah menjadi kebiasaan di mana-mana. Sebab kalau tidak demikian, lupakan saja soal mendapat promosi. Kita seringkali terpaku pada kebiasaan dunia dan cenderung menyerah mengikutinya. Kita malah memilih untuk tidak mematuhi Tuhan dan menuruti cara serong dunia, lantas seolah merasa bahwa soal naik dan turun tidak ada urusannya dengan Tuhan. Kita melupakan sebuah fakta bahwa masalah mengalami peningkatan atau tidak itu sesungguhnya bukanlah tergantung dari dunia, atau dari manusia lain, tapi sesungguhnya berasal dari Tuhan. Tanpa berlaku curang dan berkompromi dengan hal buruk yang sudah dianggap lumrah di dunia ini, kita tetap bisa mengalami peningkatan karir, dan saya bisa katakan itu akan terasa luar biasa indahnya jika itu berasal dari Tuhan.

Apakah ada ayat yang menyatakan hal ini? Tentu saja ada, misalnya dalam kitab Mazmur. Pemazmur mengatakannya seperti ini: "Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain." (Mazmur 75:7-8). Dalam bahasa Inggris Amplifiednya dikatakan "For not from the east nor from the west nor from the south come promotion and lifting up. But God is the Judge! He puts down one and lifts up another." Inilah hal yang sering kita lupakan. Kita sering tergiur dengan jabatan dan mengira bahwa kita perlu mati-matian menghalalkan segala cara untuk memperolehnya. Kita lupa bahwa peningkatan yang sesungguhnya justru berasal dari Tuhan dan bukan dari manusia. Kita seringkali terburu nafsu untuk secepatnya menggapai sebuah jabatan, padahal Tuhan tidak pernah menyarankan kita untuk terburu-buru. Ketekunan, kesabaran, keuletan, kesungguhan, itulah yang akan bernilai di mata Tuhan, dan pada saatnya, sesuai takaran dan waktu Tuhan, kita pasti akan naik walau tanpa melakukan kecurangan-kecurangan yang jahat di mata Tuhan.

Kenapa saya berani berkata demikian? Karena Alkitab jelas-jelas berkata bahwa apa yang diinginkan Tuhan untuk terjadi kepada anak-anakNya sesungguhnya bukanlah sesuatu yang kecil atau pas-pasan saja melainkan telah ditetapkan untuk menjadi kepala dan bukan ekor, terus naik dan bukan turun. Tetapi untuk itu ada syarat yang ditetapkan Tuhan untuk kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Itu tertulis dalam kitab Ulangan. "TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya." (Ulangan 28:13-14). Melakukan kecurangan-kecurangan demi kenaikan jabatan mungkin sepintas terlihat menjanjikan solusi cepat, namun ketika itu bukan berasal dari Tuhan, maka cepat atau lambat keruntuhan pun akan membuat semuanya sia-sia bahkan menghancurkan hidup pelaku, keluarganya dan banyak orang. Lihatlah 'parade' banyak koruptor yang kehilangan gaya setelah vonis dijatuhkan. Benar bahwa ada yang masih bisa senyam-senyum tanpa rasa malu karena mereka berpikir bisa tetap menyuap untuk bebas atau setidaknya bisa menjalani hukuman dengan lebih nyaman bak di hotel bintang lima. Tapi meski begitu, kelak di hadapan Tuhan tidak ada penyuapan atau apapun lagi yang bisa dibuat. Disanalah letak pertanggungjawaban sebenarnya. Tidak ada satupun kejahatan di muka bumi ini yang luput dari hukuman Tuhan, dengan alasan apapun. Kalau begitu, buat apa harus melegalkan segala bentuk pelanggaran hanya untuk naik pangkat.

Seperti yang saya katakan kemarin, apa yang dituntut dari kita sebenarnya hanyalah kesungguhan kita dalam bekerja. "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23). Itu bagian kita, dan masalah berkat, termasuk di dalamnya kenaikan pangkat atau jabatan, itu adalah bagian Tuhan. Mungkin tidak mudah untuk bisa tetap hidup lurus di tengah dunia yang bengkok, namun bukan berarti kita harus menyerah dan berkompromi. Justru Tuhan menjanjikan begitu banyak berkat jika kita mau mendengarkan firman Tuhan baik-baik dan melakukan dengan setia semua perintahNya tersebut, seperti yang diuraikan panjang lebar dalam Ulangan 28:1-14.

Berhati-hatilah agar jangan sampai masuk ke dalam jebakan dunia dengan segala permainan dan kecurangan yang tersembunyi dibaliknya. Kita bisa memaksakan kenaikan sesuai keinginan kita, tapi tidakkah semua itu akan berakhir sia-sia dan menghancurkan hidup maupun janji keselamatan kita jika itu bukan berasal daripadaNya? Tuhan sudah menjanjikan bahwa kita akan terus meningkat. Tuhan menjanjikan kita sebagai kepala dan bukan ekor, tetap naik dan bukan turun, namun itu hanya berlaku jika kita mendengarkan dan melakukan firmanNya dengan setia, tidak menyimpang dan tidak menghambakan diri kepada hal lain apapun selain kepada Tuhan. Jika anda memberikan kesungguhan secara penuh dalam pekerjaan, sekecil apapun itu, biar bagaimanapun, itu akan memberikan nilai tersendiri bagi tempat di mana anda bekerja. Mau perusahaannya berbasis kolusi mau tidak, perusahaan mana yang mau kehilangan pegawai terbaiknya? Dan tentu saja itu akan sangat dihargai Tuhan juga. Oleh karena itu, tetaplah bekerja dengan baik, tekun dan sepenuh hati, seakan-akan anda melakukannya untuk Tuhan, maka soal peningkatan hanyalah soal waktu saja. Tuhan sudah menetapkan kita untuk berada di posisi tinggi. Lakukan bagian kita, dan Tuhan pasti akan mengerjakan bagianNya.

Peningkatan hanya soal waktu apabila kita melakukan kehendak Tuhan dengan setia

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...