Sunday, August 2, 2015

Menyikapi Panggilan (4)

(sambungan)

4. Panggilan harus dilakukan secara serius seperti untuk Tuhan dan bukan manusia

Karena Dia yang memiliki panggilan itu, tentu kita pun diwajibkan untuk melakukan yang terbaik seperti melakukannya untuk Tuhan dan bukan untuk orang lain. "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23). Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa bukan sebagian saja, tetapi segala sesuatu, apapun yang kita perbuat, kita harus melakukannya dengan segenap hati seperti untuk Tuhan. Jika untuk pekerjaan biasa-biasa saja kita diminta seperti itu apalagi ketika kita menjalankan sebuah tugas mulia yang didasari oleh panggilan dari Tuhan sendiri.

Ada tujuan-tujuan Tuhan yang secara spesifik diberikan kepada kita, dan bentuknya berbeda-beda. Akan sangat jelas bedanya saat kita mengetahui secara detail lantas melakukannya, mengetahui secara detail tapi tidak sungguh-sungguh, dan tidak tahu sama sekali. Yang terbaik tentu saja adalah mengerti benar maksud dan tujuan Tuhan atas diri anda sejak diciptakan dan meletakkan yang terbaik dari diri anda dalam melakukannya. Seperti untuk Tuhan, bukan manusia, seperti itulah keseriusan yang seharusnya kita miliki dalam menjalani panggilan.

5. Panggilan harus dikerjakan dengan iman

Alkitab menegaskan bahwa apapun yang kita kerjakan haruslah berdasarkan iman. Mengapa? Sebab "segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa." (Roma 14:23b). Karena itulah panggilan pun harus dikerjakan dengan iman. Maksudnya adalah ketika kita mengerjakan panggilan itu, kita harus tahu bahwa itu berasal dari Tuhan dan kita harus bertanggung jawab kepadaNya. Jangan sampai dalam mengerjakannya kita tercemar oleh berbagai langkah yang sama sekali tidak didasarkan iman. Semua itu harus ditujukan untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk kepentingan-kepentingan kita pribadi dan harus didasarkan kepada kebenaran.

Selain itu ingat pula bahwa iman menjadi "dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibrani 11:1). Iman bisa menjadi pegangan kita dalam melangkah setapak demi setapak dalam memenuhi panggilan. Tanpa itu kita mungkin bisa merasa bosan, capai atau putus asa lantas gagal dalam menuai keberhasilan seperti yang ada dalam rancanganNya.

Sebagai orang percaya kita dipanggil untuk menggenapi rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Panggilan bukan hanya akan membuat anda menjadi orang-orang yang berhasil, bahkan lebih dari pemenang dan menikmati kebahagiaan yang begitu indah saat melakukan pekerjaan, tapi juga akan menyatakan terang dan kemuliaan Tuhan di dunia.

Sudahkah anda mengetahui apa sebenarnya yang menjadi panggilan buat anda dan sudahkah anda mengerjakannya secara maksimal? Jika belum, mulailah hari ini juga. Temukan apa yang menjadi panggilan Tuhan dan kerjakanlah dengan sebaik-baiknya. Tetaplah jaga hidup dalam kekudusan, respon dan hidupi panggilan itu, lakukan dengan maksimal seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia dan lakukan dengan dasar iman. Tampillah menjadi orang-orang yang menyatakan terang Tuhan sesuai panggilan anda masing-masing, kembangkanlah itu semua sesuai talenta dan karunia yang sudah Dia sediakan. Give our best to answer our callings!

Temukan panggilan anda dan lakukan yang terbaik dalam mengerjakannya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...