Sunday, August 30, 2015

Merenungkan Perbuatan Tuhan yang Ajaib

Ayat bacaan: Mazmur 77:12-13
=========================
"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu."

Bagaimana reaksi kita saat masalah datang menerpa? Kalau masalah sudah berat apalagi datangnya sekaligus, kita bisa gelagapan, goyah lalu kemudian panik, disana rasa takut pun mulai muncul. Kita menjadi ragu apakah kita bisa melewati semua itu sebagai pemenang atau itu akan menjadi catatan kegagalan yang akan menghantui kita seumur hidup atau bahkan menjadi akhir dari hidup kita. Benar bahwa saat berada dalam keadaan tidak baik itu tidak menyenangkan. Tidak satupun dari kita yang mau seperti itu. Kita ingin hidup ini baik-baik saja, selalu sejahtera dan berjalan tanpa ada masalah. Tapi siapapun kita, selalu saja ada saat-saat dimana kita harus berhadapan dengan berbagai bentuk masalah. Bahkan terkadang, belum lagi masalah yang satu beres, sudah muncul masalah berikutnya. Kekuatan iman kita akan sangat menentukan seberapa kuat kita bisa berjuang menghadapinya, tapi seringkali saat sedang ditengah-tengah badai iman kita ikut goyah bagai kehilangan titik tumpu. Di saat seperti itu, adakah sesuatu yang bisa kita pakai untuk menguatkan kembali kaki kita untuk berpijak tegar di tengah situasi sulit? Apa yang bisa membuat iman kita tidak ikut goyah sebaliknya mampu memberi kekuatan kepada kita untuk bisa terus tegar dan pada akhirnya keluar sebagai pemenang?

Kemarin kita sudah melihat bagaimana Tuhan berjanji untuk tetap berada di samping kita saat kita harus menghadapi kepungan masalah bak pasukan yang menyerang dari berbagai arah, atau bahkan sekumpulan raksasa yang bisa dianalogikan kepada masalah-masalah besar yang bertumpuk yang harus kita hadapi dan atasi. Itu bisa kita lihat baik lewat kisah bangsa Israel yang secara ajaib bisa berjalan melalui laut Teberau yang terbelah dua (Keluaran 14), kisah Daud melawan Goliat (1 Samuel 17), kisah bangsa Yehuda yang dikepung pasukan dari Moab, Amon dan Meunim (2 Tawarikh 20) maupun saat bangsa Israel terancam oleh orang-orang raksasa seperti Amori, Het, Feris, Hewi, Kanaan dan lain-lain (Ulangan 23). Ini hanyalah sebagian kecil dari kebesaran kuasa Tuhan yang mampu membawa kita ke dalam kemenangan meski harus berhadapan dengan situasi-situasi luar biasa sulit bahkan bahaya yang mengancam yang mungkin secara logika tidak mungkin sanggup kita atasi.

Pemazmur memberikan sebuah tips yang sangat baik untuk kita ingat saat kita sedang berada ditengah badai kehidupan. "Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu." (Mazmur 77:1-13).

Saat harus bertemu situasi yang sulit, Pemazmur mengambil waktu untuk mengenang kembali bagaimana keajaiban-keajaiban yang pernah di lakukan Tuhan sebelumnya, bagaimana Tuhan menyatakan kuasa dan kemuliaanNya turun atas manusia. Setelah merenungkan segala kebaikan Tuhan, pemazmur pun sampai pada kesimpulan: "Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami?" (ay 14). Jika kita fokus hanya kepada penderitaan kita saja maka kita akan segera kehilangan sukacita, bahkan iman kita pun akan merosot drastis. Pada saat seperti itulah sebaiknya kita kembali mengingat-ingat segala sesuatu yang telah Tuhan lakukan kepada begitu banyak orang di masa lalu. Jika dulu Tuhan bisa melakukannya, kenapa tidak hari ini? Kalau Tuhan sanggup melakukan perbuatan-perbuatan ajaibNya di masa lalu, baik kepada begitu banyak tokoh dalam Alkitab maupun diri kita sendiri, kenapa kita harus ragu akan hal itu saat ini? Tuhan tidak pernah berubah, baik dahulu, sekarang maupun selamanya. (Ibrani 13:8)

Marilah kita mengacu pada seluruh isi Alkitab dan melihat bagaimana perbuatan-perbuatan Tuhan yang telah nyata tertulis di dalamnya. Kepada jemaat di Roma Paulus memberi pesan seperti ini: "Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci." (Roma 15:4). Alkitab berisi begitu banyak hal yang dapat kita jadikan tuntunan bagaimana kita harus berlaku ketika kita menghadapi sesuatu. Kita bisa mendapatkan berbagai tips dan peringatan agar tetap hidup sesuai kehendak Tuhan, kita juga bisa mendapat penghiburan yang meneguhkan. Ada begitu banyak pergumulan di dalam Alkitab yang sampai hari ini sering pula kita alami. Para nabi dan tokoh-tokoh Alkitab telah menunjukkan bagaimana akhirnya Tuhan melepaskan mereka dan memberikan kemenangan. Ada pula tokoh-tokoh yang akhirnya gagal, dan kita pun bisa belajar dari kegagalan mereka. Semua itu bisa kita jadikan pelajaran berharga, menjadi bekal yang sempurna dan lengkap untuk menatap hidup ke depan.

Saat menghadapi situasi sulit, janganlah terbenam pada penderitaan. Bangkitlah, ingat dan renungkanlah bahwa ada banyak hal yang bisa kita dapatkan lewat pengalaman-pengalaman para tokoh di Alkitab bersama Tuhan di masa lalu. Pergulatan dan turun naiknya iman banyak tokoh jelas dituliskan dalam Alkitab dan kita bisa belajar dari itu semua. Kita juga bisa merenungkan pengalaman-pengalaman kita akan kuasa Tuhan yang luar biasa di waktu sebelumnya, atau mungkin mukjizat-mukjizat yang dialami oleh orang tua kita, orang-orang terdekat atau kesaksian-kesaksian banyak orang yang mengalaminya di masa sekarang. Jika kita menyadari hal ini, kita pun akan tahu bahwa Tuhan mampu melakukan appaun itu, bahkan yang paling mustahil sekalipun bagi logika daya pikir manusia. Pada akhirnya kita akan bisa menyimpulkan hal yang sama dengan pemazmur ketika ia mengatakan "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:1).

Tidak akan pernah sia-sia untuk mengandalkan Tuhan. Ketika kita sedang mengalami pergumulan, mari kita ingat kembali bagaimana Tuhan melakukan mukjizat-mukjizatNya di waktu lampau, dan marilah bersyukur sebab Tuhan yang kita sembah saat ini adalah Tuhan yang sama, baik kuasaNya maupun kasihNya.

Saat kesulitan datang menghadang, renungkan segala kebesaran kuasa Tuhan dan percayalah itu bisa terjadi pada anda

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...